Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak (Foto: Al Arabiya)
"AS memiliki lebih banyak waktu untuk merencanakan serangan ke Iran karena kemampuan militer mereka yang jauh lebih unggul. Pertimbangan AS sebagai sebuah negara berkekuatan besar berbeda dengan Israel yang merasakan ancaman langsung atas program nuklir Iran," ujar Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak seperti dikutip Associated Press Kamis, (22/3/2012).
Ehud Barak sendiri telah memperingatkan bahwa Iran tengah berusaha membangun sistem pertahanan nuklirnya sebelum mengambil keputusan untuk memproduksi senjata nuklir dan serangan militer dilakukan ke negara itu.
"Israel tidak mampu menunggu, namun sanksi dan negosiasi masih dapat dilakukan dalam beberapa bulan ke depan. Sangat penting untuk menyerang Iran pada 2012 ini," tambahnya.
Pernyataan Menhan Israel ini bertolak belakang dengan sikap yang ditegaskan sekutunya, AS yang menginginkan agar persoalan program nuklir Iran dapat diselesaikan melalui upaya negosiasi dan diplomasi.
Tidak hanya AS, sejumlah pihak seperti Inggris dan Rusia pun berulang kali telah memperingatkan Israel bahwa serangan militer ke Iran akan mengguncang stabilitas kawasan dan menimbulkan perang yang sulit dikendalikan.
Namun sejauh ini Israel bersikeras bahwa serangan militer adalah satu-satunya upaya yang dapat dilakukan untuk menghentikan program nuklir Negeri Persia itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar