Roket yang pernah membawa satelit Korut tahun 2005 (Foto: AP)
"Tentu saja, kami membutuhkan bantuan AS untuk mengawasi hal itu karena kemampuan kami masih minum. Dengan aliansi kami bersama AS, kami akan memberikan sejumlah informasi. Kami harus menginformasikan warga kami agar tetap waspada," ujar Menteri Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin, seperti dikutip AFP, Kamis (22/3/2012).
AS dan sejumlah negara lain menyebut peluncuran roket itu adalah suatu hal yang mengganggu. Hal itu juga sama dengan melanggar larangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap peluncuran misil Korut.
Pada 2009 lalu, negeri komunis di Asia itu meluncurkan roketnya dan melintas di atas wilayah Jepang. Jepang yang makin khawatir dengan peluncuran roket itu akhirnya berniat untuk memasang senjata berupa misil patriot di Pulau Okinawa.
Filipina, AS, dan Korea Selatan (Korsel) melontarkan kritiknya terhadap Korut pada Rabu lalu. Mereka menyebut peluncuran roket yang hendak dilakukan Korut pada April mendatang sama sekali tidak dibenarkan.
"Militer Filipina siap melakukan koordinasi dengan AS untuk mengawasi peluncuran roket Korut," ujar Kementerian Luar Negeri Filipina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar