
Gugus Bola M80 di rasi Scorpius. Kredit : HST/NASA/ESA
Starburst seringkali terjadi akibat oleh tabrakan dua galaksi. Selama starburst itu, gas, debu, dan bintang-bintang masih terus bergerak ke sana kemari akibat tabrakan galaksi. Akibatnya, tarikan gravitasi dalam gugus bola terus berubah. Ini bisa mengoyakkan sebagian besar gugus bola dan hanya gugus yang paling besarlah yang selamat.
Para astronom berpendapat ini menjelaskan mengapa jumlah bintang anggota gugus bola kurang lebih sama di seluruh alam semesta. “Ketika alam semesta masih muda, starburst ada di mana-mana – jadi, masuk akal kalau gugus-gugus bola mempunyai bintang yang kurang lebih sama banyaknya. Saudara-sadaura mereka yang tidak memiliki anggota bintang sebanyak mereka akan binasa,” astronom
Diederik Kruijssen menjelaskan.
Fakta Menarik : Gugus-gugus bola di sekitar Bimasakti yang selamat dari starburst masing-masing beranggotakan sejuta bintang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar