AMAKO - Militier Mali menggulingkan pemerintahannya
sendiri. Militer menganggap pemerintahan sipil tidak sanggup mengatasi
pemberontakan yang dilakukan oleh para mantan pendukung mantan penguasa
Libya Moammar Khadafi.
Sekira 20 pasukan Mali yang kelelahan
tampak berkumpul di depan meja dan menatap kamera. Mereka mengumumkan
keberhasilannya dalam melakukan kudeta.
Saat ini Mali resmi berada
di bawah Komite Nasional untuk Pembangunan dan Restorasi Negara (CNRDR).
Militer Mali mengeluh dengan mengatakan bahwa pemerintah sipil tidak
cukup kuat untuk menangani pemberontak Tuareg yang dahulu sempat
membantu Khadafi dalam perang Libya.
"CNRDR merepresentasikan
seluruh elemen dalam angkatan bersenjata, aparat pertahanan, dan
keamanan. Kami memutuskan untuk bertanggung jawab dan mengakhiri rezim
Presiden Amadou Toumani Toure yang tidak kompeten. CNRDR tidak bertujuan
untuk mengambil alih kekuasaan, kami bersumpah akan mengadakan
pemilihan umum yang demokratis setelah persatuan nasional dan kedaulatan
wilayah terbangun," ujar CNRDR, seperti dikutip Associated Press, Kamis (22/3/2012).
Setelah
kembali dari Libya, gerilyawan Tuareg mendapatkan senjata-senjata yang
diambil dari gudang senjata Khadafi. Sebelumnya, sempat diprediksi pula
bahwa senjata-senjata milik Khadafi dicuri oleh para pemberontak Afrika
dan militan Al Qaeda yang bermarkas di Sahara.
Tuareg mulai
melancarkan aksinya di pertengahan Januari, puluhan ribu warga tampak
mengungsi ke wilayah utara Mali. Selain itu, mereka juga lari ke
negara-negara tetangganya. Banyak militer yang tewas dalam insiden
tersebut dan janda-janda militer Mali mulai mengadakan demonstrasi pada
Februari.
Militer Mali Kudeta Pemerintah
Kamis, 22 Maret 2012
Label:
News
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar