Senin, 12 Maret 2012

4 Ancaman File Sharing, Ketahui Resikonya Sebelum Terlambat


Teknologi file sharing merupakan media yang populer digunakan pengguna komputer untuk saling bertukar atau berbagi file dengan orang lain. Melalui file sharing peer-to-peer (P2P), pengguna komputer dengan mudah dapat berbagi file musik, gambar, dokumen ataupun program software melalui internet.
Di lain sisi, teknologi ini membuat komputer rentan terkena beberapa ancaman seperti ancaman infeksi virus ketika mendownload file, hacking, atau terbukanya privasi data pribadi. Adalah langkah yang bijak jika kita mengetahui apa saja resiko yang dihadapi pengguna komputer bila melakukan file sharing:
1. Tertular program jahat
File-file yang di-share bisa saja mengandung virus, spyware dan program jahat lainnya. Sebuah file yang kelihatannya legal (resmi) juga bisa saja merupakan jelmaan sebuah virus yang berpura-pura menyamar. Kalau Anda menggunakan aplikasi P2P, besar kemungkinan akan sulit untuk memastikan bahwa sumber file dapat dipercaya. Ketahuilah bahwa aplikasi file sharing sering digunakan oleh penyerang (hacker) untuk mengirimkan program berbahaya. Caranya dengan menyusupkan spyware, virus, trojan, atau worm ke dalam file. Nah, bila Anda tidak hati-hati men-download file, maka komputer dapat terinfeksi.
2. Ancaman privasi
Dengan menggunakan aplikasi P2P, ini berarti Anda memberikan akses informasi pribadi kepada user lain. Kalau sampai data finansial, dokumen pribadi, informasi perusahaan yang penting, atau informasi personal lainnya terlacak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, maka akan sulit mendeteksi berapa banyak orang yang sudah mengakses privasi Anda.
3. Hacking
Ada beberapa aplikasi P2P yang meminta user untuk membuka port-port tertentu pada firewall agar file bisa ditransmisikan. Membuka beberapa port ini tentu saja memungkinkan penyerang memasuki komputer atau menyerang komputer dengan memanfaatkan celah yang ada pada aplikasi P2P.
4. Tuntutan
File yang di-share lewat aplikasi P2P mungkin saja ada yang berupa software bajakan, material ber-copyright, atau pornografi. Jika Anda tidak teliti men-download file, maka Anda bisa berhadapan dengan ancaman denda atau tindakan hukum lainnya. Untuk itu pahami dan bedakan antara material publik dan copyright sebelum melakukan file sharing. Lakukanlah file sharing secara bertanggung jawab.
Untuk meminimasi resiko ancaman keamanan file sharing, lakukan langkah-langkah berikut ini:
  1. – Aktifkan firewall karena firewall dapat memblok trafik yang mencurigakan sebelum dapat memasuki komputer.
  2. – Update sistem operasi dan software lainnya secara rutin dengan patch terbaru.
  3. – Install software antivirus dan update secara rutin.
  4. – Install software antispyware dan update secara rutin.
  5. – Jangan pernah berasumsi bahwa dengan menggunakan internet filtering maka Anda terlindungi dari mengakses atau men-download material ilegal atau yang tidak diinginkan. Karena kebanyakan internet filtering tidak bisa memblok P2P file sharing, adalah penting untuk membekali diri dengan informasi file-file sharing yang ilegal.
  6. – Curigai semua file sebelum di-download. Scan setiap file sebelum membukanya. Scan pula hardisk Anda secara rutin untuk memastikan komputer bebas dari virus.

Waspadai Virus yang Menyamar Jadi Antivirus Microsoft


(Internet Sehat) Makin maraknya penyebaran virus baik lokal maupun mancanegara, mau tak mau memaksa user harus menginstal software antivirus. Sayangnya, banyak user yang pengetahuannya tentang perkembangan virus dan antivirus itu sendiri masih sangat awam sehingga mudah dijebak oleh virus.
Kasus terbaru menyebutkan, sebuah varian virus bernama W32/Bredolab.GY terdeteksi menyamar sebagai antivirus dan mendomplengi software antivirus besutan Microsoft. Antivirus palsu tersebut dikenali oleh Norman Security Suite sebagai W32/FakeAV.
Virus ini mempunyai tugas untuk membuka port dan melakukan koneksi ke website yang telah ditentukan kemudian men-download Trojan/virus lain. Virus ini juga akan mendownload dan menginstall sebuah program antivirus palsu dengan nama “Security Essentials 2010″ secara otomatis, memakai nama yang hampir sama dengan antivirus besutan Microsoft yaitu “Microsoft Security Essentials. Perbedaannya terdapat dari segi tampilan.
Selain itu untuk mendapatkan versi full dari program “Security Essentials 2010″ ini, Anda akan ditawarkan untuk melakukan pembelian terlebih dahulu. Padahal software “Microsoft Security Essentials” ditawarkan secara gratis oleh Microsoft.
Antivirus palsu yang diinstall oleh W32/Bredolab.GY ini memang cukup menarik perhatian. Apalagi ia akan menampilkan beberapa nama virus berbahaya yang berhasil dikenali serta peringatan-peringatan lain yang mengiformasikan adanya upaya dari pihak luar yang mencoba untuk menyusup ke dalam komputer yang berhasil ditangkal oleh Firewall palsu dari antivirus tersebut. Antivirus palsu ini juga mempunyai fasilitas untuk update definisi layaknya antivirus asli.
Untuk mengelabui user, W32/Bredolab.GY  akan mengunakan rekayasa sosial dengan memanfaatkan icon MS.Word dengan ekstensi EXE. Virus ini akan dikompresi dengan menggunakan UPX dan mempunyai ukuran sekitar 50 KB (sebelum dikompres mempunyai ukuran 76 KB).
Untuk menarik perhatian korban, antivirus palsu tersebut akan menampilkan beberapa peringatan palsu berupa hasil deteksi virus dilengkapi dengan tingkat resiko dari virus tersebut beserta dengan tombol pembersih [Remove Threats]. Nah, jika user memilih tombol tersebut maka W32/FakeAV akan menampilkan sebuah layar konfirmasi yang mengharuskan Anda untuk melakukan aktivasi/register program tersebut terlebih dahulu. Jika user tidak memiliki kode aktivasi, W32/FakeAV akan menyediakan tombol bantu lain untuk mendapatkan kode aktivasi yakni “Get License”.
Jika user klik tombol tersebut maka W32/FakeAV akan menggiring korban untuk mengisi sederetan kolom-kolom yang akan ditampilkan oleh website yang sudah dipersiapkan, yang merupakan website jebakan dengan dalih untuk mendapatkan produk “full version”. Anda diimbau untuk tidak mengisinya karena bukan antivirus palsu tersebut yang Anda dapatkan melainkan sejumlah uang akan melayang dengan percuma tanpa bisa membersihkan virus tersebut.
Agar tidak mudah dibersihkan oleh user, W32/FakeAV akan melumpuhkan beberapa  fungsi Windows seperti Task Manager, Registry Editor atau CMD. Selain itu ia juga akan memblok sederetan proses yang mempunyai nama tertentu dengan menampilkan peringatan palsu yang seolah-olah file tersebut telah terinfeksi virus.
W32/FakeAV diklaim akan melakukan serangkaian aktifitas pengiriman email ke sejumlah alamat email yang terdapat pada komputer target. Aktivitas ini dilakukan dalam upaya untuk menyebarkan dirinya.

Tufik.D, Virus Penginfeksi File Aplikasi (.exe)


Dalam setahun ini sudah banyak varian virus penginfeksi file executable (exe) yang bertebaran dan berkembang di Indonesia, sebut saja Sality, TDSS, Chir, Alman, Virut, Ramnit, dan Slugin. Salah satu varian virus yang saat ini terdeteksi dan memakan banyak korban adalah W32/Tufik.D atau Win32.Tufei.13798.
Tufik.D sudah ada sejak 2008. Virus ini mampu menyebar dan berkembang setidaknya sejak Februari 2011 dan hingga kini masih berkeliaran dengan berbagai varian yang lain. Tufik.D mampu menginfeksi program/aplikasi yang mirip seperti varian malware lain yaitu Alman, Sality, Virut dan Ramnit.
Selain itu jika Anda terhubung ke internet, Tufik.D akan menghubungi remote server (IRC server) dan melakukan koneksi ke beberapa alamat server zombie untuk mendownload sekumpulan malware (virus, trojan, spyware).
Berbeda dengan varian malware pada umumnya, virus ini menggunakan pendekatan yang sama seperti virus Slugin.A (Plugin.1) yaitu hanya memanfaatkan file executable (aplikasi) yang telah terinfeksi untuk melakukan penyebaran.
Karena tidak membuat file utama, Tufik.D menggunakan pendekatan infeksi pada sistem Windows dengan tujuan menjaga agar file executable (aplikasi) yang sudah terinfeksi virus akan berjalan dengan baik sehingga komputer akan sulit dibersihkan.
Jika anda sudah terinfeksi Tufik.D, malware akan mencoba melakukan infeksi pada beberapa file Windows yang berjalan dan berusaha menggantinya. Untuk melakukan hal tersebut, Tufik.D akan membuat file duplikasi dari Explorer.exe pada root drive. Selanjutnya file tersebut akan diinfeksi dan menggantikan file explorer.exe yang asli pada folder WINDOWS setelah komputer restart.
Secara umum baik pada file sistem Windows ataupun file aplikasi /executable, Tufik.D akan menginfeksi dengan menambah ukuran file sebesar 14 Kb. Virus ini juga akan men-disable Windows File Protection dan mematikan services-services tertentu. Untuk memudahkan aksinya, Tufik.D melakukan koneksi ke remote server dengan membuka port-port tertentu seperti 80, 81, 8080 dan 8081.
Akibat dari infeksi terhadap file executable (exe) termasuk file Windows Explorer dan mematikan beberapa services tertentu, maka terkadang beberapa file Windows akan menjadi error sehingga komputer menjadi tidak berjalan dengan normal.
Virus ini menyebar lewat removable drive dengan memanfaatkan file executable (exe) yang sudah terinfeksi Tufik.D. Ia juga menyebarkan diri melalui jaringan dengan memanfaatkan file sharing terutama sharing full akses, sehingga jika file tersebut juga diakses orang lain, maka akan dengan mudah terinfeksi dengan cepat.

Virus Ubah ‘Komputer’ Jadi ‘Tong Sampah’

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

7 Ciri Jika Komputer Terjebak Virus ‘Shemale’ via Album Porno


(Internet Sehat) Virus Shemale kembali menebar ancaman di kalangan pengguna komputer. Adalah Shemale jilid 2 yang merupakan regenerasi dari virus sebelumnya, kini mencoba untuk menutup beberapa celah yang mungkin bisa dimanfaatkan oleh user untuk mematikan dirinya.
Masih seperti pendahulunya, virus ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic Script (VBS). Ia akan  mengenkripsi dirinya agar user tidak mudah membaca isi script dari virus tersebut. Virus ini berukuran 195 KB dengan icon VBS. Pada saat menginfeksi komputer, ia akan membuat cukup banyak file yang akan di simpan di direktori yang berbeda-beda.
Untuk mengelabui user, virus ini akan menggunakan rekayasa sosial dengan membuat sebuah folder dengan nama [Album BOKEP (New Release)] di setiap Drive termasuk di Flash Disk. Nama folder tersebut diharapkan dapat menarik user untuk menjalankan salah satu dari file shortcut yang berada didalamnya. File shortcut yang dibuat oleh virus ini akan mempunyai ekstensi Mpeg.lnk.
File bericon Windows Media Player ini seolah-olah merupakan file video mesum yang jika dijalankan maka akan mengaktifkan dirinya. Selain itu agar penyamarannya lebih sempurna ia akan mengubah tipe file LNK (shortcut) tersebut menjadi “Movie Clip” sehingga seolah-olah merupakan file Video, untuk lebih meyakinkan ia akan menyembunyikan ekstensi yang kedua dari file tersebut [.LNK].
Beberapa ciri-ciri yang dapat ditemui pada saat menginfeksi komputer user:
1. Muncul folder dengan nama “BOKEP (New Release)”, folder ini berisi beberapa file shortcut untuk menjalankan file induk yang telah ditentukan yang akan dibuat di semua drive.
2. Muncul file “Membership of Shemale Lover” yang akan dibuat di setiap drive dengan icon “Internet Explorer”.
3. Tidak dapat mengakses folder ‘C:\Windows’, jika user mengakses folder tersebut maka akan membuka My Computer.
4. Muncul pesan ‘SHEMALE Ver. 2.0.1 by CRY’ pada saat screen saver Windows aktif.
5. Muncul pesan error saat menjalankan tools security tertentu.
6. Terjadi perubahan pada nama pemilik Windows.
7. Mengubah tipe file “Shortcut” [.lnk] mejadi “Movie Clip”.
Seperti kebanyakan virus lokal, salah satu aksi yang dilakukan adalah meninggalkan jejak berupa pesan di komputer target. VBS/Autorun juga akan meningalkan beberepa pesan yang dikemas dalam sejumlah file diantara pesan terebut akan di tampilan secara otomatis saat komputer di nyalakan dan saat menjalankan program Internet Explorer atau saat screen saver Windows aktif. Selain itu VBS/Autorun juga akan mencoba untuk blok akses terhadap beberapa website security.
Untuk menenyebarkan dirinya, ia akan memanfaatkan flash disk dengan cara membuat file folder berikut:
- Data-data Tugasku NITIP Jangan Dihapus.lnk
- Membership of Shemale Lover.lnk
- Fotoq Imoets – http-facebook.com-profiles-123442-photos-15595.jpeg.lnk
- Michael Jackson ternyata belum mati – Detik.com.lnk
- Michael Jackson – one day in your life.mp4.lnk
- Naughty America Album (locked folder, desktop.ini, my friends hot mom – Jennifer Miller.wmv.lnk, my friends hot mom – sativa rose.wmv.lnk, My Sister Hot Friend – Courtney Dani.wmv.lnk, Naughty America 2009 – Vicky Vette.Mpeg.lnk)
- Autorun.inf
Agar dirinya dapat aktif secara otomatis, ia akan memanfaatkan fitur autorun dengan nama [autorun.inf] yang akan menjalankan file induk yang telah ditentukan.

DorkBot.Bx, Trojan Si Pencuri Data


Setiap akhir atau awal tahun, pembuat malware biasanya mengeluarkan varian malware yang memiliki cara-cara baru dalam menginfeksi komputer. Salah satu yang menyebar pada awal bulan ini adalah DorkBot.Bx, dibuat menggunakan bahasa pemrograman C++.
Varian ini merupakan “jelmaan baru” dari trojan BitCoinMiner namun menggunakan metode trojan Kolab. DorkBot.Bx dirancang untuk mencuri informasi dari komputer yang sudah terinfeksi.
Progam jahat ini merupakan salah satu varian dari malware ZBOT yang muncul pada awal bulan Desember 2011. Sama seperti trojan BitCoinMiner, DorkBot.Bx juga memiliki kemampuan mencatat informasi/data yang berhubungan dengan data pribadi seperti username, password, kartu kredit, dan lain-lain. Trojan DorkBot.Bx merupakan salah satu trojan yang telah dimodifikasi oleh pembuat malware ZBOT dengan tujuan untuk mendapatkan uang dari BitCoin.
Ciri-ciri komputer jika sudah terinfeksi DorkBot.Bx antara lain:
- CPU menjadi “bolot” alias lambat, hal ini karena aktivitas dari trojan yang berusaha menembus kriptografi blok BitCoin dan mencoba aktif terus untuk melakukan pengiriman data.
-  Bagi pengguna internet dengan kuota bandwidth base akan menimbulkan trafik yang tinggi dan tagihan internet yang membengkak. Hal ini karena trojan berusaha melakukan pengiriman kriptografi ke server BitCoin selama komputer terhubung ke internet.
- Trojan ini akan menyembunyikan folder-folder pada USB / removable disk dan membuat sebuah shortcut palsu yang mirip nama folder tersebut.
- Trojan DorkBot.Bx akan berusaha melakukan koneksi ke Server BitCoin untuk melakukan pengiriman kriptografi blok-blok BitCoin dengan menggunakan akun pembuat malware pada BitCoin
- Trojan ini juga akan melakukan koneksi ke IRC/Remote Server untuk melakukan pengiriman informasi BitCoin ke pembuat malware.
- Mendownload beberapa file malware tertentu dari IRC/Remote Server agar tetap terupdate dan tidak mudah dikenali oleh antivirus.
- Mendownload file Certificate Authority (CA), untuk memastikan bahwa komputer korban yang terinfeksi sudah memiliki CA yang terupdate sehingga dapat melakukan transaksi BitCoin dengan aman.
- Trojan DorkBot.Bx juga akan membuka berbagai port pada komputer korban agar dapat dengan mudah terkoneksi oleh IRC/Remote Server, serta melakukan berbagai aksi dengan leluasa.
Trojan yang memiliki ciri-ciri ekstensi .exe dan menggunakan icon file gambar pornografi ini diketahui menyebar lewat fitur Facebook Chat dan USB/Removable Drive.

Komputer Anda Lambat? Hati-hati Terkena Virus Shortcut


Merasa komputer Anda berjalan seperti siput alias lambat? Jangan anggap remeh karena bisa jadi komputer Anda terjangkit virus/ trojan berbahaya dan worm jaringan yang satu ini.
Oleh Norman Antivirus, virus yang merupakan varian virus LNK (shortcut) ini terdeteksi sebagai W32/Agent.VARB. Worm ini sendiri merupakan salah satu kelompok worm yang mampu mengganggu sistem komputer dalam jaringan dan mencoba memanipulasi sistem yang ada dalam jaringan. Kemampuan utama dari worm ini adalah dengan melakukan broadcast internet dan membuat komputer menjadi lambat.
Worm yang juga dikenal sebagai Rorpian (Microsoft) atau SillyFDC (Symantec, Eset/NOD), dan TDSS (TrendMicro, Sophos) ini banyak ditemukan pada komputer-komputer server (atau yang dijadikan sebagai server) di mana ia sering dipakai untuk pertukaran data atau sharing file khususnya pengguna Windows Server 2003.
Kelebihan worm ini, selain mampu melakukan penyebaran menggunakan celah shortcut (LNK) atau MS10-046, juga dapat melakukan penyebaran melalui celah lain yaitu Windows Print Spooler atau MS10-061 dan Microsoft OpenType Font Driver atau MS10-091.
Berikut gejala yang terjadi pada komputer yang sudah dihinggapi:
1. Aktif dengan menginfeksi file Windows Explorer dan Print Spooler
File worm aktif pada memory komputer dengan menginjeksi atau menumpang file Windows Explorer dan Print Spooler. Dengan melakukan hal seperti itu, maka akan menghindari antisipasi dari antivirus sehingga sangat sulit dibersihkan. Serangan akan terjadi pada komputer server yang menggunakan Windows Server 2003.
2. Membuat komputer menjadi hang (explorer error)
Saat komputer dinyalakan pertama kali dan login, Windows Explorer akan terasa lambat (hang) akibat aktifitas dari worm yang mencoba menginjeksi Windows Explorer. Dengan melakukan hal tersebut, pengguna komputer akan merasa terganggu dan tidak nyaman menggunakan komputer. Terkadang hal ini membuat akibat fatal pada Windows Explorer yang menjadi error.
3. Melakukan koneksi ke Remote Server
Worm W32/Agent.VARB juga berusaha melakukan koneksi ke Remote Server untuk melakukan pengiriman informasi yang dibutuhkan pada Remote Server. Koneksi ke beberapa remote server dilakukan dengan menggunakan port acak.
4. Mendownload file agar tetap terupdate
Tidak mau kalah dengan program antivirus, trojan W32/Agent.VARB juga melakukan download beberapa file tertentu dari Remote Server yang bertujuan agar worm tetap terupdate dan tidak mudah dikenali oleh antivirus. Lantas bagaimana cara mengenali file trojan W32/Agent.VARB tersebut? Ini dia ciri-cirinya:
- Berukuran 63 kb (tergantung varian yg ditemukan)
- Type file “Font File”
- Icon file “Font
- Berekstensi “fon”
File trojan W32/Agent.VARB sendiri melakukan penyebaran dengan sejumlah cara seperti lewat  media removable drive/disk. Metode ini adalah metode yang umum dilakukan oleh para pengguna komputer. Worm (memanfaatkan celah autoplay) akan membuat beberapa file agar menginfeksi komputer. Selain itu, dengan memanfaatkan celah keamanan MS10-046 (Windows Icon handler) maka file shortcut/LNK akan langsung dieksekusi pada saat drive tersebut diakses.
Cara penyebaran lainnya adalah lewat jaringan LAN. Dengan memanfaatkan file sharing yang terbuka (full), worm melakukan penyebaran file. Sehingga komputer yang akan mengkases file sharing akan terinfeksi dengan mudah (juga ikut memanfaatkan celah MS10-046). Selain itu, dengan memanfaatkan celah keamanan MS10-061 (Windows Print Spooler) pada komputer yang mengakses komputer Print Server yang telah terinfeksi worm jenis ini.

Waspadai Link ‘Beracun’ di Twitter, Jangan Asal Klik


[Internet Sehat] Penyalahgunaan shortened URL atau penyingkat URL adalah trik yang paling digemari penjahat cyber untuk menjebak korbannya. Kali ini, pengguna Twitter kembali menjadi sasarannya. Dengan memanfaatkan layanan penyingkat URL milik vendor popular Google, penjahat cyber mencoba menggiring pengguna Twitter menuju situs web yang berbahaya.
Layanan Google yang ditunggangi penjahat cyber yakni http://goo.gl. Penyingkat URL sendiri memang sering dipakai di tweet agar tidak memakan banyak karakter saat akan mentautkan alamat situs. Awalnya, virus ini menyerang situs Twitter versi mobile, namun belakangan diketahui bahwa serangan telah meluas dan memakai URL yang berbeda-beda, termasuk yang berawalan goo.gl tersebut.
Saat pengguna mengklik link tersebut, maka virus di dalamnya akan melakukan upaya untuk me-redirect korban ke situs berbahaya yang telah mereka ciptakan. Tak hanya dari akun Twitter baru, pesan beracun tersebut juga datang dari akun Twitter lama dan akun yang sebelumnya telah di-hack. Maka bagi Anda, waspadailah link-link yang muncul di akun Anda dan jangan asal mengklik meski alamat URL-nya berasal dari vendor terpercaya.
Beberapa layanan penyingkat URL sebenarnya sadar akan risiko dipakainya layanan mereka oleh para penjahat kriminal. Oleh karena itu, layanan TinyURL misalnya, mereka telah menawarkan fitur di mana pengguna bisa melihat URL versi aslinya sebelum mereka mengklik link tersebut. Bahkan beberapa plug-in browser juga menawarkan bantuan serupa berupa preview. Tak ketinggalan, beberapa produk antivirus juga mampu mendeteksi penyingkat URL yang telah disuntik program jahat.
Akan tetapi meski banyak fitur yang membantu Anda dalam mendeteksi link ‘beracun’, aksi berhati-hati tetaplah aksi paling penting untuk menghindari diri Anda menjadi korban kejahatan dunia maya. Menurut TechCrunch, para pakar di Twitter kini masih memonitor virus tersebut dan mengirimkan reset password bagi mereka yang terjebak. [Internet Sehat]

Hacker Susupi 600.000 Akun Facebook Tiap Harinya


Pernahkah akun Facebook Anda disusupi seseorang/hacker? Jika ya maka akun Anda bukanlah satu-satunya yang pernah dipakai login oleh pihak yang tidak berwenang.
Facebook baru-baru ini menerbitkan postingan infographic lewat blognya. Dalam postingan itu disebutkan kalau ada ratusan ribu akun pengguna Facebook yang coba disusupi hacker setiap harinya. Tepatnya ada lebih dari 600.000 akun yang coba dibobol penjahat cyber dengan berbagai motif dan tujuan, antara lain untuk mengakses pesan, foto dan informasi pribadi lainnya.
Fakta yang diungkapkan Facebook ini menunjukkan bagaimana hacker mencoba membombardir Facebook setiap harinya. Senior konsultan teknologi Sophos, Graham Cluley, menambahkan bahwa ketika sebuah akun Facebook berhasil diambil alih/disusupi, maka seseorang (hacker) bisa memposting gambar, mengirim pesan dan mengakses semua informasi si pengguna Facebook.
Alasan paling umum mengapa hacker membobol akun Facebook adalah agar mereka bisa menyebar scam (penipuan) dan mengirimkan penawaran palsu ke teman-teman Anda dengan tujuan untuk menjual barang palsu dan mendapatkan keuntungan finansial. Selain itu, banyak pula remaja yang akun Facebook-nya dibobol lalu dimanfaatkan untuk mengirim foto dan pesan berbahaya untuk menjaring lebih banyak korban.
Menurut Cluley, saat ini sangat mudah menyusupi akun Facebook sebab 30 persen pengguna internet menggunakan password yang sama untuk beberapa layanan sekaligus sehingga hacker dengan mudah dapat mengambil alih identitas seseorang.
Facebook sendiri mengungkap data tersebut menyusul diumumkannya fitur keamanan teranyar mereka yang akan segera diluncurkan yaitu “Trusted Friends”. Melalui fitur ini, pengguna Facebook bisa mencalonkan tiga sampai lima temannya yang benar-benar bisa dipercaya, yang nantinya dapat membantu jika Anda tidak bisa mengakses akun Anda. Misalnya, ada orang lain yang membajak akun Anda dan tidak dapat mengakses akun email Anda, maka Facebook akan mengirim kode rahasia ke teman Anda tadi sehingga mereka bisa menyampaikannya kepada Anda.
Namun perlu diingat, tidak ada sistem yang seratus persen aman. Jadi Anda juga harus menerapkan kebiasaan berinternet yang bijak,  diantaranya: menggunakan password yang sulit ditebak, tidak sembarangan mengklik link yang ditawarkan di Facebook meski itu dari teman dan rutin mengupdate software antivirus Anda.

Virus Menyebar (Lagi) via Facebook Chat


Untuk kesekian kalinya, Facebook kembali menjadi target penyebaran virus via Facebook Chat. Metode penyebaran yang digunakan mirip dengan yang dipakai virus Kolab pada September lalu, yakni dengan mengirim pesan URL palsu berisi program jahat (malware). Varian terbaru dari virus Facebook Chat kali ini terdeteksi sebagai Trojan.Generic.6956508.
Meski metodenya mirip, namun URL yang dikirimkan berbeda dengan Kolab. Trojan.Generic.6956508 menyebarkan URL Fake / URL Joke via Facebook Chat yang seolah-olah mencoba mengakses file gambar, tetapi justru mendownload trojan. Jika kita mengklik URL tersebut, bukannya malah muncul gambar, tetapi browser akan mendownload sebuah file yang telah dikompres dalam zip.
Jika komputer terinfeksi, maka trojan yang ada pada komputer akan berusaha mengirimkan pesan chat kepada teman-teman Facebook Anda, baik pada saat Anda tidak sedang memakai komputer atau tidak sedang menggunakan media chat tersebut.
Menurut Vaksincom, Trojan.Generic.6956508 merupakan salah satu malware jenis ZBOT yang memiliki kemampuan mengubah diri (metamorphic) sehingga akan sulit dideteksi walaupun antivirus sudah mendapatkan sampel database dari file trojan sebelumnya.
Sekedar informasi, pada April 2011 sebenarnya sudah pernah terjadi serangan via Facebook Chat lewat link URL yang mengandung trojan. Saat itu serangan identik menggunakan URL Shortener seperti bit.ly, goo.gl, tinyurl, dan lain-lain.
Pada september lalu, trojan via chat juga mencari sasaran dengan memanfaatkan link URL Fake beberapa server hosting gratis seperti, imageshack, megafilehd, dropbox, tinypic dan bahkan menggunakan link URL Fake Facebook.
Karena itu, agar tidak terinfeksi trojan ini, sebaiknya lakukan tips berikut ini:
  • Jangan langsung mengklik link yang dikirim pada Anda, baik melalui pesan chat FB atau status meski file / link yang dikirim tersebut kelihatannya aman dan tidak mengandung virus.
  • Jika Anda ingin mengklik link tersebut, lakukan dari komputer / browser yang tidak memiliki cookie informasi login akun Facebook Anda.
  • Beritahukan pada teman Anda, bahwa komputer tersebut telah terinfeksi virus, dan segera lakukan update dan scan komputer dengan antivirus yang terupdate.
  • Jangan meninggalkan FB Anda dalam keadaan aktif/login, sebaiknya Anda logout dahulu hingga Anda kembali.
  • Gunakan Secure HTTP / HTTPS pada fitur sekuriti Facebook. Hal ini akan mempersulit virus atau program apps jahat menginfeksi dan menipu Anda.

20 Password yang Harus Dihindari


Apakah Anda sering memakai deretan angka ’123456′ sebagai password? Jika iya, maka segera ganti kata kunci Anda karena password tersebut adalah password yang paling rentan terhadap aksi pembajakan. Data ini mengacu pada hasil curian hacker dari situs RockYou, di mana aksi pencurian itu sendiri terjadi di bulan Desember tahun 2009.
Hacker membobol database perusahaan RockYou dan mengakses username serta password dari 32 juta user yang tidak dienkripsi. Salah satu perusahaan keamanan Imperva pun mengatakan telah menganalisa jutaan detail tersebut dan kemudian menyusun daftar password apa saja yang paling sering dipakai dan oleh karena itulah mereka rentan pembobolan.
Menurut Imperva, satu (1) dari lima (5) user masih menggunakan ‘taktik’ pemilihan password yang sederhana dan gampang ditebak seperti ‘abc123′, ‘iloveyou’ atau ‘password’ untuk melindungi data mereka di internet.
Amichai Shulman, CEO Imperva mengatakan bahwa mereka telah melihat pola yang sama sejak tahun 1990-an dan sepertinya itu sudah menjadi ‘tradisi’. Shulman dan perusahaannya meneliti 32 juta password dari perusahaan produsen software bagi user situs-situs jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace. Imperva menemukan, bahwa 1% dari 32 juta orang yang diteliti memakai ’123456′ sebagai password.
Untuk meningkatkan keamanan, sejumlah situs menghimbau user untuk memadukan huruf, angka, hingga simbol untuk password mereka. Situs lainnya, seperti Twitter bahkan mencegah orang menggunakan password yang umum.
Memilih password yang simpel memang bukanlah fenomena baru. Survey serupa juga pernah menghasilkan laporan bahwa password yang sering dipakai di pertengahan 1990 ialah ’123456′, ‘abc123′ dan ‘password’. Sejumlah ahlipun menawarkan nasihatnya agar user setidaknya memilih dua password yang berbeda, yang kompleks untuk situs-situs vital seperti bank dan e-mail, sedang yang sederhana untuk situs sosial dan situs hiburan. Malah jika user memakai password dengan minimal 12 karakter, ia akan lebih sulit menjadi target penjahat cyber dibanding dengan mereka yang memakai 5 hingga 6 karakter.
Dan berikut daftar 20 besar password ‘sejuta umat’ yang sebaiknya Anda hindari:
1. 123456
2. 12345
3. 123456789
4. Password
5. iloveyou
6. princess
7. rockyou
8. 1234567
9. 12345678
10.abc123
11.nicole
12.daniel
13.babygirl
14.monkey
15.jessica
16.lovely
17.michael
18.ashley
19.654321
20.qwerty

Akun Twitter Disusupi? Segera Lakukan Antisipasi Ini!

Belakangan semakin banyak jebakan yang dibuat penjahat cyber untuk menyasar pengguna social media. Salah satu motifnya adalah mencuri data login user, seperti username dan password untuk berbagai kepentingan.
Coba cek Twitter Anda. Apakah ada tweet ‘tak terduga’ yang terkirim dari akun Anda padahal Anda tidak nge-tweet apapun? Apakah ada pesan direct messages (DM) mencurigakan? Apakah tiba-tiba ada akun lain yang Anda follow/unfollow atau blocking padahal Anda tidak melakukannya? Atau, apakah ada mendapat notifikasi dari Twitter yang menyatakan bahwa “Anda baru saja mengubah alamat email akun Twitter Anda” (padahal Anda tidak mengubah alamat email)?
Jika ya, bisa jadi akun Anda telah disusupi seseorang. Sebuah akun bisa saja disusupi jika:
- Username dan password Anda diberikan kepada pihak ketiga yang tak bisa dipercaya
- Password lemah sehingga akun rentan dibobol
- Ada virus atau malware pada komputer Anda yang berhasil mencuri password, atau
- Anda berada di jaringan (network) yang sudah disusupi
Munculnya tweet/DM mencurigakan bukan berarti akun Anda telah disusupi/di-hack. Kadang-kadang, bisa saja karena ada bug pada aplikasi pihak ketiga yang Anda pakai. Namun untuk amannya, jika melihat ‘perilaku’ aneh padahal Anda tidak melakukan apa-apa, segera ganti password dan/atau putuskan koneksi sehingga aplikasi tersebut tidak lagi memiliki akses ke akun Anda.
***
Jika akun telah disusupi namun Anda masih bisa login, segera lakukan langkah-langkah antisipasi berikut ini:
1. Segera ganti password
Segeralah mengganti password Anda melalui menu Account Settings > Password Tab. Gunakan password yang kuat yang terdiri dari kombinasi huruf, angka dan karakter, serta gunakan password yang sulit ditebak.
2. Cek Aplikasi Pihak Ketiga
Sebagai pengguna layanan social media, tentunya diantara Anda ada yang memakai beberapa aplikasi yang disediakan pihak ketiga. Sebut saja misalnya layanan sport tracking Endomondo, LinkedIn, HootSuite, UberSocial for Blackberry dan lain-lain. Nah, coba cek tab Applications pada menu Account Setting Anda. Jika ada aplikasi pihak ketiga yang aneh dan tidak Anda kenal, segera matikan aksesnya dengan mengklik tombol “Revoke Access”.
3. Update password
Apakah password yang Anda pakai untuk aplikasi eksternal atau widget sama dengan password yang Anda pakai untuk Twitter? Jika ya, segeralah mengupdate password pada aplikasi tersebut. Jika masih bermasalah, segera minta bantuan ke pihak Twitter melalui form ini >> https://support.twitter.com/forms/general
***
Selain ketiga langkah di atas, beberapa langkah pencegahan lain yang perlu dilakukan adalah:
- Hapus tweet aneh yang terposting ketika akun Anda disusupi.
- Scan komputer terhadap virus dan malware, khususnya jika akun Anda menunjukkan perilaku yang tidak biasa.
- Update sistem operasi dan aplikasi yang Anda pakai dengan patch keamanan terbaru.
- Selalu gunakan password yang kuat dan yang sulit ditebak.

Ingin Akun Sosial Anda Lebih Aman? Password Saja Tidak Cukup!


Anda mungkin sudah menggunakan password yang susah diterka untuk mencegah hacker mengambil alih akun Anda. Namun langkah pengaman ini rupanya belum cukup. Luangkan waktu Anda untuk memperkuat pengamanan pada akun-akun yang bertebaran di internet seperti yang ada di daftar berikut.
1. Selalu gunakan HTPPS. Klik bagian “Always use HTTPS” di Facebook, Twitter, Gmail, Google dan layanan online lainnya yang mendukung HTTPS. Tanpa HTTPS, terutama saat Anda memakai jaringan WiFi publik, maka seseorang bisa mencuri data login Anda via software pengintai.
2. Gunakan 2-step verification yang terdapat pada Google Accounts. Jadi jika ada yang mencoba menghack akun Google Anda dari komputer yang berbeda, maka mereka harus mengetikkan kode yang dikirimkan langsung ke ponsel Anda dalam bentuk SMS atau voice call.
3. 2-step verification juga bisa menjadi peringatan bagi Anda akan adanya aksi pembajakan. Apabila Anda mendapat SMS verification code (atau voice call) dari Google tanpa memintanya, maka ada kemungkinan seseorang mengetahui password Anda meskipun mereka tak akan mampu membobolnya tanpa kode tersebut.
4. Koneksikan nomor ponsel Anda dengan akun Facebook. Hal ini penting karena Anda akan mendapatkan SMS dan email tatkala akun Anda diakses dari komputer atau ponsel lain.
5. Tinjau ulang setiap situs pihak ketiga yang memiliki akses menuju akun sosialmu dan hapus aplikasi yang sudah tak lagi Anda pakai.
6. Pertimbangkan untuk memiliki dua (2) akun email, satu untuk ditaruh di blog atau situs-situs jejaring, satunya lagi untuk kepentingan yang lebih personal atau untuk urusan bisnis.
7. Gunakan password managers apabila Anda sering lupa data login Anda. Atau Anda bisa meletakkan semua password Anda di satu dokumen kemudian menguploadnya di layanan penyimpanan online yang terenkripsi seperti Dropbox. Dengan begitu Anda tak perlu takut lupa password dan Andapun bisa mengakses Dropbox dari komputer manapun.

Akun Twitter Disusupi & Tidak Bisa login, Bagaimana Solusinya?


Menyambung artikel sebelumnya tentang bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan jika akun Twitter disusupi namun masih bisa login, kali ini yang akan dibahas adalah bagaimana jika akun disusupi namun sudah tidak bisa login dengan username dan password Anda.
Jika ini terjadi, maka langkah yang sebaiknya dilakukan adalah:
1. Reset password
Reset password Anda dengan cara meminta pihak Twitter mengirimkan petunjuk reset password ke email Anda lewat form ini >> http://twitter.com/account/resend_password. Inputkan username dan alamat email yang Anda pakai pada akun Twitter Anda.
Jika sudah bisa login setelah melakukan reset password, lakukan langkah pengamanan akun seperti yang dijelaskan pada artikel sebelumnya: “Akun Twitter Disusupi? Segera Lakukan Antisipasi Berikut ini!
2. Hubungi pihak Support Twitter
Masih tidak bisa login? Segera minta bantuan Support dari pihak Twitter dengan mengisi form ini > https://support.twitter.com/forms/general. Pada kolom Subject, pilih judul yang relevan yaitu: “Hacked account” atau “Phished account“.
Pastikan alamat email yang Anda berikan sesuai dengan akun Twitter yang di-hack, karena selanjutnya Twitter akan mengirimkan petunjuk dan informasi tambahan ke alamat email tersebut. Sertakan pula username dan tanggal terakhir Anda mengakses akun Twitter Anda.
Jika benar-benar tidak bisa lagi mengakses akun email yang Anda pakai untuk akun Twitter, langkah selanjutnya adalah hubungi pihak email service provider Anda. Berikut daftar urlnya:

Facebook Kamu Di-hack? Salah User Atau…?


Pernahkah kamu mendengar temanmu mengeluh karena akun Facebooknya kena hack? Atau malah kamu sendiri yang pernah mengalaminya? Atas aksi hacking ini, diketahui sebagian orang menyalahkan Facebook yang dinilai kurang aman dalam mengelola situsnya. Namun dalam kenyataannya pemilik akun yang kurang bisa ‘mengamankan’ akunnya sehingga ia menjadi target pelaku hacking.
Memang Facebook sendiri tidak 100% aman, di mana ia memiliki isu keamanan seperti sering mengubah settingan privasi padahal user sudah mengaturnya sedemikian rupa, serta mengapprove aplikasi-aplikasi yang sebenarnya berbahaya.
Akan tetapi jika seseorang kena hack, maka apa sih yang sebenarnya terjadi, apakah:
• Situs Facebook yang kena hack?
• Yang kena hack hanya akun personalnya?
• Si pemilik akun suka meng-approve aplikasi jahat?
Banyak kasus hacking akun Facebook yang sebenarnya disebabkan karena User Error seperti membiarkan profilenya terbuka untuk publik sehingga hacker bisa menilik email si user. Setelah melihat email tersebut, kemungkinan besar hacker akan memperkirakan password apa yang digunakan melalui cara trial and error.
Lalu jika ini terjadi, aksi hacking tersebut bukanlah kesalahan Facebook namun kesalahan user sendiri. Kamu telah membiarkan akunmu terbuka bagi publik, mengumbar email dan menggunakan password yang mudah ditebak seperti 123457 atau abc123.
Tanda-tanda lain yang juga menandakan bahwa aksi ini adalah kesalahan user sendiri yakni:
1. Data login email sama dengan email yang dicantumkan di bagian info.
2. Password yang digunakan memakai nama istri, anak, atau tanggal kelahiran mereka.
3. Parahnya nama istri, anak, dan tanggal kelahiran mereka tercantum di akun.
4. Menginstal aplikasi baru sesaat sebelum akun kena hack.
Nah tak ingin kan kasus ini menimpa dirimu atau terulang lagi? Maka ikuti instruksi di bawah ini dan jauhkan tangan usil hacker dari akun Facebookmu:
1. Jangan sembarangan memberikan respon “like” pada setiap aplikasi Facebook yang kamu lihat.
2. Hapus semua Apps (aplikasi) yang tak lagi digunakan (Account>privacy>Apps&settings>edit your settings).
3. Masuk ke laman Facebook dengan settingan keamanan baru (Accounts>account settings>account security).
4. Ubahlah passwordmu dengan kombinasi huruf dan angka yang unik agar jangan sampai mudah ditebak.
5. Rajin-rajinlah mengecek settingan akun dan privasi.

6 Jebakan yang Dipakai Hacker untuk Mencuri Password Facebook


Salah satu kemudahan yang ditawarkan Facebook adalah bisa diakses di mana pun Anda berada. Dengan semua konektivitas ini, ada tanggung jawab penting yang harus dijaga yaitu keamanan account pribadi.
Untuk mencegah terjadinya pembajakan akun Facebook, Anda baiknya Anda tahu trik-trik yang dipakai hacker dalam mencuri akun. Berikut ini adalah trik yang biasanya dipakai hacker untuk membajak akun/ mendapatkan password Facebook seseorang.
1. Aplikasi Facebook dan Iklan
Berhati-hatilah saat sudah login ke Facebook. Jangan sembarangan meng-klik iklan atau aplikasi yang Anda sendiri tidak familiar. Banyak pengguna Facebook terkena virus dari iklan di Facebook atau terjebak memberikan data pribadi mereka tanpa sengaja ketika menggunakan aplikasi tertentu.
2. Halaman Phishing Login Facebook
Hacker umumnya selalu mengeksploitasi topik-topik populer. Spammer menggunakan berbagai macam cara dan metode agar Anda terjebak dan memberikan account Anda. Facebook sendiri belakangan ini banyak dijadikan target serangan spam lewat teknik phishing. Ketika kita mengklik link yang terdapat pada Facebook, kita akan digiring ke sebuah halaman yang seolah-olah halaman login Facebook, padahal halaman tersebut adalah halaman yang dirancang spammer untuk mencuri password Facebook.
Salah satu cara untuk menghindari seperti jebakan ini adalah dengan tidak sembarangan meng-klik URL pada email. Lebih baik mengetikkan URL situs yang ingin dikunjungi langsung pada browser. Sebenarnya sangat mudah untuk mengenali URL palsu. Jika URL yang tertulis bukan Facebook.com, maka URL tersebut adalah palsu.
3. Website yang Terintegrasi dengan Facebook
Seiring makin populernya Facebook, banyak blog, website, bahkan perusahaan besar yang mengintegrasikan website mereka dengan tombol Facebook dan twitter. Hal ini tidak menjadi masalah selama link Facebook yang digunakan asli. Masalah muncul ketika hacker campur tangan dengan memalsukan tombol share Facebook. Ketika kita mengklik tombol palsu tersebut, maka hacker akan dengan mudah mencuri password kita.
4. Aplikasi Online Pihak Ketiga
Waspadai aplikasi pihak ketiga yang berpotensi mencuri data. Biasanya pengguna Facebook sangat gampang memperbolehkan aplikasi tertentu mengakses akun Facebook mereka karena menganggap aplikasi tersebut dapat dipercaya.
Namun masalahnya, dari setiap aplikasi yang kita percaya mungkin saja ada sepuluh atau dua puluh aplikasi palsu yang dirancang untuk mencuri data login Facebook Anda. Karena itu, sebelum menginstal sebuah aplikasi dan menginputkan data login Facebook Anda, cari tahu kredibilitas aplikasi tersebut melalui review-review yang dipaparkan pengguna lain atau cek apakah aplikasi tersebut telah terdaftar secara resmi.
5. Login melalui Komputer Publik
Sebisa mungkin hindari login dengan menggunakan komputer publik karena akun rentan dibajak. Komputer publik sering dijadikan ‘alat’ untuk memata-matai user. Apalagi banyak orang yang tidak sadar dengan keberadaan tombol “keep me logged in” yang terdapat pada halaman login Facebook. Seringkali halaman Facebook seseorang masih dalam posisi login ketika kita mau mengakses Facebook melalui komputer publik.

6. Chat Pop-up palsu

Jebakan lain yang digunakan hacker agar user login ke akun Facebook mereka adalah dengan menggunakan chat pop-up palsu. Dengan meniru chat pop-up Facebook, chat pop-up palsu ini akan berlagak mengajak Anda chat melalui fasilitas chat Facebook.
Jika kita mengklik window chat tersebut, maka Anda akan digiring ke sebuah halaman phishing Facebook. Atau bisa saja ini adalah sebuah iklan situs porno atau produk lain yang tidak kita inginkan. Semua taktik ini banyak digunakan hacker dan pencuri identitas untuk mendapatkan data pribadi kita. Karena itu, lakukan login hanya pada situs resmi Facebook, gunakan aplikasi pihak ketiga yang terpercaya, dan berhati-hatilah ketika login pada komputer publik.

7 Tips Ngetweet Aman


Selain Facebook, Twitter adalah ‘wadah’ yang hampir seutuhnya terbuka serta riskan terkena serangan. Untuk itu keamanan dalam ngetweet harus tetap terjaga agar akun Anda tidak disusupi hacker dan Anda juga tidak gampang terjebak dalam jeratan penjahat kriminal. Ini dia tipsnya.
1. Bersikap skeptis
Twitter memang memiliki ‘cap’ Verified Accounts untuk sejumlah selebritis atau public figure, namun bukan lantas Anda bisa langsung mem-follow mereka yang telah ‘dicap’. Mengapa? Tak ada yang bisa luput dari aksi pembajakan, pun juga akun-akun tersebut. Jadi sebelum Anda memutuskan untuk mem-follow, cek dulu dengan cermat dan pastikan tweet-tweetnya bukan spam. Hacker biasanya membajak akun untuk menyebarkan spam dan scam serta link yang berujung pada situs malware sehingga data pribadi Anda bisa dicuri. Hati-hati pula terhadap link yang ada di Twitter terutama link yang diberikan via Direct Messages (DM). Meskipun pesan itu datang dari akun orang yang Anda kenal, tapi tetap jangan asal ngeklik.
2. Login hanya di Twitter.com
Twitter sangat terbuka pada pengembang atau pihak ketiga. Sebelumnya, para penguna Twitter bisa dengan mudah login di situs pihak ketiga tanpa melalui situs resmi Twitter.com. Hal ini membuat user rentan akan aksi kejahatan cyber karena mereka dengan gampangnya memasukkan data login ke situs ‘asing’. Beruntung, kini Twitter telah mengubah kebijakannya di mana user harus melalui proses yang disebut dengan Oauth sebelum akhirnya dihubungkan ke aplikasi yang dituju secara langsung.
3. Gunakan password yang kuat
Pakai password yang berbeda untuk tiap akun. Password harus dibuat dengan kompleks, memakai kombinasi huruf dan angka. Cegah browser untuk megingat password Anda dan jika memungkinkan, tiap beberapa bulan sekali Anda sebaiknya mengubah password. Langkah-langkah tersebut akan menghindari aksi hacking.
4. Pakai software yang mumpuni
Pastikan keamanan internet Anda dilengkapi dengan sistem software yang update. Saat Anda membuka link, jangan mudah percaya pada situs yang mencoba untuk menginstall software apapun pada PC Anda, atau yang menawarkan untuk men-scan malware. Segera ambil langkah pembersihan jika Anda menyadari bahwa ada program baru yang terinstall dengan sendirinya di piranti Anda.
5. Jaga akun Anda tetap ‘bersih’
Sekali user membolehkan suatu aplikasi mengakses akun mereka, maka akses tersebut akan terbuka terus sampai user mematikannya. Hal ini bisa berpotensi pada lubang keamanan dan tidak tertutup kemungkinan pemilik aplikasi bisa membuka DM Anda. Maka rajin-rajinlah mengaudit akun Anda. Klik ‘Settings‘ lalu ‘Connections‘. Pilih ‘Revoke Access‘ pada semua aplikasi yang tidak Anda pakai. Lain kali, hindari terkoneksi dengan aplikasi jahat dengan cara mengklik search untuk nama aplikasi tersebut dan cek reputasinya sebelum Anda memakainya.
6. Waspadai Scam
Jangan terjebak scam yang mengaku dari bank atau PayPal dan meminta informasi finansial Anda. Jangan pula mudah percaya pada skenario meminta uang atau menawarkan Anda mendapatkan follower dalam waktu singkat.
7. Lindungi privasi Anda
Apa yang Anda posting di Twitter akan ‘abadi’ meski Anda menghapusnya. Jadi, pikir baik-baik sebelum ngetweet. Jangan mengumbar kebiasaan buruk di Twitter, serta hindari membagi informasi sensitif termasuk alamat e-mail. Dan jika hendak berlibur, jangan memberitahukan ke mana tujuan Anda di Twitter, kecuali Anda sudah selesai bepergian. Twitter adalah situs yang hampir seutuhnya menjadi ruang publik. Jika Anda ingin lebih private, pastikan fitur ‘protect‘ Anda dalam keadaan aktif.

Lindungi User, Twitter Tambahkan Opsi HTTPS

Banyaknya pencurian password dan data-data sensitif dari jaringan Wi-Fi yang memang tidak semuanya aman, ternyata menggugah pihak Twitter untuk melakukan pengamanan lebih pada situsnya. Dengan menambahkan opsi pemakaian HTTPS pada settingannya, pihak Twitter berharap para user akan semakin aman dan nyaman saat Twitter-an.
Twitter adalah perusahaan layanan online teranyar yang mendorong pemakainya untuk menggunakan koneksi situs yang terenkripsi. Dengan memilih untuk mengaktifkan HTTPS, komunikasi antara komputer milik user dan server Twitter akan terlindungi. Hal ini tentunya akan mengurangi risiko pengaksesan data oleh penjahat kriminal atau hacker.
Lewat blog resmi mereka, Twitter menjelaskan langkah mudah dalam pengaktifan HTTPS ini. Pengaktifan bisa dilakukan di kolom Settings dan mengklik “Always use HTTPS” yang berada di bagian bawah halaman. Jika sudah, maka apabila saat user berada di koneksi internet publik yang rawan, user bisa sedikit bernafas lega dan tak perlu takut kecolongan data.
Sebenarnya sebelum melakukan pengumuman resmi, HTTPS sudah bisa diakses pengguna Twitter namun dengan cara manual yakni mengetikkan HTTPS pada bar URL. Untuk ke depannya pihak Twitter berencana akan membuat settingan ini menjadi default alias otomatis tanpa perlu melakukan pengaturan di bagian Settings.
HTTPS sendiri sudah menjadi standar kemanan selama beberapa tahun di situs-situs layanan finansial. Meski pemakaian ‘jalur aman’ ini dituding menyebabkan performa koneksi lambat, namun jika ditengok dari segi keamanan yang dipetik maka sebaiknya user tidak perlu pikir dua kali.
Bukan hanya bisa dipakai untuk situs resmi Twitter, HTTPS juga bisa digunakan bagi penikmat aplikasi Twitter untuk iPhone dan iPad. Sedang bagi yang memakai website Twitter versi mobile, user masih harus melakukannya secara manual yakni dengan mengetikkan HTTPS sebelum login. Lantas bagaimana dengan pengguna Twitter yang memakai aplikasi pihak tiga yang lain?
Disarankan user tidak malas untuk mengecek apakah aplikasi yang digunakannya bisa diakses melalui HTTPS atau tidak. Demi keamanan password dan data lain yang kamu miliki, ayo lakukan langkah pengamanan di atas!

Ingin Privasi di Internet Aman? Jangan Sepelekan Hal Ini

Privasi di internet adalah sesuatu yang penting dan tak boleh dianggap remeh. Akan tetapi tidak semua orang menyadari pentingnya menjaga privasi di dunia maya. Berikut adalah hal-hal yang seringkali dianggap aman, namun sebenarnya tidak. Segera peringatkan anak-anak Anda setelah membaca daftar di bawah ini.
1. Membiarkan diri bisa dilacak di Facebook
Orang lain bisa mencari Anda di internet dan menemukan akun Facebook Anda sampai Anda memilih untuk keluar dari Public Search Results. Hal inipun berlaku untuk situs jejaring sosial. Bantu anak-anak mengeset privasi Facebook mereka.
2. Menyiarkan keberadaanmu
Saat ini banyak anak muda yang suka bermain dengan Twitter, Foursquare, Loopt, Google Buzz dan Facebook Place untuk ‘check in‘ dan memberitahu orang-orang mengenai keberadaan mereka. Saat mereka memakai program location-sharing, tidak hanya akan membuat rentan terhadap penjahat cyber namun aksi ini juga sama saja dengan memberikan segudang informasi personal kepada para pengiklan.
3. Tidak mengindahkan settingan YouTube Activity Sharing
Settingan di YouTube Activity Sharing memungkinkan pengguna untuk membatasi semua kegiatan di YouTube, termasuk tentang video yang kamu upload, hanya ke teman-teman dekatmu saja. Cek settingan di akun milik anak Anda dan pastikan privacy control-nya di-setting ke ‘only friends’. Dan ingat, apapun yang kamu/anak Anda upload berpotensi dilihat publik, jadi pastikan kamu/mereka memposting konten yang sehat.
4.Tidak pernah membicarakan tentang privasi online ke anak-anak
Semua yang diupload di internet bersifat publik. Sekali kita memposting sesuatu, maka konten tersebut akan bisa dilihat siapa saja, termasuk oleh orang asing. Nah bagi orangtua cobalah diskusi dengan anak tentang bagaimana menjaga privasi mereka.
5. Melalaikan kebijakan privasi
Ketika Anda mendaftar di sebuah situs atau hendak mendownload sebuah aplikasi, Anda diharuskan untuk menerima kebijakan perusahaan mengenai penggunaan informasi pribadi Anda. Meski banyak perusahaan yang mengatakan “kami tidak akan menjual informasi Anda”, namun bisa saja mereka mengingkarinya. Oleh karena itu, baca baik-baik kebijakan privasi yang mereka miliki.
6. Menggunakan nama asli sebagai username di dunia maya dan game online
Meskipun banyak situs anak-anak yang mengingatkan usernya untuk tidak memberikan informasi pribadi dan memiliki filter serta moderator untuk mencegah anak-anak mempostingnya, namun bukan berarti Anda tidak pernah mengingatkannya akan hal itu lagi. Anak-anak yang aktif di dunia maya mungkin saja punya avatar, game tags dan pengenal lainnya. Karena itu Anda harus berulang-ulang mengingatkannya tentang menjaga keamanan informasi pribadi.
7. Online terus
Hampir setiap layanan jejaring sosial memungkinkan Anda untuk mengungkapkan status Anda saat ini. IM (instant messaging) misalnya, memungkinkan penggunanya terlihat online oleh semua temannya saat sign in, sampai mereka memencet tombol invisible. Nah sebenarnya tidak perlu semua orang tahu kalau anak-anak Anda online terus-terusan. Orang yang perlu tahu bahwa anak-anak Anda online terus adalah Anda, orang tua mereka.
8. Membiarkan mereka sign-up tanpa menelisik lebih lanjut
Entah itu aplikasi baru, fitur program baru ataupun ringtone, pastikan Anda menelisik situs tersebut agar informasi yang anak Anda miliki tetap aman dan situs yang dikunjungi bukanlah situs berbahaya.

3 Aplikasi untuk Melindungi Anak dari Cyberbully


Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Seiring dengan hal itu, penghinaan / pelecehan lewat internet (cyberbully) di kalangan anak-anak ataupun remaja pun semakin meningkat. Kini rumah bukan lagi dianggap tempat yang aman karena aksi cyberbully bisa dilancarkan lewat ponsel maupun komputer.
Menurut iSafe America Inc., 58% anak-anak melaporkan pernah mandapat perlakuan yang menyakitkan dari internet, dan 42% mengatakan mereka telah diintimidasi ketika online.
Anak-anak diketahui mengirimkan pesan berbahaya, memposting pesan sambil berpura-pura menjadi orang lain, memforward pesan pribadi, dan bahkan membuat website yang secara khusus dirancang untuk mengganggu temannya.
Lindungi anak Anda dari cyberbully. Sebelum anak Anda menjadi korban, berikut beberapa aplikasi yang dapat Anda download untuk membantu menghentikan cyberbully.
1. Bully block
Aplikasi cyberbully ini diperuntukkan untuk ponsel Android, bisa diperoleh dari Android Market dan Amaxon App Store. Aplikasi ini dibuat oleh Spy Parent. Bully Block diklaim dapat memblokir dan menjaring teks, panggilan serta gambar yang mengandung kata-kata yang tidak pantas. Terdapat pula fitur “instant reporting” yang nantinya akan mengirimkan pesan-pesan berbahaya tersebut melalui email atau SMS kepada orangtua, guru, atau polisi. Selain itu, Bully Block memiliki opsi “secret recording” yang dapat merekam setiap pelecehan yang terjadi setiap hari dari para pelaku bully.
2. Call Safety
Aplikasi ini dirancang untuk smartphone oleh Web Safety. Call Safety dapat mengeluarkan peringatan / pemberitahuan kepada orang tua setiap kali anak mereka mendapatkan pesan yang tidak pantas. Selain itu, aplikasi ini juga mampu memindai teks untuk mencari 4.000 kata berbeda yang dianggap bermasalah, yang mengindikasikan seorang anak dalam bahaya. Aplikasi ini juga memiliki fitur GPS tracking dan fitur yang melarang remaja SMS-an ketika mengemudi.
3. GoGoStat Parental Guidance
Ini adalah sebuah aplikasi web gratis dimana para orang tua dapat memantau aktivitas internet anak mereka. Anda dapat memantau postingan anak di Facebook. Program ini juga dapat mengeluarkan peringatan kepada orang tua ketika anak memposting foto dan profil yang tidak seharusnya dilihat publik. Dan ketika anak menambah teman baru, Anda juga bisa memantau usia dan lokasi teman barunya itu. Terdapat pula fitur “panic button” yang secara otomatis akan mengirimkan laporan kepada penegak hukum.

6 Tips Ngeblog Aman untuk Remaja


[Internet Sehat] Menjadi seorang blogger akan membuahkan banyak hal positif. Bagi remaja, menulis di blog akan membantu pembangunan karakter mereka, meningkatkan kemampuan menulis serta kemampuan dalam berkomunikasi.
Menurut sumber yang dihimpun oleh SafetyWeb, lebih dari separuh blog di internet ditulis oleh anak muda berusia di bawah 19 tahun. Nah, untuk itulah pengawasan terhadap aktivitas mereka ini perlu dilakukan karena mereka memiliki tendensi untuk mengumbar informasi yang terlalu berlebihan di blog sehingga mengundang risiko. Ini dia tips yang bisa dianjurkan untuk remaja atau mungkin untuk kita sendiri:
1. Jauhkan diri dari sasaran empuk hacker
Lindungi blog Anda dari aksi pembajakan dengan memasang ‘pagar’ berupa password yang merupakan kombinasi huruf dan angka. Pastikan pula Anda rutin mengganti password.
2. Sembunyikan alamat rumah
Nama asli, nama sekolah, tempat tanggal lahir hingga alamat rumah sebaiknya tidak diumbar sembarangan. Mencantumkan info-info seperti ini akan riskan karena data tersebut bisa dengan mudahnya muncul di hasil mesin pencarian dan Anda pun bisa saja menjadi korban cyberstalking/physical-stalking.
3. Jadilah editor
Akan lebih baik jika Anda men-setting blog Anda agar komentar yang masuk harus mendapatkan persetujuan dari Anda terlebih dahulu. Cyberbully (penghinaan di dunia maya) dan tindakan-tindakan buruk lain akan bisa dihindari.
4. Pasang foto yang ‘sehat’
Foto menjadi bagian yang penting dalam sebuah blog , jadi jangan asal pasang foto. Jauhi tindakan memasang foto yang mengekspos informasi pribadi Anda seperti saat clubbing atau foto-foto seksi yang mengundang kejahilan/niat jahat seseorang.
5. Jadilah blogger bijak
Ketahuilah bahwa apa yang sudah Anda posting di internet akan bersifat permanen. Karena itu pikirkan potensi-potensi yang bisa muncul suatu saat nanti akibat tulisan Anda, maka bijaklah dalam menulis.
6. Orang tua masih berperan penting
Orang tua sangat berandil dalam pendidikan internet bagi anak-anak. Jelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak-anak saat ngeblog. Memonitor blog si buah hati secara berkala juga merupakan langkah yang baik. [Internet Sehat]

5 Tip ala Internet Sehat Agar Anak Aman di Dunia Maya


Penulis: Alfa Kurnia, Moms Guide Indonesia
Berselancar di dunia maya pasti sudah jadi hal biasa bagi sebagian anak. Sekadar main games, mencari bahan untuk tugas pelajaran sekolah, bahkan ada pula yang bersosialisasi di social media.
Perlu diingat, internet bukanlah tempat yang aman bagi anak. Menurut Donny Budhi Utoyo (Donny BU), penyuluh Internet Sehat, jika privasi anak seperti data nama, alamat rumah dan sekolah tidak dijaga, sangat mungkin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap keselamatannya.
Begitu juga dengan masalah cyber bullying. Donny mengungkapkan, banyak kasus bully via internet yang dapat mengakibatkan korbannya menjadi terhina hingga depresi. Belum lagi bahaya pornografi yang mengintai anak, meski Depkominfo telah meminta penyedia layanan internet untuk menutup akses ke situs-situs porno.
Bagaimana supaya anak tetap aman berinternet? Berikut tip dari peneliti senior di ICT Watch ini:
1.  Komunikasi
Lakukan komunikasi yang terbuka dan positif dengan anak. Orangtua harus bersikap terbuka menanggapi pernyataan dan keingintahuan anak tentang komputer dan internet. Dengan komunikasi yang hangat, anak mendapat pemahaman yang jelas tentang bagaimana menggunakan fasilitas internet sehingga dampak negatifnya bisa dikurangi.
2.  Tentukan situs-situs yang bisa diakses anak
Tidak semua situs aman dibuka oleh anak, Moms. Bahkan Facebook pun sebenarnya hanya boleh diakses oleh anak yang telah berusia 13 tahun. Sebaiknya pilihkan situs-situs yang memang khusus untuk anak atau situs yang mengandung muatan edutainment (edukasi dan entertainment).
3.  Tetapkan aturan sebelum memberi akses
Keamanan diri anak, termasuk di dunia maya, harus terus dalam pantauan dan bimbingan orangtua. Untuk itu, tetapkan aturan seperti:
  •     Hanya mengakses internet jika ada orangtua atau pengasuh yang mendampingi.
  •     Tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal.
  •     Tidak boleh memberikan data pribadi kepada orang asing.
  •     Segera melapor ke orangtua jika mendapat perlakuan tidak menyenangkan di dunia maya.
4. Pasang software untuk melindungi anak dari konten berbahaya
Tidak ada teknologi apapun yang efektif 100% mencegah munculnya konten berbahaya. Tapi kita bisa lebih melindungi anak dengan memasang K9 Parental Software atau Norton Family Online. Jika anak masih usia prasekolah, TK dan kelas 1-3 SD,  install web browser khusus seperti Kidzui atau Kidoz.
5. Dampingi anak ketika browsing
Anak yang belum paham benar tentang baik dan buruknya internet, harus didampingi ketika browsing supaya bisa menyaring dan memberi pemahaman tentang apa saja yang dilihat atau dibacanya. Begitu pula saat mengerjakan tugas. Perlahan, ketika anak sudah menginjak praremaja dan mulai bisa membedakan baik buruk – serta paham bagaimana harus bersikap ketika menemukan hal yang buruk di internet, ia bisa kita lepas untuk mengakses internet sendiri. Tentu, pastikan parental software tetap terpasang, ya Moms.

3 Sebab Remaja Mudah Kena “Intip” di Internet


(Internet Sehat) Tahukah Anda, remaja adalah korban yang paling mudah terjerat aksi cyberstalking di internet? Dunia maya, bagi anak remaja adalah tempat bermain yang baru bagi mereka; di lain sisi para pedofilia banyak berkeliaran mencari mangsa.
Cyberstalking sendiri merupakan sebuah aksi memata-matai atau menguntit privasi pengguna internet melalui teknologi termasuk komputer, ponsel, kamera dan teknologi lainnya. Cyberstalking nantinya bisa berujung pada tindakan pelecehan, rayuan, pesan vulgar atau mengancam, fitnah atau pesan yang tidak diinginkan. Motifnya beragam, mulai dari balas dendam, marah, sekadar iseng atau ingin mengontrol seseorang.
Aksi cyberstalking bisa sangat berbahaya dan menakutkan, terutama bagi anak dan remaja. Hal ini lantaran anonimitas (informasi identitas pribadi seseorang yang tidak diketahui) di Internet memberikan peluang bagi para penguntit (stalker) untuk berkeliaran bebas menjalankan aksinya. Cyberstalker (pelaku cyberstalker alias penguntit) bahkan sering melakukan tindakan ekstrim karena mereka merasa tidak dapat ditangkap dan/atau dihukum karena sulit dideteksi.
Cyberstalker juga bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:
* Mengawasi aktivitas online korban via spyware (yaitu program yang dirancang untuk memata-matai komputer atau ponsel seseorang secara jarak jauh);
* Melacak lokasi korban menggunakan teknologi GPS;
* Mencegat panggilan ponsel atau SMS seseorang;
* Berkedok sebagai korban;
* Mengawasi dan menonton aktivitas korban lewat kamera tersembunyi.
Lalu mengapa remaja mudah terjebak cyberstalking? Ini dia penyebab utamanya:
1. Terlalu mudah mengungkap informasi pribadi
Orang dewasa umumnya lebih sadar terhadap kejahatan pencurian identitas dan isu-isu keamanan online, sementara remaja cenderung kurang aware dan mudah mengungkapkan informasi pribadi kepada orang lain seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat rumah, nama sekolah, kegiatan, perasaan, hal-hal yang disukai dan tidak disukai, bahkan memajang foto-foto secara sembarangan. Ini menempatkan mereka pada posisi yang berisiko lebih tinggi untuk cyberstalking dan juga cyberbullying.
2. Adanya tekanan sosial
Remaja adalah sosok anak yang dalam tahap perkembangan dan sedang mencari jati diri. Wajar bila emosinya pun belum stabil dan mudah terpengaruh orang lain. Adanya tekanan sosial dari temannya di dunia nyata dapat menyebabkan seorang remaja mencoba mencari pelarian di internet. Bisa jadi, yang tadinya berteman baik saat ini (sering bertukar pesan, foto, dan info pribadi lainnya), esok harinya justru menjadi musuh. Hubungan dinamis ini dapat menyebabkannya terjerumus cyberstalking dan cyberbullying.
3. Kurang komunikasi
Kurangnya komunikasi terbuka antara orangtua dan anak atau sikap orangtua yang diktator dan tidak mau bersahabat, membuat anak takut untuk bercerita ini itu kepada orangtua. Walhasil anak akan mencari perhatian dan pelarian untuk curhat dengan teman baru yang dikenalnya di internet. Perlu diketahui, cyberstalker diam-diam sering memata-matai percakapan di ruang chatting untuk mencari mangsa baru. Mereka ini sangat cerdik dan tahu bagaimana cara untuk bisa menyamar sebagai “teman” anak Anda dan tahu persis bagaimana memanipulasi emosi anak Anda.
Sebuah survei yang baru-baru ini digelar menunjukkan bahwa 69 persen dari remaja yang sedang online mengaku mendapat pesan pribadi dari seseorang yang mereka tidak kenal. Lima puluh persen remaja yang memasuki ruang chatroom mengatakan mereka telah berbagi informasi pribadi dengan orang asing, termasuk nomor telepon, alamat dan dimana mereka bersekolah. Dan 73 persen dari permintaan seksual online terjadi ketika  menggunakan komputer di rumah. Dalam kasus terburuk, cyberstalker memikat anak untuk mau melakukan pertemuan rahasia, di mana mereka mengalami pelecehan seksual dan bahkan dibunuh. Menurut Pusat Kehilangan dan Eksploitasi Anak di Amerika, dua dari setiap lima remaja berusia 15-17 hilang diculik sehubungan dengan aktivitas Internet.
Siapa Lagi yang Berisiko?
Remaja bukan satu-satunya yang berisiko menjadi korban ketika mereka membeberkan detil informasi pribadi kepada teman yang tidak mereka kenal di internet. Dengan memberikan informasi seperti alamat rumah, pekerjaan orangtua, rencana liburan keluarga, dan foto-foto, mereka justru akan membuat semua orang yang ada dalam rumah Anda ikut berisiko menjadi korban.
Sebagai contoh, seorang remaja di New York membeberkan liburan tahunan keluarganya menggunakan situs jejaring sosial MySpace, Twitter dan Facebook. Tanpa sadar ini memberikan peluang bagi para pemangsa untuk merampok rumah mereka. Untungnya hanya barang berharga saja yang hilang, tapi ternyata nyawa manusia juga dipertaruhkan.

9 Kiat Menghindari Penculikan Lewat Facebook


Media kembali ramai memberitakan seorang remaja putri di Bandung, bernama Devie Permatasari, yang hilang karena dibawa lari oleh teman pria yang baru dikenalnya melalui situs jejaring sosial Facebook bernama Reno Tofik alias Taufik Hidayat. Devie baru berumur 13 tahun (batas usia minimal seseorang boleh memiliki akun Facebook), sedangkan Taufik yang mengaku masih kelas 1 SMA di sebuah SMA Negeri ternama di Kota Bandung, ternyata sudah berumur 21 tahun.
Sekali lagi, teknologi informasi digunakan oleh tangan-tangan jahat untuk melakukan aksinya. Sebenarnya siapa yang salah? Apakah kita dapat menyalahkan teknologinya, dalam hal ini Facebook? Atau si anak yang menjadi korban? Atau si pelaku? Atau malah orang tuanya?
Jangan saling menyalahkan. Teknologi internet sudah merupakan bagian dari hidup anak-anak yang terlahir dan besar di dunia digital seperti sekarang ini. Kita tidak bisa membendung pemanfaatan teknologi ini, bahkan harus dapat mendorong pemanfaatannya sehingga sang anak dapat mengeksplorasi dengan bebas tetapi tetap bertanggung jawab.
Lalu, apa saja yang harus diperhatikan oleh kita sebagai orang tua untuk menghindari dampak negatif penggunaan internet di kalangan anak dan remaja? Berikut tips-tips untuk orang tua agar anak dapat berinternet dengan sehat:
1. Belajarlah menggunakan teknologi, jangan menjadi orang tua gaptek.
Banyak orang tua yang merasa internet itu sulit dan bukan zamannya mereka lagi. Hal ini jelas salah karena internet merupakan teknologi yang dapat digunakan oleh siapa saja. Dengan ikut menggunakannya, orang tua dapat turut merasakan bahaya dan dampak negatif yang muncul dari internet sehingga dapat memperingati anaknya lebih awal
2. Ajari anak untuk tidak mengumbar data pribadi di internet.
Situs jejaring sosial, seperti Facebook, ‘mengundang’ anak untuk mengumbar data pribadinya  secara online agar dianggap ‘exist’. Sehingga selain mengunggah poto-potonya, banyak juga yang memajang data-data yang bersifat pribadi seperti sekolah, alamat rumah, nomor telepon rumah bahkan nomor handphone yang dibiarkan menjadi konsumsi publik.
3. Gunakan software internet filter di rumah.
Untuk komputer yang terhubung dengan internet di rumah, lebih baik jika dilengkapi dengan peranti lunak internet filter. Aplikasi ini dapat menyaring situs-situs yang mengandung konten negatif (melalui alamat URL atau kata kunci), mengatur waktu penggunaan internet, membuat report alamat situs yang dibuka dan sebagainya.
4. Ketahui bahaya yang mungkin terjadi dari situs yang sering dibuka anak.
Mencegah lebih baik daripada menyembuhkan. Selain beragam manfaat positif yang bisa didapatkan dari jejaring sosial, situs ini juga dapat menempatkan anak kita ke dalam bahaya seperti kasus yang disebutkan di awal tulisan ini. Orang tua dapat mengedukasi anak tentang bahaya yang dapat muncul dari situs jejaring sosial, seperti pencurian data, perkenalan dengan orang baru yang bisa jadi bermaksud jahat, cyber bullying dan sebagainya
5. Ajari anak anda apa yang harus dilakukan jika  menemukan hal yang berbau pornografi di komputer rumah atau publik (sekolah atau warnet).
Jika anak terpapar situs yang memuat konten pornografi, minta anak untuk segera mematikan layar monitornya dan memberitahukan orang dewasa (orang tua, kakak atau petugas lab komputer atau warnet) untuk dapat menutupnya. Usaha untuk menutup situs tersebut oleh sang anak dengan meng-klik button yang tersedia dapat berakibat meningkatnya serangan dengan banyaknya halaman situs porno yang terbuka
6. Batasi waktu ber-internet anak anda.
Banyak aktivitas lain yang harus dilakukan oleh anak selain ber-internet. Batasi waktu untuk menggunakan internet dan ajak untuk melakukan aktivitas lainnya untuk membantu tumbuh-kembang anak baik secara fisik maupun psikis.
7. Buat panduan berinternet untuk anak.
Buat aturan berinternet bagi sang anak yang harus dipatuhi termasuk konsekuensinya apabila aturan tersebut dilanggar. Jika orang tua dapat dengan konsisten menegakkan aturan tersebut maka sang anak akan terbiasa untuk mengikuti aturan tersebut.
8. Simpan komputer di ruang keluarga.
Dengan menempatkan komputer di ruangan bersama yang terbuka maka kita dapat turut memantau aktivitas internet sang anak dan dapat memperingati jika tampak hal-hal yang mencurigakan.
9. Dan yang terpenting, bangun hubungan yang baik dengan anak anda melalui komunikasi yang terbuka.
Komunikasi yang terbuka dan rasa saling percaya merupakan kunci perlindungan yang paling utama. Orang tua harus dapat menjadi sahabat terdekat dari anak. Anak juga harus dapat mengetahui apa yang diharapkan dari dirinya dan keselamatan sang anak menjadi priroritas utama. Sehingga jika mereka merasa ada sesuatu terjadi (seperti jika ada yang mengajak kenalan, melakukan cyber bully, mendapat email yang tidak pantas dan lain-lain) mereka akan secara terbuka mengungkapkannya pada orang tua sebagai ‘pelindung’ pertama.

6 Aturan Dasar Bergaul di Jejaring Sosial

Arus perkembangan teknologi bagaimanapun tidak mungkin dibendung. Kita tidak mungkin mengurung anak di rumah dengan menyediakan berbagai fasilitas. Adalah salah jika melarang anak untuk berkenalan dengan teknologi dan internet, karena bagaimanapun anak butuh bergaul dengan dunia luar melalui teknologi.
Di sinilah pentingnya peranan semua pihak baik orang tua, institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi anak, remaja dan muridnya, khususnya bagi yang masih di bawah umur, untuk membekali mereka menghadapi perkembangan teknologi.
Kita seharusnya memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana menyikapi perkembangan teknologi yang sangat cepat untuk digunakan secara positif. Kita juga harus mengawasi setiap aktivitas anak di internet.
Situs jejaring sosial seperti Facebook, MySpace, dan Twitter adalah produk-produk teknologi yang kini sedang digemari banyak kalangan, termasuk anak-anak dan remaja. Dengan layanan ini, kita dapat berkomunikasi dengan teman lama, memperluas jaringan pertemanan, ataupun sekadar mengetahui keadaan / status teman atau kerabat.
Mintalah persetujuan dari anak Anda untuk memberikan Anda akses masuk ke profil situs jejaring mereka, sehingga memudahkan Anda memantau aktivitas mereka setiap saat. Lalu, beri imbauan kepada anak untuk mengikuti aturan-aturan dasar bergaul di situs jejaring sosial, antara lain:
  1. Jangan memajang informasi terlalu lengkap.
  2. Jangan ketemuan dengan orang yang tidak kita kenal. Kalaupun ketemuan, sebaiknya ajak beberapa teman / keluarga untuk menemani kita.
  3. Jangan memajang foto yang tidak senonoh, karena berpotensi disalahgunakan oleh orang lain yang berniat jahat untuk mengambil keuntungan.
  4. Jangan sembarangan meng-approve teman, padahal kita tidak mengenalnya.
  5. Jangan pernah memajang informasi finansial, karena phisher (pelaku phishing) banyak berkeliaran di internet.
  6. Ingatlah bahwa apa yang kita ucapkan di situs jejaring sosial akan menjadi konsumsi publik. Oleh karena itu, janganlah menyebarkan isu-isu atau membeberkan informasi pribadi orang lain yang belum tentu benar.

9 Ajakan Ber-Internet Sehat untuk Remaja

Salam Internet Sehat! 

Berikut ini adalah 9 (sembilan) ajak bagi remaja, untuk ber-Internet yang Sehat.
1). Ingatlah, meskipun kejujuran adalah segalanya, tidak semua orang di Internet melakukan hal tersebut. Jadi, ketika kamu sedang menggunakan Internet atau chatting, berhati-hatilah. Kamu tidak akan pernah tahu ketika ada orang yang mengaku a/s/l (age/sex/location) – nya adalah “19/f/jkt” (baca: umur 19 tahun, female/perempuan, berlokasi di Jakarta) dan bersekolah atau berkuliah di suatu tempat, sebenarnya adalah “40/m/anywhere” dan pengangguran, alias sama sekali bukan orang yang kita bayangkan atau kita imajinasikan.

2). Janganlah mudah terpengaruh dengan data-data pribadi orang lain di Internet yang menarik perhatianmu. Di Internet banyak sekali orang iseng yang berpura-pura menjadi orang lain, entah menjadi lebih muda/tua ataupun mengaku perempuan/lelaki hanya untuk bercanda dan menjahili orang lain, hingga untuk menjebak atau membuat malu orang lain.
Waspadalah dengan siapapun yang ingin tahu terlalu banyak.
3). Tidak ada satupun aturan di dunia yang mengharuskan kamu untuk bercerita jujur tentang jati diri kamu kepada orang lain di Internet. Simpanlah baik-baik informasi tentang nama kamu, usia, alamat rumah, alamat sekolah dan nomor telepon. Jangan pedulikan permintaan dari orang yang baru kamu kenal di Internet. Percayakan pada insting kamu, jika seseorang membuat kamu tidak nyaman, tinggalkan saja.
4). Curahkan perasaanmu pada sahabatmu. Jika kamu berencana bertemu dengan seseorang yang kamu kenal di Internet, ajaklah sahabatmu atau orang yang kamu percaya untuk menemanimu. Mintalah juga agar orang yang akan kamu temui tersebut untuk mengajak temannya. Mungkin ini kedengarannya aneh, tetapi ini sesungguhnya adalah cara yang jitu untuk keamananmu.
5). Pastikan agar sahabatmu di dunia nyata mengetahui apa yang tengah kamu pikirkan atau lakukan. Bahkan jika kamu ada masalah, baik terhadap keluarga, sekolah maupun pacar, ceritakanlah pada sahabat atau orang yang kamu percaya di kehidupan nyata, bukan yang hanya kamu kenal di Internet. Bercerita kepada sahabatmu di kehidupan nyata jauh lebih baik dan lebih terpercaya daripada seseorang asing yang kamu kenal di sebuah chat room.
6). Jika kamu menerima kiriman e-mail, file ataupun gambar-gambar yang isinya mencurigakan dari seseorang yang kamu tidak kenal dan kamu tidak percaya, langsung hapus saja kiriman-kiriman tersebut. Perlakukan kiriman tersebut seperti layaknya sebuah e-mail sampah. Kamu bisa mendapatkan rugi yang besar hanya gara-gara mempercayai seseorang yang sama sekali belum pernah kamu temui atau kenali.
7). Hal tersebut juga berlaku pada link atau URL yang tampak mencurigakan. Janganlah kamu meng-klik apapun yang tidak kamu yakini sumbernya dan keamanannya, walaupun dengan alasan sekedar ingin mencari jawab atas rasa keingin-tahuanmu.
8) . Jauhi chat room atau mailing-list yang isinya provokatif ataupun berisi hal-hal negatif lainnya. Jangan mudah terperdaya rayuan-rayuan seseorang di Internet yang mencoba mempengaruhi kamu agar menjadikannya seorang teman sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari.
9). Jangan pula mudah terpancing dengan provokasi seseorang yang memanas-manasi kamu untuk bertengkar di Internet. Jika kamu mencoba-coba mencari masalah di Internet, kamu akan mendapatkannya, dan segala sesuatunya akan lepas kendali secara cepat. Kerugianlah yang akhirnya akan kamu dapatkan.

9 Tips Bergaul Aman di Internet Bagi Remaja


Kasus yang terjadi pada MNT, remaja belia berusia 14 tahun yang kabur bersama teman lelakinya Febriari (18) menjadi pelajaran berharga bagi orangtua. MNT mengenal Ari lewat situs pertemanan Facebook.
Pelajar SMP di Sidoarjo, Jawa Timur ini menghilang dari kediaman keluarganya di jalan Alamanda Blok L 14, Bumi Serpong Damai, Serpong, Tangerang. Belakangan ia diketahui lari bersama Ari yang tinggal di Serang, Banten.
Kasus MNT menyadarkan semua pihak bahwa interaksi sosial lewat dunia maya tidak sepenuhnya aman. Mudahnya akses internet saat ini menuntut orangtua untuk mendalami perkembangan teknologi. Orangtua diharapkan bisa memberi gambaran mengenai sisi positif dan negatif bergaul di jejaring sosial yang kini semakin menjamur, sehingga anak bisa berinternet dengan sehat.
Agar tidak salah langkah, sebaiknya ajak remaja Anda menjalani sembilan cara berinternet sehat seperti yang dikutip VIVAnews dari situs www.ictwatch.com yang giat mengkampanyekan Internet Sehat.
Pertama, ingatlah, meskipun kejujuran adalah segalanya, tidak semua orang di Internet melakukan hal tersebut. Jadi, ketika sedang menggunakan internet atau chatting, berhati-hatilah. Karena kita tidak akan pernah tahu ketika ada orang yang mengaku a/s/l (age/sex/location) – nya adalah “19/f/jkt” (baca: umur 19 tahun, female/perempuan, berlokasi di Jakarta) dan bersekolah atau berkuliah di suatu tempat, sebenarnya adalah “40/m/anywhere” dan pengangguran, alias sama sekali bukan orang yang kita bayangkan atau kita imajinasikan.
Kedua, janganlah mudah terpengaruh dengan data-data pribadi orang lain di internet yang menarik perhatianmu. Di internet banyak sekali orang iseng yang berpura-pura menjadi orang lain, entah menjadi lebih muda/tua ataupun mengaku perempuan/lelaki hanya untuk bercanda dan menjahili orang lain, hingga untuk menjebak atau membuat malu orang lain. Waspadalah dengan siapapun yang ingin tahu terlalu banyak.
Ketiga, tidak ada satu pun aturan di dunia yang mengharuskan kamu untuk bercerita jujur tentang jati diri kepada orang lain di internet. Simpanlah baik-baik informasi tentang nama, usia, alamat rumah, alamat sekolah dan nomor telepon. Jangan pedulikan permintaan dari orang yang baru dikenal di Internet. Percayakan pada instingmu, jika seseorang membuatmu tidak nyaman, tinggalkan saja.
Keempat, curahkan perasaanmu pada sahabatmu. Jika kamu berencana bertemu dengan seseorang yang kamu kenal di internet, ajaklah sahabatmu atau orang yang kamu percaya untuk menemani.
Kelima, pastikan agar sahabatmu di dunia nyata mengetahui apa yang tengah kamu pikirkan atau lakukan. Bahkan jika ada masalah, baik terhadap keluarga, sekolah maupun pacar, ceritakanlah pada sahabat atau orang yang kamu percaya di kehidupan nyata, bukan yang hanya kamu kenal di Internet. Bercerita kepada sahabatmu di kehidupan nyata jauh lebih baik dan lebih terpercaya daripada seseorang asing yang kamu kenal di sebuah chat room.
Keenam, jka kamu menerima kiriman e-mail, file ataupun gambar-gambar yang isinya mencurigakan dari seseorang yang  tidak dikenal dan kamu tidak percaya, langsung hapus saja kiriman-kiriman tersebut. Perlakukan kiriman tersebut seperti layaknya sebuah e-mail sampah. Kamu bisa mendapatkan rugi yang besar hanya gara-gara mempercayai seseorang yang sama sekali belum pernah ditemui atau kenali.
Ketujuh, hal tersebut juga berlaku pada link atau URL yang tampak mencurigakan. Janganlah kamu meng-klik apapun yang tidak kamu yakini sumbernya dan keamanannya, walaupun dengan alasan sekedar ingin mencari jawab atas rasa keingin-tahuanmu.
Kedelapan, jauhi chat room atau mailing-list yang isinya provokatif ataupun berisi hal-hal negatif lainnya. Jangan mudah terperdaya rayuan-rayuan seseorang di internet yang mencoba mempengaruhi kamu agar menjadikannya seorang teman sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari.
Kesembilan, jangan pula mudah terpancing dengan provokasi seseorang yang memanas-manasi kamu untuk bertengkar di internet.
Nah, khusus untuk jejaring sosial seperti Facebook, penggiat kampanye Internet Sehat, Donny BU menyarankan agar Facebookers tidak sembarangan mengumbar data di jejaring pertemanan ini.
Menurut Donny, memasang profil lengkap memang memudahkan mendapat teman. Namun di sisi lain data itu justru bisa disalahgunakan.

Tips Keamanan Seluler



Karena kita mengandalkan perangkat seluler untuk mengakses Internet, mencari informasi, dan berhubungan dengan teman dan keluarga, kita harus tahu cara menjadi warga negara digital yang baik, cara mengelola reputasi saat online, dan cara memprioritaskan keselamatan pribadi pada perangkat seluler. Tips teratas:
  • Pertimbangkan sebelum mengemukakan pendapat atau berbagi foto.Bayangkan jika orang tua, atasan, atau guru Anda melihatnya. Apakah yang Anda kirimkan itu pantas dilihat semua orang?
  • Lindungi data pribadi Anda. Ketika mengirim email, SMS, foto, atau pesan instan ke orang selain teman atau keluarga yang dipercaya, jangan memberi data pribadi yang dapat mereka gunakan untuk menemukan lokasi fisik atau mengeksploitasi Anda.
  • Kendalikan pengaruh negatif. Pertimbangkan baik-baik dengan siapa Anda berkomunikasi dan siapa yang harus diabaikan. Yahoo! Mail, Yahoo! Messenger, dan Yahoo! Pulse memungkinkan Anda memblokir orang. Jika Anda menerima pesan penyalahgunaan atau pelecehan saat online, laporkan tempat dan waktunya.
  • Gunakan SafeSearch. Filter Safe Search dari Yahoo! membantu mengeluarkan konten yang tidak sesuai dari hasil pencarian Anda. Tidak ada filter yang dapat menjamin 100 persen penghapusan konten yang tidak sesuai, tetapi filter seperti Safe Search akan sangat membantu mengesampingkan konten yang tidak diinginkan dari hasil pencarian Anda.
  • Download aplikasi dari sumber terpercaya saja! Ketika men-download perangkat lunak dari pihak ketiga, pastikan hanya berasal dari pengembang yang Anda percayai. Baca ketentuan layanan dan kebijakan privasi mereka agar dapat benar-benar memahami izin yang Anda berikan saat men-download aplikasinya.
  • Jangan mengirim SMS saat mengemudi. Anda membahayakan nyawa Anda dan nyawa orang lain jika berusaha membaca, mengetik, dan mengemudi pada saat yang sama. Mengirim SMS sambil mengemudi merupakan pelanggaran hukum di beberapa negara.

Tips Web Sosial untuk Remaja

Tips-tips berdasarkan riset terbaru ini akan membantu sosialisasi remaja di Web tetap menyenangkan dan aman.

Jadilah dirimu sendiri. Jangan biarkan siapa pun menekanmu menjadi orang selain dirimu. Dan ketahuilah batas-batasmu. Kamu mungkin tahu banyak soal Internet, tapi orang dan hubungan senantiasa berubah, dan kejadian yang tak terduga bisa terjadi di Internet.

Bersikaplah ramah saat online. Perlakukan orang lain seperti halnya perlakuan yang kamu harapkan dari orang lain. Orang yang tidak menyenangkan dan agresif saat online berisiko lebih besar mendapat penghinaan dan pelecehan. Jika ada orang yang kejam denganmu, cobalah jangan bereaksi, jangan membalas dendam, dan bicarakanlah dengan orang dewasa atau teman yang tepercaya. Gunakan alat privasi untuk memblokir orang yang bersikap kasar.

Pertimbangkan postinganmu. Berbagi foto yang provokatif atau rincian yang sangat akrab, bahkan dalam email pribadi, dapat menimbulkan masalah pada dirimu di kemudian hari. Orang yang sekarang kamu anggap teman dapat menggunakan info ini untuk melawan kamu jika mereka memutuskan pertemanan. Dan sekali pun ada fitur-fitur privasi, orang-orang dalam daftar Temanmu dapat menyalin dan menempel kontenmu di tempat lain.

Kata sandi bersifat pribadi. Jangan berikan kata sandimu kepada orang lain, bahkan kepada teman. Persahabatan dapat berubah, dan kamu tidak ingin ada orang lain menyamar jadi kamu. Pilihlah kata sandi yang dapat kamu ingat tapi tidak dapat ditebak orang lain. Satu trik: Buat kalimat seperti "Aku lulus dari SMU tahun 05" untuk kata sandi "AllsSMUt05."

Pahami yang “tersirat.” Mungkin berteman atau berpacaran dengan orang baru itu menyenangkan. Tetapi sadarlah, sekali pun sebagian orang betul-betul bersikap baik, ada juga orang yang berbuat manis karena ada maksud untuk mendapatkan sesuatu. Pesan yang merayu atau memberi dukungan barangkali sebenarnya adalah manipulasi.

Jangan bicara soal seks dengan orang asing. Berhati-hatilah ketika berkomunikasi dengan orang yang tidak kamu kenal secara langsung, terutama jika percakapan dimulai dengan perihal seks atau detail fisik. Jangan teruskan percakapan itu – kamu tentu tidak mau jadi target hidung belang. Jika pelaku bersikeras, hubungi polisi setempat.

Hindari kopi darat (bertemu langsung). Satu-satunya cara seseorang dapat mencederai kamu secara fisik adalah jika kalian berdua berada di tempat yang sama, jadi - agar 100% aman - hindari bertemu langsung dengan mereka. Jika kamu benar-benar harus bertemu langsung dengan seseorang yang kamu “temui” secara online, jangan pergi sendirian. Lakukan pertemuan itu di tempat umum, beri tahu orang tua atau orang dewasa lain yang tepercaya, dan ajaklah teman bersamamu.

Gunakan ponsel dengan cerdas. Semua tips yang berlaku untuk komputer juga berlaku untuk ponsel. Berhati-hatilah memberikan nomormu pada orang lain dan menggunakan GPS maupun teknologi lainnya yang dapat menunjukkan lokasi fisikmu. Pertimbangkan juga untuk melindungi ponselmu dengan kata sandi.

Tips untuk Membantu Mencegah Pelecehan Cyber

Miliki reputasi digital. Kendalikan profil digital kamu, dan pastikan kamu menampilkan diri sebaik-baiknya saat online. Internet adalah ruang publik, jadi hanya bagikan foto atau rincian pribadi yang ingin kamu bagi dengan guru, rekan kerja, atau atasan. Pastikan kamu bangga dengan postingan kamu dan pandangan dunia terhadapmu.
Kendalikan informasi pribadimu. Percakapan internet menjagamu tetap terhubung dengan teman, tetapi menjaga percakapan (dan nama/profil pengguna) tetap bebas dari informasi pribadi seperti kata sandi, nama lengkap, atau bahkan nama sekolah itu juga penting.
Bersikaplah baik (dan pertahankan). Hormati dan perlakukan orang lain dengan baik seperti halnya yang kamu harapkan dari orang lain. Jika seseorang bersikap tidak hormat atau melecehkan kamu, berusahalah mengabaikan mereka, dan gunakan alat privasi untuk memblokir mereka agar tidak melihat profil lengkapmu dan menghubungimu. Jika hal ini tidak berhenti, beri tahu orang dewasa yang dapat dipercaya.
Ketahui hakmu. Kamu berhak untuk tidak menanggapi email atau pesan lainnya yang tidak pantas atau membuatmu ketakutan. Jika mendapat pesan yang tidak menyenangkan, jangan dibalas. Sebaliknya, tunjukkan kepada orang tua, wali, atau orang dewasa terpercaya lainnya dan laporkan kejadian ini ke penyedia layanan Internet kamu.
Lakukan perbincangan keluarga. Jadilah bagian dari percakapan — berbicara dengan orang tua atau wali tidak berarti menyerahkan privasi. Justru semua diuntungkan jika kamu membicarakan aktivitas online, termasuk kapan dan seberapa lama kamu online dan aktivitas apa yang kamu lakukan saat online.
 
© Copyright 2010-2011 Media Pengetahuan All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.