Asteroid YU55 Mendekati Bumi
Sebuah asteroid diperkirakan oleh para ilmuwan akan mendekati bumi. Asteroid tersebut diklasifikasikan sebagai objek berpotensi bahaya, karena akan semakin dekat ke bumi dan berada sekitar 8 kali jarak bulan, Selasa (8/11) nanti.
Bila asteroid itu menghantam bumi, para ahli memperkirakan akan terjadi gempa berkekuatan 7,0 scala Richter, ledakan sebesar 4.000 Megaton, dan tsunami setinggi 70 meter yang akan menyebar seluas 60 mil dari lokasi tabrakan benda asing itu.
Namun, jangan khawatir. Pihak NASA mengabarkan asteroid tersebut tidak akan menabrak bumi. Hanya saja melintas dengan jarak yang dekat. NASA mengatakan, asteroid tersebut bernama 20o5 YU55.
Batu besar yang berasal dari ruang angkasa dan mendekati bumi terakhir kali terjadi pada 35 tahun yang lalu. Namun, kejadian pada 1975 itu lolos dari pengamatan semua ilmuwan, termasuk NASA.
Menurut kepala divisi objek yang mendekati bumi di NASA, Don Yeomans, pekan ini mereka akan mempelajari lebih teliti mengenai asteroid 2055 YU55 yang berjarak sejauh 200 ribu mil. Karena, asteroid ini akan memberikan petunjuk bagaimana sistem tata surya kita terbentuk.
Tanpa objek seperti ini, kita mungkin tidak berada di sini, katanya.
Asteroid ini berada di orbit sekitar matahari, dan tidak pernah sedekat itu dengan bumi sekitar 200 tahun ini. Asteroid tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, astronom amatir dapat melihatnya dengan menggunakan teleskop berdiameter 6 in.
NASA sendiri akan menggunakan antena radar Goldstone super sensitif yang diletakkan di Gurun Mojave, California. Antena radar ini biasanya digunakan untuk mempelajari quasar, serta pemetaan planet dan komet.
Para ilmuwan mengatakan mereka dapat merekonstruksi bentuk asteroid dengan resolusi halus, seperti berjarak 13 kaki, menggunakan instrumen mereka. Ilmuwan juga merencanakan untuk melakukan studi serupa di Observatorium Arecibo di Puerto Rico.
Pengamatan terhadap mendekatnya asteroid 2005 YU55 sudah dicitrakan oleh para ilmuwan di Puerto Rico pada 19 April tahun lalu.
Data yang dikumpulkan dapat digunakan divisi objek yang mendekati bumi di NASA untuk mengamati orbit batu ruang angkasa, dan memungkinkan para ilmuwan untuk memperkirakan kemungkinan keberadaan bumi untuk 100 tahun ke depan.
Sebuah asteroid diperkirakan oleh para ilmuwan akan mendekati bumi. Asteroid tersebut diklasifikasikan sebagai objek berpotensi bahaya, karena akan semakin dekat ke bumi dan berada sekitar 8 kali jarak bulan, Selasa (8/11) nanti.
Bila asteroid itu menghantam bumi, para ahli memperkirakan akan terjadi gempa berkekuatan 7,0 scala Richter, ledakan sebesar 4.000 Megaton, dan tsunami setinggi 70 meter yang akan menyebar seluas 60 mil dari lokasi tabrakan benda asing itu.
Namun, jangan khawatir. Pihak NASA mengabarkan asteroid tersebut tidak akan menabrak bumi. Hanya saja melintas dengan jarak yang dekat. NASA mengatakan, asteroid tersebut bernama 20o5 YU55.
Batu besar yang berasal dari ruang angkasa dan mendekati bumi terakhir kali terjadi pada 35 tahun yang lalu. Namun, kejadian pada 1975 itu lolos dari pengamatan semua ilmuwan, termasuk NASA.
Menurut kepala divisi objek yang mendekati bumi di NASA, Don Yeomans, pekan ini mereka akan mempelajari lebih teliti mengenai asteroid 2055 YU55 yang berjarak sejauh 200 ribu mil. Karena, asteroid ini akan memberikan petunjuk bagaimana sistem tata surya kita terbentuk.
Tanpa objek seperti ini, kita mungkin tidak berada di sini, katanya.
Asteroid ini berada di orbit sekitar matahari, dan tidak pernah sedekat itu dengan bumi sekitar 200 tahun ini. Asteroid tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, astronom amatir dapat melihatnya dengan menggunakan teleskop berdiameter 6 in.
NASA sendiri akan menggunakan antena radar Goldstone super sensitif yang diletakkan di Gurun Mojave, California. Antena radar ini biasanya digunakan untuk mempelajari quasar, serta pemetaan planet dan komet.
Para ilmuwan mengatakan mereka dapat merekonstruksi bentuk asteroid dengan resolusi halus, seperti berjarak 13 kaki, menggunakan instrumen mereka. Ilmuwan juga merencanakan untuk melakukan studi serupa di Observatorium Arecibo di Puerto Rico.
Pengamatan terhadap mendekatnya asteroid 2005 YU55 sudah dicitrakan oleh para ilmuwan di Puerto Rico pada 19 April tahun lalu.
Data yang dikumpulkan dapat digunakan divisi objek yang mendekati bumi di NASA untuk mengamati orbit batu ruang angkasa, dan memungkinkan para ilmuwan untuk memperkirakan kemungkinan keberadaan bumi untuk 100 tahun ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar