Korsel Perluas Jangkauan Misil Balistik

Kamis, 22 Maret 2012

Share This Article On :
EOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Myung Bak berniat untuk menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat (AS) guna memperluas jangkauan misil balistiknya. Hal itu dilakukan Korsel untuk mewaspadai serangan dari Korea Utara (Korut).

Kedua mitra itu tampak mencoba mengamandemen perjanjiannya pada 2001 yang melarang Seoul mengembangkan teknologi misil yang sanggup menjangkau target sejauh 300 kilometer. Sebagai gantinya, AS menempatkan 28.500 pasukannya di Korsel untuk mewaspadai adanya peperangan antara Korsel dan Korut.

"Misil yang dapat menggempur target sejauh 300 kilometer hanya sanggup menjangkau wilayah di depan Korut. Kapabilitas kami untuk melakukan serangan menjadi sangat terbatas," ujar Lee, seperti dikutip AFP, Kamis (22/3/2012).

"AS melihat argumen kami sebagai suatu argumen yang masuk akan, saya yakin, perjanjian ini akan disetujui secepatnya," imbuhnya.

Lee menjelaskan bahwa misil Korut terbukti sanggup menyerang Pulau Jeju yang merupakan wilayah Korsel. Korsel pun membutuhkan pembaharuan yang realistis terhadap misil-misilnya.

Korut tampak mulai menerima kecaman dari sejumlah negara-negara di dunia ini karena negeri komunis itu akan meluncurkan satelitnya yang dilengkapi roket jarak jauh. Sejumlah negara Asia pun marah, begitu pula AS. AS pun berniat untuk menghentikan bantuan ke Korut karena, peluncuran satelit itu merupakan hal yang dilarang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 Media Pengetahuan All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.