Apakah perjalanan manusia untuk menemukan Bumi kembar lainnya akan
segera direalisasikan? Setelah sekian lama pencarian di antara
bintang-bintang dan memilah di antara planet yang ada, beberapa planet
memang diindikasikan sebagai planet yang berada di zona laik huni sebuah
bintang. Namun yang memiliki kemiripan dengan Bumi mungkin hanya ada
pada exoplanet terbaru ini.
Exoplanet laik huni
Exoplanet yang baru saja ditemukan tim astronom dari Universitas California, Santa Cruz, dan Carnegie Institution of Washington,
tersebut memiliki massa 3 kali massa Bumi dan mengorbit sebuah bintang
dekat dengan jarak tepat berada di tengah area zona laik huni si bintang
induk. Keberadaan sebuah planet di zona laik huni ini penting jika
ingin mencari adanya tepotensi kehidupan di sebuah planet. Karena di
area inilah air dalam kondisi cair bisa ada di permukaan.
Bagi para astronom, planet yang berpotensi sebagai planet laik huni
adalah jika si planet bisa menyokong kehidupan, meskipun tempat itu
bukan tempat yang paling cocok menurut standar kehidupan manusia.
Kondisi laik huni memang bergantung pada banyak faktor, namun faktor
yang paling penting untuk mengkategorikan sebuah planet itu laik huni
adalah keberadaan air dalam bentuk cair dan atmosfer.
Fakta bahwa para astronom bisa mendeteksi planet tersebut dalam waktu
yang cukup singkat juga menjadi “fakta” bahwa keberadaan planet seperti
ini bukanlah sesuatu yang jarang melainkan hal umum yang ada di alam
semesta. Penemuan planet laik huni oleh Steven Vogt dan juga Paul
Butler merupakan hasil pengamatan 11 tahun di W.M. Keck Observatory, Hawaii.
Exoplanet di Gliese 581
Penemuan exoplanet laik huni ini memang menarik, namun jadi lebih
menarik lagi karena ternyata si exoplanet yang ditemukan berada di
bintang katai Gliese 581. Kok bisa?
Kalau kita layangkan ingatan ke tahun 2007, ada sebuah penemuan
exoplanet yang menggemparkan dunia. Kala itu ditemukan sebuah exoplanet
super Bumi yang diperkirakan bisa memiliki air di permukaannya. Planet yang mengorbit bintang Gliese 581 c tersebut seakan menjadi tonggak awal pencarian planet laik huni lainnya.
Gliese 581 yang berada di rasi Leo tercatat memiliki 4 buah planet
dengan 2 planet di antaranya yakni Gliese 581 c dan Gliese 581 d berada
di tepian area laik huni sistem sehingga menjadikan kedua planet
tersebut berpotensi untuk menopang kehidupan. Planet Gliese 581 c
berada di tepi dalam zona laik huni yang merupakan sisi panas sedangkan
Gliese 581 d berada di tepi luar yang merupakan sisi dingin dari zona
laik huni sistem. Semakin jauh jarak planet dari Bintang induk,
temperatur pun semakin dingin. Bagi sebagian astronom, Gliese 581 d merupakan kandidat kuat sebagai laik huni
jika ia memiliki atmosfer yang tebal dengan efek rumahkaca yang dapat
menghangatkan kondisi interior planet. Namun sebagian astronom lainnya
masih tidak meyakini kemungkinan tersebut.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh para astronom yang tergabung dalam Lick-Carnegie Exoplanet Survey
ditemukan dua buah planet yang mengitari bintang katai merah Gliese 581
yang jaraknya 20,4 tahun cahaya dari Bumi. Ini berarti bintang Gliese
581 saat ini memiliki 6 buah planet, dan yang menarik planet-planet di
bintang Gliese 581 memiliki orbit hampir lingkaran seperti orbit yang
dimiliki planet di Tata Surya.
Gliese 581 g
Dari dua planet yang ditemukan, Gliese 581 g adalah exoplanet yang
menarik perhatian. Planet ini memiliki massa 3 kali massa Bumi dan
periode orbit kurang dari 37 hari. Massa seperti ini tak pelak
mengindikasikan kalau si planet merupakan planet batuan yang memiliki
permukaan tertentu dan jelasnya akan memiliki gravitasi yang cukup untuk
menahan keberadaan atmosfer. Jika Gliese 581 memang memiliki komposisi
sebagai planet batuan, diameternya akan berkisar antara 1,2 -1,4 kali
diameter Bumi. Gravitasinya juga akan sama atau hanya sedikit lebih
besar dari gaya gravitasi di Bumi, dan jika ada manusia disana ia akan
mudah untuk berjalan tegak lurus di planet tersebut. Keberadaan Gliese
581 g yang berada pada jarak 1,46 SA, berada tepat di tengah zona laik
huni sistem yang berada antara 0,14 – 0,57 SA. Hal ini juga yang
menjadi pertimbangan kuat kalau planet baru ini menjadi kandidat kuat
untuk menopang kehidupan di sistem bintang katai merah Gliese 581.
Dalam sistem keplanetan Gliese 581, exoplanet Gliese 581 g terkunci
secara gravitasi pada bintangnya. Artinya, hanya ada satu sisi planet
yang akan selalu berhadapan dengan bintang dan menyebabkan sisi tersebut
selalu siang sedangkan wajah planet yang tidak berhadapan dengan
bintang akan mengalami malam tanpa akhir. Apa efeknya ? Kondisi seperti
ini justru dapat menstabilkan iklim permukaan planet. Dan yang akan
menjadi permukaan yang sangat menyokong kehidupan justru berada pada
area perbatasan antara terang dan gelap atau siang dan malam yang
dikenal sebagai area “terminator”. Pada area ini, temperatur permukaan
akan semakin rendah jika mengarah ke area gelap dan semakin tinggi ke
arah area yang mendapatkan sinar bintang.
Jika ada kehidupan yang terbentuk di planet ini, maka bentuk
kehidupan seperti apapun akan memiliki rentang yang cukup luas pada area
perbatasan dengan iklim yang stabil. Dengan demikian mereka dapat lebih
mudah terbentuk dan berevolusi. Diperkirakan temperatur rata-rata
permukaan planet ini akan berkisar antara -31 derajat Celsius – 12
derajat Celsius, namun temperatur yang sebenarnya akan merentang dari
sangat panas di area yang terang menjadi dingin yang ekstrim dan
membekukan si area gelap.
Planet lainnya yang ditemukan adalah exoplanet Gliese 581 f yang
berada pada jarak 0,758 SA dan memiliki massa 7,85 kali massa Bumi.
Planet ini memiliki periode orbit 433 hari. Planet Gliese 581 f
merupakan planet terluar di sistem keplanetan Gliese 581.
Metode Penemuan
Penemuan planet terbaru di sistem Gliese 581 terjadi setelah para
astronom melakukan pengamatan bintang Gliese 581 selama 11 tahun dengan
menggunakan spektrometer HIRES yang dipasang pada teleskop Keck I di W. M. Keck Observatory,
Hawaii. Dengan HIRES, penelitian yang presisi pada kecepatan radial
bintang menjadi sangat memungkinkan untuk mengungkapkan keberadaan
sebuah planet. Gangguan gravitasi dari planet yang mengorbit si bintang
sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan radial pada bintang
induk bisa didapat.
Tidak mudah memang untuk mendeteksi planet seperti ini. Steven Vogt
dan timnya menggabungkan hasil pengamatan HIRES dengan pengamatan grup
lainnya dari Geneve Observatory yang menggunakan HARPS sehingga mereka
mendapatkan 238 pengukuran kecepatan radial pada sistem keplanetan
Gliese 581.
Waktu 11 tahun mungkin lama namun bagi para astronom, waktu tersebut
masih cukup singkat untuk bisa menemukan planet seperti ini. Jika memang
planet laik huni adalah planet yang langka tentu para astronom tidak
akan menemukannya dengan cepat. Diperkirakan kemungkinan planet yang
berpotensi sebagai planet laik huni berkisar antara 10-20 persen dalam
satu sistem bintang. Dan jika kemungkinan itu dikalikan dengan jumlah
ratusan sampai milyaran bintang yang ada di Bima Sakti, tentu ini
merupakan jumlah yang sangat besar. Dan artinya, planet laik huni bukan
saja umum ditemukan dalam sistem keplanetan namun kita akan melihat
milyaran sistem seperti ini di galaksi Bima Sakti.
Planet Laik Huni Gliese 581 g Berpotensi Menopang Kehidupan
Selasa, 20 Maret 2012
Label:
Tips Info Astronomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar