Laut Kutub Utara disebut sebagai penyumbang terbesar methan, gas rumah kaca yang kuat, ungkap para ilmuwan.
Seperti dikutip dari InquirerNews, para peneliti melakukan lima penerbangan pada 2009 dan 2010 untuk mengukur kadar methan di garis lintang 82 derajat utara.
Mereka menemukan konsentrasi gas itu mendekat pada permukaan laut, terutama di areal lapisan es retak atau patah.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscienceitu takut apabila mekanisme baru tersebut dapat juga memicu pemanasan global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar