Kemajuan teknologi memang membuat para ahli memahami sistem reproduksi yang dimiliki oleh perempuan, tapi tidak semua misteri bisa terpecahkan. Berikut ini beberapa fakta yang sudah didapatkan peneliti tentang sistem reproduksi perempuan.
Saluran reproduksi perempuan masih terus memiliki aura misteri karena beberapa studi kadang hasilnya bertolak belakang, sehingga tidak bisa diambil kesimpulan yang tepat untuk organ ini.
Meski begitu sudah ada beberapa fakta yang ditemukan tentang saluran reproduksi perempuan, seperti dikutip dari Livescience, Jumat (4/5/2012) yaitu:
1. Rahim sangat elastis
Bila sedang tidak digunakan, maka rahim yang sehat adalah organ kecil dengan ukuran panjang sekitar 3 inci (7,5 cm) dan lebar 2 inci (5 cm). Tapi selama kehamilan rahim akan berubah, sekitar usia kehamilan 20 minggu rahim akan berkembang menuju ke pusar dan tepi luar rahim mencapai tepi bawah tulang rusuk ketika usia kehamilan 36 minggu.
2. Vagina memiliki pH asam
Kadar pH vagina cukup asam sekitar 4,5 dengan skala 7 untuk normal, kadar asam ini seperti bir atau tomat. Mikroba di vagina akan mempertahankan keasaman, misalnya lactobacillus yang memproduksi asam laktat umumnya mendominasi ekosistem vagina perempuan. Bakteri ini menjaga vagina tetap sehat dan mencegah infeksi.
3. Selaput dara (hymen)
Selaput dara adalah sepotong jaringan kecil yang terlihat ketika vagina terbuka. Bagian ini bisa pecah atau robek saat hubungan seks pertama kali atau aktivitas lainnya, tapi ada pula yang tidak sampai robek namun hanya merenggang.
Dalam kasus yang jarang, sekitar 1 dari 2.000 kelahiran bayi perempuan memiliki kondisi imperforate hymen, yaitu tidak ada lubang dalam jaringan sehingga memerlukan sayatan kecil untuk memperbaikinya masalah ini.
4. Misteri keberadaan G-spot
G-spot atau area dalam vagina yang sangat sensitif terhadap stimulasi erotis sempat menimbulkan perdebatan. Baru-baru ini ahli bedah Adam Ostrzenski mengaku telah menemukan tali dari jaringan ereksi yang menjadi bukti anatomi dari G-spot. Sementara ahli lain mengungkapkan G-spot bisa jadi merupakan perpanjangan internal dari klitoris.
5. Perempuan dengan 2 rahim
Pada kondisi yang sangat langka, beberapa perempuan terlahir dengan 2 rahim (uterus didelphys). Hal ini terjadi saat pembentukan sistem reproduksi saat janin yang mana seharusnya 2 tabung bergabung bersama, tapi justru masing-masing membentuk 1 organ. Kondisi ini kadang tidak bergejala, tapi ada juga yang mengalami perdarahan menstruasi tidak biasa atau gangguan kesuburan.
6. Tidak mudah menentukan kehamilan
Menentukan seseorang hamil atau tidak bukanlah perkara yang mudah. Dokter biasanya mengukur kehamilan mulai dari hari pertama setelah menstruasi selesai, tapi tidak bisa mendeteksi kapan pembuahan terjadi. Hal ini karena kehamilan tidak bisa dipastikan sampai implan embrio berkembang di dinding rahim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar