Galaksi kita, Bimasakti, dikelilingi oleh sekitar 200
kelompok-kelompok beranggotakan banyak sekali bintang, yang disebut
gugus bola. Gugus-gugus bola itu hampir setua alam semesta dan memegang
petunjuk berharga bagaimana bintang-bintang dan galaksi-galaksi perdana
terbentuk.
Para astronom selama ini mengira jumlah gugus bola bertambah selama proses pembentukan bintang secara gila-gilaan (starburst)
saat alam semesta masih muda. Namun, dengan menggunakan simulasi
komputer, sebuah grup astronom menemukan bahwa starburst sebenarnya
malah menghancurkan gugus-gugus bola tadi alih-alih membantu
pembentukannya.
Starburst seringkali terjadi akibat oleh tabrakan dua galaksi. Selama
starburst itu, gas, debu, dan bintang-bintang masih terus bergerak ke
sana kemari akibat tabrakan galaksi. Akibatnya, tarikan gravitasi dalam
gugus bola terus berubah. Ini bisa mengoyakkan sebagian besar gugus bola
dan hanya gugus yang paling besarlah yang selamat.
Para astronom berpendapat ini menjelaskan mengapa jumlah bintang
anggota gugus bola kurang lebih sama di seluruh alam semesta. “Ketika
alam semesta masih muda, starburst ada di mana-mana – jadi, masuk akal
kalau gugus-gugus bola mempunyai bintang yang kurang lebih sama
banyaknya. Saudara-sadaura mereka yang tidak memiliki anggota bintang
sebanyak mereka akan binasa,” astronom
Diederik Kruijssen menjelaskan.
Fakta Menarik : Gugus-gugus bola di sekitar Bimasakti yang selamat dari starburst masing-masing beranggotakan sejuta bintang!
Hanya yang Terbesar yang Selamat
Sabtu, 17 Maret 2012
Label:
Tips Info Astronomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar