Kisah Islamiah siang ini sangat menarik untuk dibaca dan sekaligus sebagai renungan siang.
Sungguh yang demikian ini mungkin hanya bisa dilakukan oleh kekasih Allah SWT semata menurut admin.
Nabi Musa as pernah berseteru dengan malaikat Maut yang menyamar sebagai manusia. Pada saat itu, Malaikat Maut yang hendak mencabut nyawa Nabi Musa as, ditampar hingga kedua mata malaikat itu buta.
Berikut ini Kisahnya.
Pedoman kisah dari kitab karya Imam Bukhari tentang kisah akan wafatnya Nabi Musa as.
Diceritakan bahwa pada suatu saat Malaikat Maut mendatangi Nabi Musa as.
"Wahai Nabiyulah, penuhilah panggilan Rabb-Mu," kata Malaikat Maut yang menyamar sebagai manusia biasa.
Ketika mendengar perkataan tersebut, Nabi Musa as tiba-tiba saja menampar malaikat Maut itu hingga kedua matanya buta. Malaikat Maut itu kebingungan dan akhirnya kembali lagi menghadap kepada Allah SWT.
"Ya Allah, Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang tidak menginginkan kematian," kata Malaikat.
Malaikat Yang Menyerupai Manusia.
Setelah kejadian itu, kemudian Allah SWT mengembalikan penglihatan malaikat tersebut dan menyuruhnya untuk kembali menemui Nabi Musa as.
Dengan perantaraan malaikat tersebut, Allah SWT meminta Nabi Musa as jika ingin menunda kematian, ada syarat yang harus dipenuhi.
"Wahai Nabiyullah, Allah SWT telah menyuruhku agar menyampaikan berita ini. Kalau engkau ingin menunda kematian, maka engkau harus meletakkan tanganmu di punggung sapi jantan, kemudian sejumlah bulu yang tertutupi tangan itu engkau akan diperpanjang umurnya selama 1 tahun," kata Malaikat Maut.
"Wahai malaikat, kemudian apa setelah hitungan itu?" tanya Nabi Musa as.
"Kemudian kematian," jawab malaikat.
Mendengar penjelasan itu, Nabi Musa as memilih untuk tidak menunda kematian.
"Maka sekarang saja kematianku datang tanpa diundur lagi," ujar Nabi Musa as.
Selanjutnya Nabi Musa as berdoa kepada Allah SWT untuk mendekatkan dirinya kepada Tanah Suci (Baitul Maqdis) sejarak lemparan batu. Di tempat itulah Nabi Musa as meninggal dunia.
Hadits Nabi tentang Wafatnya Nabi Musa as.
Mengenai tempat wafatnya Nabi Musa as tersebut, dalam sebuah hadits, Rasululah SAW bersabda,
"Seandainya aku di sana (Baitul Maqdis), maka sungguh akan aku perlihatkan kepada kalian kuburan Musa as, yaitu di sebelah jalan di gundukan pasir merah."
Menurut Ibnu Hibban mengenai Tamparan Nabi Musa kepada Malaikat Maut.
Mengenai kisah itu, Ibnu Hibban menjelaskan bahwa pada saat Nabi Musa as menampar wajah malaikat maut, Nabi Musa as tidak mengenali malaikat yang tengah berwujud sebagai manusia itu.
Malaikat maut itu berwujud sebagai manusia yang tidak dikenal oleh Nabi Musa as. Malaikat itu memasuki rumah Nabi Musa as tanpa permisi lagi.
Karena kedatangannya kepada sang Nabi dalam wujud yang tidak dikenal, dari itu maka Nabi Musa as menampar sang malaikat hingga keuda matanya buta.
Menurut Imam Al-Qurthubi.
Dalam kitabnya at Tadzkirah fiiAhwaalil Mautaa wa Umuuril Aakhirah, kebutaan yang dialami oleh malaikat maut tersbut bukanlah dalam arti yang sebenarnya. Hal senada juga dikatakan oleh Ibnu Mahdi ra.
Malaikat diberi kemampuan untuk berwujud apa saja yang dikehendaki Allah SWT.
Maka sepertinya Nabi Musa as menamparnya sewaktu malaikat menyamar sebagai wujud yang lain, karena setelah itu Nabi Musa as dapat melihat malikat tersebut bermata.
Wallahu A'lam.
Sungguh yang demikian ini mungkin hanya bisa dilakukan oleh kekasih Allah SWT semata menurut admin.
Nabi Musa as pernah berseteru dengan malaikat Maut yang menyamar sebagai manusia. Pada saat itu, Malaikat Maut yang hendak mencabut nyawa Nabi Musa as, ditampar hingga kedua mata malaikat itu buta.
Berikut ini Kisahnya.
Pedoman kisah dari kitab karya Imam Bukhari tentang kisah akan wafatnya Nabi Musa as.
Diceritakan bahwa pada suatu saat Malaikat Maut mendatangi Nabi Musa as.
"Wahai Nabiyulah, penuhilah panggilan Rabb-Mu," kata Malaikat Maut yang menyamar sebagai manusia biasa.
Ketika mendengar perkataan tersebut, Nabi Musa as tiba-tiba saja menampar malaikat Maut itu hingga kedua matanya buta. Malaikat Maut itu kebingungan dan akhirnya kembali lagi menghadap kepada Allah SWT.
"Ya Allah, Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang tidak menginginkan kematian," kata Malaikat.
Malaikat Yang Menyerupai Manusia.
Setelah kejadian itu, kemudian Allah SWT mengembalikan penglihatan malaikat tersebut dan menyuruhnya untuk kembali menemui Nabi Musa as.
Dengan perantaraan malaikat tersebut, Allah SWT meminta Nabi Musa as jika ingin menunda kematian, ada syarat yang harus dipenuhi.
"Wahai Nabiyullah, Allah SWT telah menyuruhku agar menyampaikan berita ini. Kalau engkau ingin menunda kematian, maka engkau harus meletakkan tanganmu di punggung sapi jantan, kemudian sejumlah bulu yang tertutupi tangan itu engkau akan diperpanjang umurnya selama 1 tahun," kata Malaikat Maut.
"Wahai malaikat, kemudian apa setelah hitungan itu?" tanya Nabi Musa as.
"Kemudian kematian," jawab malaikat.
Mendengar penjelasan itu, Nabi Musa as memilih untuk tidak menunda kematian.
"Maka sekarang saja kematianku datang tanpa diundur lagi," ujar Nabi Musa as.
Selanjutnya Nabi Musa as berdoa kepada Allah SWT untuk mendekatkan dirinya kepada Tanah Suci (Baitul Maqdis) sejarak lemparan batu. Di tempat itulah Nabi Musa as meninggal dunia.
Hadits Nabi tentang Wafatnya Nabi Musa as.
Mengenai tempat wafatnya Nabi Musa as tersebut, dalam sebuah hadits, Rasululah SAW bersabda,
"Seandainya aku di sana (Baitul Maqdis), maka sungguh akan aku perlihatkan kepada kalian kuburan Musa as, yaitu di sebelah jalan di gundukan pasir merah."
Menurut Ibnu Hibban mengenai Tamparan Nabi Musa kepada Malaikat Maut.
Mengenai kisah itu, Ibnu Hibban menjelaskan bahwa pada saat Nabi Musa as menampar wajah malaikat maut, Nabi Musa as tidak mengenali malaikat yang tengah berwujud sebagai manusia itu.
Malaikat maut itu berwujud sebagai manusia yang tidak dikenal oleh Nabi Musa as. Malaikat itu memasuki rumah Nabi Musa as tanpa permisi lagi.
Karena kedatangannya kepada sang Nabi dalam wujud yang tidak dikenal, dari itu maka Nabi Musa as menampar sang malaikat hingga keuda matanya buta.
Menurut Imam Al-Qurthubi.
Dalam kitabnya at Tadzkirah fiiAhwaalil Mautaa wa Umuuril Aakhirah, kebutaan yang dialami oleh malaikat maut tersbut bukanlah dalam arti yang sebenarnya. Hal senada juga dikatakan oleh Ibnu Mahdi ra.
Malaikat diberi kemampuan untuk berwujud apa saja yang dikehendaki Allah SWT.
Maka sepertinya Nabi Musa as menamparnya sewaktu malaikat menyamar sebagai wujud yang lain, karena setelah itu Nabi Musa as dapat melihat malikat tersebut bermata.
Wallahu A'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar