Pernah dengar yang namanya planet nomad? Ini adalah planet yang tidak
mengitari bintang apapun atau seringnya disebut planet mengambang
bebas. Dan tampaknya, Galaksi tempat kita berdiam tampaknya dibanjiri
planet gelandangan aka planet nomad yang mengembara di angkasa tanpa
memiliki bintang induk yang ia kitari.
Planet Nomad di Bima Sakti
Menurut hasil penelitian terbaru Kavli Institute for Particle Astrophysics and Cosmology (KIPAC), institut gabungan Stanford University dan SLAC National Accelerator Laboratory,
diperkirakan terdapat 100000 kali lebih banyak planet nomad di Bima
Sakti dibanding bintang. Jika pengamatan bisa mengkonfirmasi perkiraan
jumlah tersebut, maka obyek langit yang merupakan kelas baru tersebut
akan mempengaruhi teori pembentukan planet yang ada saat ini. Tidak
hanya itu, pemahaman manusia mengenai asal usul dan kelimpahan dalam
kehidupan pun akan berubah.
Jika planet-planet nomad memiliki ukuran yang cukup besar untuk
memiliki atmosfer yang tebal, maka mereka bisa memerangkap panas yang
cukup untuk keberadaan bakteri. Meskipun planet nomad tersebut tidak
bermandikan kehangatan cahaya bintang, mereka masih bisa menghasilkan
panas melalui peluruhan radioaktif internal dan aktivitas tektonik.
Pencarian selama dua dekade terakhir sudah berhasil mengidentifikasi
760 planet di luar Tata Surya, yang hampir semuanya mengorbit sebuah
bintang. Tahun lalu, para peneliti berhasil mendeteksi setidaknya
selusin planet nomad menggunakan teknik lensa mikro gravitasi. Teknik
ini digunakan untuk mencari bintang yang cahayanya difokuskan kembali
oleh gravitasi planet yang sedang melintas.
Hasil penelitian ini memberikan bukti setidaknya terdapat dua planet
nomas untuk setiap tipe bintang, misalnya bintang deret utama di Bima
Sakti. Estimasi yang didapat juga menunjukkan kalau planet nomad bisa
mencapai 50000 kali lebih umum.
Apakah Planet Nomad umum di galaksi?
Pertanyaannya sekarang apakah planet nomad ini memang umum ditemukan?
Dan untuk bisa mengetahui hal ini, tim KIPAC memperhitungkan tarikan
gravitasi di galaksi Bima Sakti, jumlah materi yang tersedia untuk
membentuk obyek seperti ini dan bagaimana materi bisa membagi dirinya
sendiri membentuk obyek dengan ragam ukuran mulai dari seukuran Pluto
sampai dengan yang lebih besar dari Jupiter. Bukan pekerjaan mudah
karena untuk kasus planet nomad ini, tak seorang pun yakin bagaimana
planet tersebut bisa terbentuk.
Teori yang dikemukakan adalah sebagian di antara planet-planet nomad
ini merupakan planet yang terlontar dari sistem. Hasil penelitia juga
mengindikasikan kalau tidak semua planet nomad terbentuk dengan cara
dilontarkan keluar dari sistem.
Jadi ketika berbicara tentang planet, maka planet bisa jadi bukan
merupakan benda langit yang harus mengelilingi sebuah bintang. Tapi
untuk bisa menemukan planet nomad yang lebih kecil, para peneliti masih
harus menunggu kehadiran teleskop besar seperti teleskop landas angkasa Wide-Field Infrared Telescope Survey dan teleskop landas Bumi Large Synoptic Survey Telescope yang akan dioperasikan awal tahun 2020.
Masih diperlukan konfirmasi estimasi planet-planet nomad di alam
semesta, karena ketika planet-planet nomad tersebut sedang mengembara
dan mengalami tabrakan yang menyebabkan tersebarnya kumpulan mikroba dan
kemudian tertanam di suatu tempat yang lain.
Planet Nomad Sang Pengembara, Lebih Banyak dari Bintang?
Sabtu, 17 Maret 2012
Label:
Tips Info Astronomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar