Wanita di ranjang (Foto: Corbis)
SAMA seperti kutu rambut, penularan kutu kelamin atau
kutu pubis dapat terjadi pada lingkungan yang tidak bersih. Kutu ini
bisa menular pada pakaian yang dipakai secara bergantian, tetapi
kebersihannya tidak terjaga.
“Penularannya sama seperti kutu rambut, tapi kutu ini beda tipe. Kutu
ini hanya menempel pada rambut kelamin, tidak akan menyebar pada rambut
di kepala. Karena dia menempel pada rambut yang bertekstur tebal dan
kasar. Kutu ini bisa menular tidak hanya karena hubungan seksual saja,
tapi juga pada lingkungan yang tidak bersih. Misalnya, pada sprei. Kutu
bisa akan tertinggal dari satu orang yang terinfeksi dan berpindah
tempat ke orang lain. Atau paling mudah pada sarung. Orang kan kalau
setelah pakai sarung berlama-lama untuk tidur misalnya, tidak langsung
dicuci," tutur Dr dr Nur Rasyid SpU
Menurutnya, kutu pubis menempel pada pangkal batang rambut dan dapat
terlihat oleh mata. Cara mencegah kutu pubis ini sama seperti menjaga
diri dari kutu di tubuh lainnya, yaitu menjaga kebersihan badan secara
keseluruhan, khususnya bagian organ intim.
Kendati demikian, dokter Nur memastikan, kutu pubis ini tidak akan menyebabkan kemandulan pada pria atau wanita yang terserang.
"Dampaknya hanya akan gatal-gatal pada kulit luar kelamin. Tapi kutu ini
tidak akan masuk ke organ intim, dan akan mati kalau masuk. Jadi tidak
akan menyebabkan penurunan kesuburan," jelas Ketua Asri Urology Center
di Rumah Sakit Asri, Jakarta ini.
Untuk mengobatinya, lanjutnya, kutu pubis ini bisa dihilangkan dengan
cara membersihkan rambut di organ intim menggunakan sampo pembasmi kutu.
"Cara mengobatinya bisa menggunakan sampo antikutu sama seperti untuk
kutu rambut, dicuci hingga bersih. Atau bisa juga dengan mencukur
terlebih dahulu semua rambut pubis," tambahnya memastikan bahwa kucing,
anjing, dan hewan peliharaan lainnya tidak terlibat dalam penyebaran
kutu pubis ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar