Atmosfer Bumi berfungsi untuk menghalangi radiasi engergi tinggi dari
angkasa seperti sinar-X untuk mencapai permukaan Bumi. Untuk mendeteksi
radiasi, astronom haruslah pergi melampaui atmosfer Bumi
Di tahun 1960, astronom belum memiliki teleskop angkasa yang bisa
mendeteksi sinar-X dari angkasa. Karena itu mereka menggunakan roket
yang dikirim ke atas atmosfer untuk beberapa menit yang kemudian segera
kembali ke Bumi. Dengan menggunakan roket inilah, para astronom bisa
mengenali keberadaan Lubang Hitam untuk pertama kalinya. Lubang hitam
adalah obyek dengan materi yang sangat kompak dan karena gravitasinya
yang sangat kuat, bahkan cahaya pun tidak dapat lolos. Lubang hitam
bernama
‘Cygnus X-1’
Pertanyaannya, jika tidak ada yang bisa lolos dari lubang hitam
bagaimana ia bisa memancarkan sinar X? Ilustrasi yang ada di atas
menunjukkan apa yang diperkirakan terjadi oleh astronom sehingga kita
bisa mendeteksi sinar X. Apa itu?
Lubang hitam menarik materi dari bintang biru panas masif yang ada di
dekatnya, Materi yang tertarik itu kemudian membentuk piringan (tampak
berwarna merah dan oranye) dan bergerak mengelilingi Lubang Hitam.
Piringan ini dapat diamati oleh astronom. Materi di dalam piringan
kemudian akan ditarik masuk ke dalam Lubang Hitam atau malah dilontarkan
keluar dalam sebuah ledakan tiba-tiba seperti sebuah jet yang melesat
cepat dengan radiasi energi tinggi.
Saat ini, astronom dapat melakukan pengamatan sinar-X di alam semesta
secara detil menggunakan teleskop landas angkasa. Para astronom juga
menggunakan beberapa teleskop untuk mempelajari sinar X yang dihasilkan
oleh Cygnus X-1, dan mereka menemukan hal penting lainnya: Lubang Hitam
berputar 800 kali dalam 1 detik! Dan putaran ini jadi yang tercepat dari
yang mungkin dilakukan sebuah lubang hitam.
Fakta menarik : Lubang hitam memiliki sangat banyak
materi yang dipadatkan dalam volum yang sangat kecil. Dan Bumi “kalau”
dipadatkan menjadi lubang hitam maka ia harus dipadatkan menjadi
seukuran kelereng / gundu.
Sinar-X Penanda Lokasi Lubang Hitam
Selasa, 20 Maret 2012
Label:
Tips Info Astronomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar