Lynn McKellar, 36 tahun, kehilangan penglihatannya delapan tahun lalu
setelah mengalami reaksi ekstrim terhadap antibiotik dalam kunjungannya
ke dokter gigi. Namun penglihatannya kembali normal lewat operasi yang
mencangkokkan sebagian gigi ke dalam matanya.
"Saya dapat melihat. Ini keajaiban. Setelah bertahun-tahun dalam kegelapan, saya bisa melihat foto-foto anakku. Saya dapat membaca judul di Daily Record, dan ketika mata saya tidak bengkak lagi, penglihatan saya akan membaik," kata Lynn.
"Saya dapat melihat. Ini keajaiban. Setelah bertahun-tahun dalam kegelapan, saya bisa melihat foto-foto anakku. Saya dapat membaca judul di Daily Record, dan ketika mata saya tidak bengkak lagi, penglihatan saya akan membaik," kata Lynn.
Pandangan Lynn disembuhkan oleh dokter dengan cara mengambil sebuah bagian dari gigi kemudian dibor agar dapat digunakan sebagai wadah lensa. Pecahan gigi dan lensa kemudian ditransplantasikan ke dalam matanya. Sebuah jaringan dicangkokkan dari pipinya untuk memberikan pasokan darah. Ahli bedah menggunakan gigi yang masih hidup dalam prosedur ini karena bahan sintetis kemungkinan besar ditolak oleh tubuh.
Pada tahun 2004 lalu, Lynn sudah berada di ambang kematian saat melakukan kunjungan rutinnya ke dokter gigi untuk mencabut giginya. Ketika itu, terjadi reaksi terhadap antibiotik yang diberikan berupa kondisi yang sangat langka, sindrom Stevens-Johnson.
Sebagian besar kulitnya terkelupas, dia menjadi buta karena bola matanya tertempel di kelopak mata, rambutnya rontok dan menempel di punggung, paru-parunya rusak dan dia harus menghabiskan hidupnya di mesin pendukung kehidupan.
Dokter spesialis luka bakar di Stirling Royal Infirmary harus berkonsultasi karena kondisi kulitnya yang sangat ekstrim. Tapi Lynn bertekad untuk berjuang demi anaknya Jack, yang baru berusia dua tahun.
"Saya punya alasan untuk berjuang untuk hidup dan itu adalah Jack. Saya tidak akan meninggalkannya. Saya tidak tahu bagaimana caranya staf di rumah sakit itu mampu mengobati saya karena kondisi saya ini hanya terjadi pada satu dari sejuta orang," kata Lynn seperti dilansir Daily Record, Jumat (17/2/2012).
Lynn harus tinggal di rumah sakit selama dua tahun dan ia telah menjalani 50 operasi. Kulitnya berangsur-angsur membaik, dan ada sedikit harapan untuk memulihkan penglihatannya. Lynn memulai proses rehabiliatsi yang panjang dibantu oleh ibunya, Anne, dan kakaknya, Allison, Tracey, June dan Gail.
Lynn pernah menjalani prosedur yang disebut osteo-odonto-keratoprosthesis atau OOKP di mata kanannya pada tahun 2006. Tapi setelah menunjukkan tanda-tanda keberhasilan, infeksi terjadi dan penglihatannya hilang lagi.
Harapannya untuk dapat melihat lagi kemudian diperoleh dari seorang ahli bedah bernama Chris Liu dari Rumah Sakit Mata Sussex di Inggris. Dr Liu melakukan operasi pada hari Rabu, 8 Februari lalu dan perbannya dilepas pada hari Jumat.
"Ketika perban dilepas, aku bisa melihat jari-jari Mr. Liu. Ia membuang perban dan kemudian saya melihat jendela. Saya langsung tahu apa itu. Segera setelah saya bisa melihat lagi, saya menelepon Gail. Dia ingin menjadi yang pertama tahu bagaimana hasil operasi. Dia berada di tempat kerja dan saya berteriak di telepon bahwa saya dapat melihat. Dia menangis lalu berseru kepada rekan-rekannya," ungkap Lynn.
Sebenarnya tidak ada jaminan bahwa penglihatan Lynn saat ini akan menjadi lebih baik. Dalam waktu dua sampai empat tahun, dia akan memerlukan gigi baru untuk mata kirinya agar kondisi penglihatannya ini dapat berlangsung terus. Tetapi untuk sekarang, Lynn hanya menikmati penglihatannya yang telah kembali.
Lynn sudah kehilangan tiga gigi karena prosedur yang dia lalui. Gail telah mengajukan diri untuk menyumbangkan salah satu giginya jika adiknya memerlukan nanti. Selama operasi, beberapa bagian dari gigi pasien dibuang, dibentuk kembali dan dipahat sampai bisa jadi tempat pegangan untuk lensa buatan yang kemudian ditempatkan di dalamnya.
Gigi bersama lensa ini ditanam di bawah kelopak mata. Proses ini membutuhkan gigi hidup sebagai implan karena dokter menyarankan ada resiko mata akan menolaknya seperti halnya menolak implan plastik. Gigi dipilih sesuai dengan bentuk dan ukuran. Sebagian kulit diambil dari bagian dalam pipi dan ditempatkan di mata selama dua bulan, sehingga secara bertahap akan memperoleh suplai darah sendiri.
Pecahan gigi ini kemudian ditransplantasikan ke dalam rongga mata. Lipatan kulit pipi kemudian diangkat dari mata dan ditempatkan di atas landasan baru yang kokoh. Akhirnya, dokter bedah memotong lubang di kornea yang dicangkokkan agar dapat dilalui cahaya.
Operasi ini membutuhkan lima prosedur yang terpisah, yaitu:
(1) Mata dibuka, kemudian seluruh permukaan dalam kelopak mata, permukaan kornea dan semua jaringan parut dibuang
(2) Lapisan kulit dari pipi dicangkokkan ke permukaan mata yang baru
(3) Satu gigi atau tulang yang berdekatan diambil
(4) Sebuah struktur berbentuk baut dibuat dari susunan gigi dan tulang dilengkapi dengan silinder optik plastik
(5) Susunan silinder dari gigi dan tulang ditanamkan ke pipi pasien untuk menumbuhkan suplai darah baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar