Sebelum Facebook dan Twitter popular, ada sebuah situs jejaring sosial yang duluan ngetop dan sangat terkenal, namanya Friendster.
Perubahan secara radikal bisa kita temui bila mengunjungi website ini. Saat ini, sudah puluhan game online yang bisa dimainkan sambil chatting dan transaksi perlengkapan games di situs yang diakuisisi MOL Global, 9 Desember 2009 itu.
CEO MOL Global, Ganesh Kumar Bangah, seperti dikutip technewsdaily.com mengaku optimis dengan perubahan platform FS dari jejaring sosial ke sosial gaming. “Ketika game diperbanyak, user kami terus mengalami peningkatan sebanyak 50 persen setiap bulannya,” kata Ganesh. (hma)
Situs ini cukup digandrungi anak muda, namun sayang seiring perkembangan zaman dengan kehadiran, MySpace, Facebook, LinkedIn, Twitter maupun Google +, situs ini ditinggalkan.
Situs yang diklaim merupakan situs jejaring sosial pertama di internet (22 Maret 2002) yang memiliki basis awal English Language, dan terkenal di Asia.
Ironisnya, sejak kemunculan sejumlah
jejaring sosial yang lebih praktis, FS–nama ngetop Friendster kian
terpuruk dan akhirnya pada tahun 2009 diakuisisi MOL Global, sebuah perusahan yang menyediakan layanan pembayaran online.
MOL Global yang adalah perusahan asal Malaysia itu mengakuisisi
Friendster dengan harga kisaran $26.4 million US. Nah di tangan
perusahan ini, 25 April lalu, Friendster berubah wujud dari jejaring
sosial menjadi situs permainan sosial (sosial gaming) yang berfokus pada
game berbasis web.Perubahan secara radikal bisa kita temui bila mengunjungi website ini. Saat ini, sudah puluhan game online yang bisa dimainkan sambil chatting dan transaksi perlengkapan games di situs yang diakuisisi MOL Global, 9 Desember 2009 itu.
CEO MOL Global, Ganesh Kumar Bangah, seperti dikutip technewsdaily.com mengaku optimis dengan perubahan platform FS dari jejaring sosial ke sosial gaming. “Ketika game diperbanyak, user kami terus mengalami peningkatan sebanyak 50 persen setiap bulannya,” kata Ganesh. (hma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar