Apa yang ada di benakmu ketika seseorang menyebut lubang hitam?
Sebuah lubang yang dalam dan gelap? Ataukah sebuah lubang raksasa yang
bisa melahap apa saja di dekatnya?
Sebagian besar orang memang akan langsung mengasumsikan lubang hitam
sebagai pusaran yang lapar dan mampu melahap apa saja yang ada
disekitarnya. Sayangnya anggapan itu tidak sepenuhnya benar.
Apa itu Lubang Hitam ?
Lubang hitam merupakan obyek yang gravitasinya sedemikian kuat sehingga
kecepatan lepasnya jadi jauh lebih besar dari kecepatan cahaya. Ups, apa
maksudnya ya?
Apa yang menahan kita tetap berpijak di Bumi? Tak lain adalah gaya
gravitasi. Tapi ternyata gaya gravitasi ini bisa dikuasai untuk tidak
menahan seseorang tetap berada di Bumi. Bagaimana caranya?
Coba lemparkan batu ke udara. Ia akan mengangkasa sesaat sebelum
gravitasi Bumi memperlambat geraknya dan menariknya kembali ke tanah.
Lemparkan lebih kuat lagi maka ia akan bergerak lebih cepat dan tinggi
sebelum kemudian jatuh kembali. Tapi batu itu bisa saja lepas kalau
dilempar lebih kuat lagi sehingga ia bisa memiliki kecepatan yang cukup
untuk lepas dan gravitasi Bumi tidak akan memperlambat dan menghentikan
gerak si batu tadi. Pada kondisi ini batu yang dilemparkan tadi akan
memiliki kecepatan yang cukup untuk lepas dari Bumi. Seberapa besarkah
kecepatan itu?
Di Bumi, untuk dapat lepas dari pengaruh gravitasi dibutuhkan
kecepatan lepas sebesar 11 km / detik. Bayangkan betapa cepat sebuah
benda harus bergerak untuk bisa lepas dari pengaruh gravitasi Bumi. Di
tempat lain kecepatan yang dibutuhkan pun akan berbeda bergantung pada
gravitasi di lokasi tersebut. Semakin besar gaya gravitasi sebuah benda
maka semakin besar pula kecepatan lepasnya.
Contohnya di Matahari. Massa Matahari 330000 kali lebih besar dari
Bumi dan seandainya kita bisa berjalan di permukaan Matahari,
gravitasinya akan menarik kita 28 kali lebih kuat dari gravitasi Bumi.
Dengan demikian Matahari punya kecepatan lepas yang jauh lebih besar
dari Bumi yakni 600 km/detik atau 3000 kali lebih cepat dari kecepatan
pesawat jet.
Sekarang, ambil sebuah obyek kemudian remas sehingga ukurannya jadi
kecil atau ambil sebuah obyek dan tambahkan massa ke dalamnya, maka
gravitasinya dan juga kecepatan lepasnya akan semakin besar. Jika itu
terus dilakukan, pada satu waktu kamu akan memiliki sebuah obyek yang
gravitasinya sangat besar sehingga kecepatan lepasnya pun jauh lebih
besar dari kecepatan cahaya.
Kecepatan cahaya sendiri merupakan batasan tercepat kecepatan yang
ada di alam semesta yang mengacu pada kemampuan cahaya bergerak. Jika
untuk lepas dibutuhkan kecepatan lepas yang lebih besar dari kecepatan
cahaya maka bisa dikatakan apapun yang ada di dalam benda tersebut akan
terjebak di sana selamanya. Bahkan cahaya pun tidak akan bisa lepas.
Seperti masuk ke dalam terowongan tak berujung : lubang hitam !.
Bagaimana Lubang Hitam Terbentuk ?
Cara paling umum pembentukan sebuah lubang hitam di alam semesta
adalah dalam ledakan supernova. Artinya lubang hitam merupakan akhir
dari kehidupan bintang. Ketika bintang dengan massa lebih dari 25 massa
Matahari mengakhiri hidupnya, ia akan meledak dalam ledakan nuklir yang
maha dasyat. Bagian terluar terlontar dengan kecepatan tinggi sedangkan
bagian inti bintangnya akan mengalami keruntuhan menjadi sebuah obyek
yang sangat mampat. Inti yang mampat ini kemudian bisa membentuk bintang
yang kaya akan netron dan disebut sebagai bintang netron yang massa 1
sendok teh materinya saja 1 milyar ton.
Tapi jika massa si inti bintang yang mengalami keruntuhan itu lebih
dari 3 massa Matahari, maka gravitasi dari inti bintang yang mengalami
keruntuhan itu akan terus memberi tekanan hingga obyek itu semakin
mampat dan medan gravitasi di permukaannya semakin kuat dan akhirnya ia
pun menjadi lubang hitam. Jika proses ini selesai, lubang hitam yang
terbentuk akan memiliki massa beberapa kali massa Matahari. Dan obyek
yang terbentuk inilah yang sering dijumpai di alam semesta dan dikenal
sebagai lubang hitam bermassa bintang.
Tapi ada juga lubang hitam maha raksasa laksana monster, yakni lubang
hitam super masif. Lubang hitam yang satu ini biasanya mengintai dari
pusat galaksi dan ukurannya raksasa. Massanya bukan lagi beberapa kali
massa Matahari melainkan jutaan sampai milyaran kali lebih besar. Lubang
hitam seperti ini diperkirakan terbentuk bersamaan dengan terbentuknya
galaksi tempat ia berdiam. Tapi bagaimana prosesnya? Ini masih menjadi
misteri dan tanda tanya. Tapi diperkirakan lubang hitam super masif ini
terbentuk dari ledakan bintang yang sangat besar yang kemudian
menciptakan lubang hitam dari intinya yang runtuh. Selanjutnya si lubang
hitam ini memangsa lebih banyak materi termasuk lubang hitam lainnya
sehingga ia bisa memiliki massa yang besar. Ingat, gravitasi lubang
hitam yang sangat kuat akan menarik benda-benda disekelilingnya.
Diduga, lubang hitam super masif tersebut ada di pusat setiap galaksi
termasuk di Bima Sakti.
Cara lain bagi terbentuknya lubang hitam adalah dari 2 bintang netron
yang saling mengorbit bergabung dan menghasilkan ledakan sinar gamma
yang dasyat yang bisa dideteksi dari seluruh alam semesta yang sudah
diamati. Ledakan sinar gamma inilah yang menjadi tangisan kelahiran
lubang hitam.
Mencari Lubang Hitam
Lubang hitam, bagaimana rupanya apakah ia sebuah lubang nan gelap?
Sayangnya bukan. Lubang hitam bukanlah sebuah lubang di angkasa seperti
lubang yang kita kenal di Bumi. Ia adalah sebuah obyek yang memiliki
gravitasi yang sangat kuat dan bahkan cahaya pun tidak dapat lepas
darinya. Artinya cahaya pun terperangkap di dalamnya. Artinya lagi, ini
obyek yang tidak memancarkan cahaya. Nah, pertanyaan selanjutnya
bagaimana lubang hitam bisa ditemukan?
Meski tidak tampak, lubang hitam bukanlah sebuah benda “sakti” yang
tidak bisa dikenali. Satu hal pasti, astronom tidak pernah mendeteksi
Lubang Hitam. Untuk bisa menemukan keberadaan lubang hitam, yang
dideteksi adalah fenomena yang hanya bisa dijelaskan oleh keberadaan
obyek dekat yang sesuai dengan gambaran sebuah lubang hitam. Inilah
sidik jari lubang hitam.
Gaya gravitasi yang sangat kuat dari lubang hitam mempengaruhi gerak
obyek di sekitarnya. Jika astronom melihat bintang yang sedang mengitari
sesuatu namun tidak dapat melihat bendanya maka bisa diduga benda yang
tidak tampak itu adalah lubang hitam. Selain itu saat materi akan
ditelan oleh lubang hitam, ada ledakan radiasi yang sangat kuat yang
dapat dilihat oleh pengamat di Bumi.
Astronom juga dapat mengetahui massa lubang hitam dengan mengukur
massa bintang di sekitarnya dan kecepatan bintang tersebut. Perhitungan
yang sama juga bisa diterapkan untuk lubang hitam super masif yang
mengintip dari pusat galaksi.
Di pusat Bima Sakti juga terdapat lubang hitam super masif. Fakta ini
terungkap dari perilaku bintang dan gas yang ada di area pusat galaksi.
Bintang-bintang dan juga gas di skeitar pusat galaksi bergerak sangat
cepat, perilaku ini hanya bisa dijelaskan oleh keberadaan sebuah obyek
dengan massa beberapa juta kali massa Matahari di pusat galaksi kita.
Massa tersebut haruslah terpusat dalam radius 10 hari cahaya atau
sekitar 40 kali jarak Matahari – Pluto. Dan dengan demikian bisa
dipastikan itu adalah obyek lubang hitam super masif.
Sidik jari lubang hitam juga bisa dikenali dari bintang berpasangan.
Ketika salah satu bintang dalam pasangan tersebut menjadi lubang hitam,
keduanya masih akan terus saling mengorbit satu sama lainnya. Dengan
mengamati sistem tersebut, para astronom akan dapat mengetahui orbit
bintang normal dan menentukan massa si lubang hitam. Tapi hanya ada
beberapa sistem seperti ini. Satu hal menarik lainnya adalah para
astronom telah berhasil menemukan tanda yang bisa membawa astronom
menuju lubang hitam. Apakah itu?
Sinar-X.
Ketika lubang hitam mengkonsumsi materi yang jatuh ke dalamnya dari
bintang pasangan, materi tersebut akan menjadi sangat panas dan
memancarkan sinar-X dan sinar gamma. Inilah yang kemudian bisa menjadi
tanda untuk mengindikasikan sebuah sumber sebagai lubang hitam. Faktanya
lagi, area di sekitar lubang hitam sangat baik dalam hal memancarkan
radiasi energi tinggi seperti ini. Karena itulah astronom kemudian
membangun mata-mata di ruang angkasa yang dapat melihat radiasi tersebut
seperti Chandra X-ray Observatory dan Fermi Gamma-ray Space Telescope milik NASA atau XMM-Newton X-ray Space observatory milik ESA.
Lubang Hitam, Pemangsa di Alam Semesta
Selasa, 20 Maret 2012
Label:
Tips Info Astronomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar