Pembentukan dan pertumbuhan galaksi diperkirakan terjadi sebagai
akibat gaya gravitasi antara sub galaksi atau gabungan sub galaksi yang
prosesnya terjadi terus-menerus.
Yang menarik, data terbaru dari tim peneliti John Moores University,
Liverpool justru menantang konsep yang sudah lama ada tersebut. Kok
bisa? Data terbaru menunjukkan kalau pertumbuhan sebagian obyek masif
tersebut berhenti 7 milyar tahun lalu saat alam semesta baru mencapai
setengah dari usianya saat ini.
Konsep Pembentukan Galaksi
Bagaimana galaksi terbentuk dan kemudian mengalami evolusi masih
merupakan pertanyaan yang sebagian besar belum terjawab. Selama ini
diyakini ada kelompok sub-galaksi yang bergabung membentuk galaksi, dan
terkait dengan fluktuasi dalam kerapatan materi di kosmos yang tersisa
setelah Dentuman Besar yang saat ini terlihat sebagai riak temperatur
pada radiasi kosmik latar belakang (cosmic microwave background / cmb)
Untuk mempelajari evolusi galaksi, Claire Burke dan tim juga melibatkan Professor Chris Collins dan Dr John Stott (University of Durham) melihat dan menelaah galaksi paling masif di alam semesta yang dikenal sebagai Brightest Cluster Galaxies
(BCGs) atau Gugus Galaksi Paling Terang. Dinamai demikian karena
lokasinya berada pada pusat gugus galaksi, stuktur yang terdiri dari
ratusan galaksi.
Dalam lingkungan alam semesta, BCGs berbentuk ellips, berukuran
paling besar, seragam, dan paling masif dari galaksi – galaksi yang di
amati. Setiap galaksi yang tergolong BCGs memiliki massa sebanding
dengan 100 trilyun Matahari. Seperti galaksi ellips kecil, BCGs tersusun
oleh bintang merah yang tua dan diperkirakan terbentuk melalui
penggabungan populasi sub galaksi berkerapatan tinggi yang ditemukan di
pusat gugus galaksi. Dengan mempelajari ukuran pertumbuhan BCGs maka
diharapkan para ilmuwan bisa mendapatkan informasi terkait pembentukan
dan evolusi galaksi secara umum.
Untuk bisa mengukur ukuran BCGs tidaklah mudah karena area terluarnya
sangat redup. Untuk itu Burke dan timnya mengatasi masalah tersebut
dengan menggunakan citra eksposur panjang dari arsip Teleskop Hubble,
yang secara khusus memotret bagian redup dari galaksi-galaksi tersebut.
BCGs yang dipelajari ini berada sangat jauh dan cahaya yang dideteksi
pada galaksi-galaksi tersebut berasal dari cahaya 7 milyar tahun lalu.
Artinya galaksi-galaksi tersebut tampak bagi pengamat sesuai dengan
kondisinya saat ia berada di usia setengah usia alam semesta kini.
Setelah mempelajari dan menganalisa citra Hubble, ditemukan kalau
BCGs jauh tersebut memiliki ukuran yang hampir sama dengan rekan mereka
yang berada lebih dekat. Selain itu galaksi-galaksi ini harusnya bisa
bertumbuh setidaknya 30% dalam 9 milyar tahun. Hasil simulasi untuk
evolusi alam semeta justru memprediksi kalau BCGs seharusnya memiliki
ukuran 3 kali lipat setelah waktu tersebut.
Lambatnya pertumbuhan sebagian besar galaksi masif jelas menjadi
tantangan tersendiri bagi model pembentukan dan evolusi alam semesta
struktur skala besar. Tampaknya para kosmolog membutuhkan beberapa bahan
penting lainnya untuk bisa memahami evolusi galaksi dari masa lalu
sampai masa kini.
Galaksi Besar Berhenti Bertumbuh 7 Milyar Tahun Lalu
Kamis, 22 Maret 2012
Label:
Tips Info Astronomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar