Kehamilan adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap pasangan suami
isteri (pasutri) yang telah menikah. Idealnya setiap pengantin baru akan
memiliki anak setelah setahun menikah. Namun ada kalanya pasutri
menunda kehamilan dengan beberapa alasan penting. Misalnya belum siap
secara mental dan finansial, ingin mengembangkan karir, sedang menempuh
pendidikan, masih ingin menikmati kehidupan berdua dan lain-lain. Jika
ini pilihan Anda, maka diperlukan pengetahuan
cara mencegah dan menunda kehamilan.
Berdasarkan
penuturan orang-orang yang telah berpengalaman, terdapat dua cara yang
bisa dilakukan untuk menunda kehamilan pada seorang wanita. Yang pertama
adalah pencegahan kehamilan secara alami seperti berhubungan seks
menggunakan sistem kalender atau minum ramuan tradisional. Dan cara
kedua dengan bantuan alat kesehatan seperti obat-obatan medis, kondom
dan lain-lain.
Tujuan kedua cara tersebut adalah sama, yaitu menghalangi pertemuan
sel sperma pria dan sel telur yang dihasilkan oleh wanita setiap
bulannya. Dengan gagalnya pertemuan sel telur dan sel sperma maka besar
kemungkinan seorang wanita tidak akan hamil.
Masing-masing kiat menunda kehamilan ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Oleh karena itu kedua belah pihak, suami dan istri, harus
melakukan komunikasi intensif mengenai metode pencegahan kehamilan yang
akan dipilih.
Apa saja cara mencegah kehamilan yang umum dilakukan pasangan suami
istri dan memiliki presentase keberhasilan yang besar? Mari kita bahas
satu per satu.
1. Tidak Melakukan Hubungan Seksual
Inilah cara paling mudah dan tepat mencegah terjadinya kehamilan pada
seorang wanita. Tingkat keamanannya bisa dipastikan seratus persen.
Dengan tidak melakukan hubungan seksual maka tidak terjadi pertemuan sel
sperma dan sel telur, alias tidak terjadi pembuahan. Hanya saja cara
ini tidak mudah dijalankan bagi pasangan suami isteri yang telah
menikah. Logikanya adalah mana ada suami yang tidak tergoda menggauli
isterinya jika hubungan tersebut sudah sah menurut hukum negara, adat
istiadat dan agama.
2. Melakukan Hubungan Seksual Berdasarkan Sistem Kalender
Metode pencegahan kehamilan dengan sistem kalender termasuk dalam
cara alami menunda kehamilan. Dasar pelaksanaan metode kalender adalah
tidak melakukan hubungan seksual ketika seorang wanita sedang dalam masa
subur. Masa subur wanita adalah masa dihasilkannya sel telur yang
memungkinkan terjadi pembuahan bila bertemu sel sperma. Jika siklus haid
Anda termasuk dalam kategori normal, umumnya berlangsung selama 28
sampai 30 hari, maka masa subur wanita jatuh pada hari kesebelas sampai
dengan dengan delapan belas setelah haid terakhir.
Siklus menstruasi wanita seringkali tidak tepat waktu, ada kalanya
maju dan ada kalanya mundur dari jadwal normal. Bila siklus datang bulan
Anda tidak teratur, supaya aman maka penghitungan masa subur Anda
ditambah tiga hari lebih awal dan tiga hari sesudahnya. Jadi rentang
masa suburnya diperpanjang dari tanggal 8 sampai dengan tanggal 21. Agar
berhasil menjalankan metode kontrasepsi kalender, pihak suami harus
bisa disiplin dan menahan diri ketika mengajak isterinya berhubungan
seksual.
3. Melakukan Hubungan Seks Tanpa Penetrasi
Hubungan seks tanpa penetrasi atau non koital
maksudnya adalah hubungan suami isteri tanpa adanya kegiatan masuknya
penis pria ke dalam vagina wanita. Meski penis tidak masuk ke liang
vagina, cara ini masih memungkinkan terjadinya kehamilan bila pria
menggesek-gesekkan penis ke vagina bagian luar. Oleh karena itu, jika
ingin mencegah kehamilan dengan seks tanpa penetrasi dibutuhkan
kedisiplinan yang tinggi dari pihak pria agar bisa menahan diri untuk
tidak melakukan penetrasi.
Pertanyaan selanjutnya adalah: mana ada pria yang tahan berhubungan
seks tanpa penetrasi. Disinilah suami isteri dituntut kreatif menjalani
rutinitas seks sehari-hari. Sebagai gantinya, agar wanita bisa memuaskan
pria di atas ranjang maka layanan seks bisa dilakukan dengan cara oral
seks. Oral seks adalah memuaskan hasrat seksual pria dengan mulut
wanita. Selain itu, mungkin ada sebagian wanita akan lebih suka
melakukan hubungan seks melalui “pintu belakang”. Cara mana yang Anda
pilih, tergantung selera berdua.
Bagaimana jika melakukan seks tanpa penetrasi sementara wanita tetap
memakai celana dalam? Sama saja. Peluang terjadinya kehamilan tetap ada
karena sangat mungkin cairan sperma pria yang menempel ke celana dalam
wanita merembes ke dalam vagina wanita. Apalagi jika setelah melakukan
hubungan badan si wanita tersebut tidak segera membasuh vagina, maka
sperma bisa saja masuk ke dalam liang vagina.
4. Melakukan Hubungan Seksual Dengan Cara Ejakulasi di Luar Vagina
Cara keempat agar hubungan seksual tidak mengakibatkan kehamilan
adalah dengan cara menarik keluar penis menjelang ejakulasi, cara ini
disebut senggama terputus.
Pada saat pria merasa akan ejakulasi, dia harus cepat-cepat menarik
penisnya dan melakukan ejakulasi di luar vagina. Cara ini membutuhkan
kontrol diri yang kuat dari pihak suami. Pasalnya tidak mudah menyuruh
suami ejakulasi di luar sementara hasrat seksnya mungkin sedang
meledak-ledak.
Metode menunda kehamilan dengan cara ejakulasi di luar vagina masih
memiliki resiko terjadinya kehamilan. Hal ini disebabkan karena bisa
jadi ujung penis pria telah mengeluarkan cairan
pre-cum (cairan
sperma yang keluar sebelum terjadinya ejakulasi) dan menempel di
dinding vagina sebelum penis sempat dicabut. Resiko lain adalah pada
saat melakukan hubungan seksual si suami terlanjur enak sehingga tidak
mau menarik keluar penisnya dan ejakulasi di dalam vagina.
5. Mencegah Kehamilan Dengan Ramuan Tradisional
Beberapa tanaman disekitar kita memiliki khasiat dapat menghentikan
kehamilan, cocok bagi mereka yang telah memiliki anak cukup banyak.
Contoh ramuan tradisional untuk menghentikan kehamilan
adalah kunyit, daun sirih, dan daun kunci. Karena ramuan ini bersifat
herbal artinya jika suatu saat anda ingin memiliki anak lagi, anda
tinggal berhenti meminum ramuan ini dan lakukan hubungan intim saat masa
subur.
6. Mencegah Kehamilan Dengan Alat Kontrasepsi
Tips menunda kehamilan yang paling banyak disarankan oleh ahli
kesehatan adalah dengan pemakaian alat kontrasepsi. Cara kerjanya sama
dengan beberapa tips agar tidak hamil yang disebutkan di atas, yaitu
mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma. Hanya saja dengan
metode kontrasepsi ini lebih mudah dilakukan berkat bantuan alat atau
hormon tertentu.
Terdapat beberapa jenis alat kontrasepsi yang
bisa dibeli bebas di apotik saat ini dan ada beberapa lagi yang harus
melalui dokter kandungan atau bidan. Berikut ini empat alat kontrasepsi
yang paling umum digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan pada
wanita.
A. Kondom
Dalam bahasa sehari-hari, kondom
disebut juga dengan sarung karet atau karet pengaman. Kondom terbuat
dari bahan latex (semacam karet) yang fleksibel dan memiliki ketebalan
tertentu agar tidak bisa ditembus oleh sel sperma. Kondom dijual secara
bebas di pasar swalayan dan apotik dengan harga yang relatif terjangkau.
Inilah alat kontrasepsi yang banyak dipilih oleh pasangan muda-mudi
yang melakukan hubungan seksual namun tidak ingin hamil. Meski demikian,
kesuksesan metode kontrasepsi dengan bantuan kondom tidak menjamin
seratus persen tidak hamil. Dalam sejumlah kasus, karet kondom bisa
ditembus sel sperma dan menyebabkan kehamilan.
Pengetahuan cara memakai kondom yang baik
dan benar diperlukan agar wanita tidak hamil ketika suaminya memakai
kondom ketika berhubungan intim. Kondom yang baik adalah yang mengandung
spermisida dan mampu menutup penis dari ujung hingga pangkal dan
menghalangi tumpahnya sperma pada vagina ketika kondom dicabut. Oleh
karena itu, pilihlah kondom dengan ukuran yang sesuai dengan penis,
memiliki kualitas bagus dan sesuai standard internasional. Hindari
memakai kondom yang telah expired (kadaluwarsa) karena kondom tersebut
tidak akan membantu pencegahan pertemuan sel telur dan sperma.
B. Pil KB
Pil KB (Keluarga Berencana) adalah salah
satu metode kontrasepsi yang menggunakan hormon sebagai pengendali
produksi sel telur wanita. Pil kontrasepsi bekerja dengan cara
menghalangi indung telur menghasilkan sel telur setiap bulan. Namun bila
indung telur tetap menghasilkan sel telur, maka hormon yang terkandung
dalam pil kontrasepsi akan mencegah sel telur tertanam dalam saluran
urine. Dengan demikian, tidak akan terjadi pertemuan sel telur dan
sperma ketika terjadi hubungan seksual.
Metode kontrasepsi dengan mengkonsumsi
pil KB membutuhkan kedisiplinan dari wanita untuk minum pil ini secara
rutin. Jika lupa minum pil KB bisa mengacaukan program kontrasepsi yang
telah dijalankan. Cara mencegah kehamilan dengan pil kontrasepsi banyak
dipilih oleh pasangan suami isteri terutama bagi laki-laki yang merasa
tidak nyaman dengan pemakaian kondom ketika berhubungan badan dengan
isterinya. Peluang keberhasilan menunda kehamilan dengan pil KB sangat
besar, terutama bila dijalankan secara rutin.
C. Susuk KB
Orang awam mengenal susuk kontrasepsi
dengan sebutan implant. Dalam bahasa kedokteran, susuk kontrasepsi
disebut norplant. Susuk penunda kehamilan ini ditanamkan dalam lengan
seorang wanita. Bentuknya kecil seukuran dengan batang korek api. Ketika
bekerja, susuk KB akan melepaskan hormon yang mencegah produksi sel
telur di dalam indung telur. Masa aktif susuk kontrasepsi adalah lima
tahun. Setelah pemakaian lima tahun, penggunanya bisa mengganti yang
baru.
Peluang keberhasilan pencegahan kehamilan
dengan metode susuk sangat besar. Bahkan ada yang menyatakan
keberhasilannya mencapai 99 persen. Namun masalah yang dihadapi oleh
pemakai susuk adalah ada kalanya susuk yang ditanamkan tidak hanya
berdiam diri di lengan, tapi beredar ke anggota tubuh lainnya. Kasus ini
biasanya terjadi pada wanita pekerja keras. Meski jarang terjadi, namun
para wanita harus hati-hati dalam memilih metode kontrasepsi susuk.
D. Suntik KB
Suntik KB adalah metode menunda kehamilan
wanita dengan cara injeksi atau menyuntikkan hormon ke dalam tubuh
wanita dalam volume tertentu. Metode kontrasepsi suntik KB disebut juga
depo-provera. Cara kerja suntik kontrasepsi adalah sama dengan Pil KB.
Hormon yang telah disuntikkan melalui pantat atau lengan seorang wanita
akan bekerja mencegah terjadinya produksi sel telur oleh indung telur.
Suntik KB dilakukan setiap tiga bulan sekali. Peluang keberhasilan cara
menunda kehamilan dengan suntik KB mencapai 99 persen.
Cara menunda kehamilan seperti ini
menjadi pilihan populer bagi pasangan suami isteri karena harganya yang
relatif murah. Terutama bagi para suami yang tidak ingin ribet memakai
kondom untuk berhubungan intim, maka cara ini sangat tepat dipakai.
Sebagian wanita ada yang mengeluhkan badannya lebih mudah menjadi gemuk
sejak memakai metode kontrasepsi suntik KB. Hal tersebut belum terbukti
teruji secara medis dan kasusnya berbeda setiap wanita. Kegemukan badan
bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama pola makan yang tidak
sehat. Oleh karean itu para wanita jangan takut menjadi gemuk hanya
karena menunda kehamilan dengan cara suntik KB.
Demikian beberapa cara mencegah dan menunda kehamilan yang bisa Anda
terapkan dalam membangun keluarga bahagia. Metode kontrasepsi manakah
yang paling tepat untuk dipakai agar hubungan seksual tidak menyebabkan kehamilan?
Hanya Anda sendiri yang tahu jawabnya. Pasalnya sebagian orang memiliki
alergi pada bahan-bahan kimia tertentu, misalnya kondom dengan rasa
strawberry. Maka lebih baik komunikasikan dengan pasangan Anda mengenai
cara apa yang nyaman dipakai berdua dan bisa mencegah terjadinya
kehamilan.
Tips mencegah kehamilan ini dibuat khusus untuk pasangan suami isteri
yang telah menikah secara resmi. Buat kalian pasangan muda-mudi yang
belum menikah, harap tidak mempraktekkan cara pencegahan kehamilan yang
sudah dijelaskan di atas, lebih baik menikah dulu agar tidak terjerat
dosa dan tidak melanggar norma-norma susila. Menikah bisa menjadi alat
yang tepat bagi kalian dalam menjaga kesehatan tubuh dan mental.
Dan agar pengetahuan anda lebih detail, baca juga beberapa mitos dan fakta seputar cara mencegah kehamilan
yang terlanjur banyak beredar di masyarakat. Pemahaman yang tidak tepat
dapat membuat anda salah mengerti dengan teknik yang sudah dijelaskan
di atas.