Es Krim Jamu, Upaya Populerkan Jamu Kepada Kaum Muda

Minggu, 08 April 2012

Share This Article On :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhccGKjkheDV411bygE3lfDeJm54erVwTNCv_TRBZQZGAYHa_28pmtAgnwIzvCcplPcGhLUCC-qBe1wWUT_R119gOi7Orn94QOgPq4gp27cSa2hVpYDoYOAfpV-uNIZujLciSHg2oryV-Q/s320/es+krim.jpg

Sebagai minuman tradisional, jamu lebih banyak dikonsumsi kalangan dewasa dan orang tua untuk menjaga kesehatan. Padahal untuk melestarikan dan meningkatkan popularitasnya, jamu juga perlu diperkenalkan kepada kaum muda.

Sayangnya, anak muda saat ini lebih menyukai minuman seperti cappuccino, latte, mocktail atau smoothies. Melihat kecenderungan itu, timbul ide untuk menjadikan jamu sebagai gaya hidup dalam bentuk yang lebih modern dan sesuai tren saat ini.

Langkah inovatif pun dilakukan oleh produsen jamu ternama, PT. Nyonya Meneer. Perusahaan jamu yang berdiri sejak 1918 ini memperkenalkan jamu kepada para remaja dengan membuatnya bukan sebagai minuman melainkan es krim.

"Kami punya tempat bernama Meneer Shop, seperti kedai minuman. Di situ ada es krim jamu dan ice jamu blended. Tujuannya adalah mengikuti tren anak muda dan menunjukkan jamu bukanlah hal yang kuno," ujar Charles Saerang, presiden direktur dan CEO PT. Nyonya Meneer saat media gathering di Restoran Sari Kuring, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (5/03/2012).

Charles menjelaskan, bentuk es krim jamu tidak seperti es krim pada umumnya. Proses pembuatannya mirip seperti es puter sehingga menghasilkan tekstur es yang agak kasar. Selain es krim dan ice blended, jamu juga dihadirkan dalam minuman teh dan kopi.

"Kita membuat sentuhan baru, dengan kopi jamu atau teh jamu. Karena trennya seperti itu. Inovasi ini untuk memperkenalkan jamu kepada remaja, masyarakat muda. Mereka sukanya es krim, ya sudah kita bikin es krim jamu," tambah pria kelahiran Semarang, 20 Februari 1952 ini.

Diungkapkan Charles lagi, es krim jamu ternyata cukup banyak peminatnya di kalangan anak muda. Hal itu karena rasanya yang cukup unik dan baru. Namun Charles menegaskan, es krim dan ice blended jamu bukanlah pengganti minuman jamu, karena kandungan jamunya hanya sedikit.

"Tentu saja tidak bisa disamakan dengan jamu cair atau seduh. Kandungan jamunya hanya sekian persen. Es krim jamu hanya sebagai pelengkap, bukan minuman inti. Tujuannya hanya untuk memperkenalkan jamu ke anak muda. Untuk mendapatkan khasiat jamu, tetap harus minum yang asli," ujarnya.

PT. Nyonya Meneer pun kini lebih menyasar segmen kalangan menengah ke atas sebagai konsumennya. Meskipun sejak zaman dulu jamu pun sudah dikenal sebagai minumannya para priyayi.

"Jangan salah, jamu Nyonya Meneer itu jamunya priyayi. Konsumen saat ini pun lebih banyak menengah ke atas. Harganya pun tidak murah. Misalnya jamu Bersalin Signature, dijual dengan harga ratusan ribu rupiah. Di Cina, kunyit asem bahkan dikenal dengan nama The Golden Drink," tutur Charles.

Bagaimana, tertarik mengonsumsi jamu sebagai minuman sehari-hari?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 Media Pengetahuan All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.