Ilustrasi penganiayaan
JAKARTA - Kapolsek Senen, Kompol Imam Zebua,
menjadi korban saat bentrok mahasiswa dengan polisi di Jalan Diponegoro,
Jakarta Pusat, pada Kamis 29 Maret malam. Bagaimana kronologisnya?
Kompol Imam saat ditemui di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan, pemukulan oleh massa terjadi saat dirinya akan mengejar pelaku yang akan melempar bom molotov di Pos Polisi Jalan Diponegoro.
"Saat itu saya terjatuh dan terseret dua meter, nah pas terjatuh mereka langsung memukuli saya," ujar Kompol Imam Zebua, kepada wartawan, di Rumah Sakit Cipto Mangukusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Imam memaparkan, setelah mereka memukuli dirinya sempat pingsan. Namun karena melihat lemparan botol berapi ke arahnya, Imam diselamatkan oleh anggotanya. "Untung saat itu ada anggota menyelamatkan saya," ungkapnya.
Anggota Kepolisian kemudian membawanya ke IGD RSCM sekira pukul 19.45 WIB, dan pingsan selama tiga jam. "Saya merasakan pusing dan sesak," tuturnya.
Para pendemo tersebut, lanjut Imam, memang sengaja mencari gara-gara karena melempar ban yang sudah dibakar ke arah kami.
"Akibatnya pospol yang di bangun YAI, dan sudah diserahkan ke negara menjadi rusak," paparnya.
Sementara itu, dalam bentrok semalam ada motor Supra Fit warna biru yang dibakar pendemo. Imam menuturkan motor tersebut milik anggotanya Serse Aiptu Agus Rohandi.
Kompol Imam saat ditemui di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan, pemukulan oleh massa terjadi saat dirinya akan mengejar pelaku yang akan melempar bom molotov di Pos Polisi Jalan Diponegoro.
"Saat itu saya terjatuh dan terseret dua meter, nah pas terjatuh mereka langsung memukuli saya," ujar Kompol Imam Zebua, kepada wartawan, di Rumah Sakit Cipto Mangukusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Imam memaparkan, setelah mereka memukuli dirinya sempat pingsan. Namun karena melihat lemparan botol berapi ke arahnya, Imam diselamatkan oleh anggotanya. "Untung saat itu ada anggota menyelamatkan saya," ungkapnya.
Anggota Kepolisian kemudian membawanya ke IGD RSCM sekira pukul 19.45 WIB, dan pingsan selama tiga jam. "Saya merasakan pusing dan sesak," tuturnya.
Para pendemo tersebut, lanjut Imam, memang sengaja mencari gara-gara karena melempar ban yang sudah dibakar ke arah kami.
"Akibatnya pospol yang di bangun YAI, dan sudah diserahkan ke negara menjadi rusak," paparnya.
Sementara itu, dalam bentrok semalam ada motor Supra Fit warna biru yang dibakar pendemo. Imam menuturkan motor tersebut milik anggotanya Serse Aiptu Agus Rohandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar