Emosi atau suasana hati calon orangtua
yang sedang melakukan proses pertemuan antara sel sperma dan sel telur
(pembuahan), akan memengaruhi kesehatan jasmani dan rohani (EQ, IQ, SQ)
anak yang akan dilahirkan kelak. Karena itu, secara tradisional
hubungan intim selalu dianggap sakral.
Dalam
buku Meningkatkan & Menyehatkan Seksualitas Pria dan Wanita,
Lianny Hendranata bahkan menulis, aliran-aliran spritual seperti Tantra
yoga dan Tao menganggap pertemuan sel telur dan sperma bukanlah suatu
peristiwa sepele. Energi yang menentukan kualitas seorang anak dimulai
dari pendekatan (masa pacaran) calon ibu dan ayah tersebut, dalam
suasana apa dan cuaca yang bagaimana. Energi yang menelungkupi calon
orangtua itu harus diperhatikan benar.
Aliran Tao dan Tantra yoga pun memberitahukan beberapa hal seperti :
*
Jangan bertemu untuk berpacaran di tempat yang mempunyai energi buruk
seperti tempat maksiat dan tempat kesedihan umumnya seperti kuburan dan
sebagainya.
*
Jangan melakukan hubungan intim kala terjadi cuaca buruk, seperti
angin badai, banyak petir/guntur, dan gempa bumi, juga suasana alam
yang negatif lainnya.
*
Setelah selesai melakukan hubungan intim, pasangan diharuskan terus
memelihara suasana bahagia di antara mereka. Hindarkan pertengkaran
sekecil apa pun.
*
Setelah sang ibu diketahui mengandung, dianjurkan jangan melihat
hal-hal buruk. Berusahalah untuk menghindari suasana berduka seperti
melayat orang meninggal atau ke pemakaman, menonton film menegangkan
seperti pembunuhan atau film perang. Jauhi suasana takut, terkejut,
marah.
*
Ibu hamil harus sering melihat warna cerah dan menyenangkan, serta
banyak beramal dan berdoa. Sebab, ritual-ritual yang baik seperti
berdoa dan melakukan kegiatan sosial mampu merespon energi positif dari
alam semesta, yang akan membantu pertumbuhan bayi yang dikandung.
Dalam
buku lainnya, Seksualitas, Tombol Ajaib Menuju kebahagiaan, Lianny
juga bertutur tentang seksualitas sebagai ajang rileksasi dan rekreasi
jiwa raga pasangan. Di situ dia menekankan pentingnya untuk bersikap
bahagia dan bersyukur begitu seorang calon ibu menyadari dirinya sedang
mengandung.
"Kala
menyadari diri sudah mengandung walaupun janin baru berusia beberapa
hari, sebaiknya segera ubah pola pikir untuk selalu bahagia, bahkan
jika kehamilan itu tidak direncanakan (diinginkan)," katanya. Sikap
syukur dan menerima anak yang dikandung tersebut sebagai titipan Tuhan
sangat penting.
Sudah
banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa anak yang merasakan
kedatangannya di dunia ini tidak diharapkan orangtuanya, condong tumbuh
menjadi anak yang memberontak atau bermasalah. Jadi, jangan
sembarangan hamil kalau tak sanggup berbahagia dan bersyukur karenanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar