Sebuah planet baru kembali ditemukan! Dan yang menarik tentu saja
lokasi keberadaannya yang berada di zona laik huni bintang induknya.
Artinya planet tersebut bisa mempertahankan air dalam wujud cair di
permukaannya. Dan ini adalah indikasi pertama dari sebuah planet laik
huni.
Planet baru tersebut merupakan planet Bumi Super dengan indikasi
merupakan planet laik huni yang mengitari bintang dekat. Planet Gliese
667C c a.k.a GJ667C c, planet yang saat ini berpotensi sebagai planet
laik huni dan kandidat terbaik dari exoplanet serupa Bumi. Meski tentu
saja untuk bisa memberi kesimpulan akhir masih dibutuhkan pengamatan
lanjutan untuk mengkonfimasi kemampuan mempertahankan kehidupan di
exoplanet tersebut.
Planet Gliese 667C c
Planet Bumi Super yang menjadi kandidat planet laik huni Gliese 667C c
merupakan planet yang menginduk pada salah satu bintang di sistem
bintang bertiga. Ia mengitari bintang induknya dalam waktu 28 hari dan
memiliki massa minimum 4,5 kali massa Bumi. Dan pastinya, si planet ini
berada dalam zona laik huni bintang. Lokasi yang tidak terlalu panas dan
tidak terllau dingin untuk keberadaan air dalam wujud cair di permukaan
planet.
Hasil penelitian tim internasional ini juga menunjukkan adanya
kemungkinan keberadaan 2 atau 3 planet lagi yang ikut mengitari bintang
dengan jarak 22 tahun cahaya dari Bumi di rasi Scorpius. Gliese 667C c
mengitari bintang katai merah Gliese 667C bersama planet Gliese 667C b,
dan jarak Gliese 667C c dari bintang induknya sangat dekat yakni 0,12
SA. Jauh lebih dekat dari Merkurius ke Matahari. Tapi bintang induknya
jauh lebih redup dari Matahari dan bisa memberikan energi yang cukup
bagi planet untuk menjaga temperatur kebumiannya.
Temperatur di Gliese 667C c memang masih belu dapat dipastikan, tapi
jika diasumsikan ia memiliki atmosfer kebumian yang sama, maka
temperaturnya bisa jadi berkisar ~30º C dan seraga di seluruh planet.
Tapi jika si planet memiliki atmosfer yang lebih masif, temperaturnya
akan lebih tinggi dan tidak akan cocok bagi kehidupan.
Komposisi Gliese 667C c memang masih belum diketahui karena ukurannya
juga belum diketahui, salah satu komponen penting yang digunakan untuk
menghitung kerapatan. Bisa saja planet Gliese 667C c merupakan planet
batuan, lautan atau bahkan planet gas. Hanya planet batuan atau planet
lautan yang bisa dikategorikan sebagai planet laik huni. Untuk memenuhi
kriteria itu, ukuran radiusnya haruslah di antara 1,7 – 2,2 radius Bumi.
Untuk mengetahui ukuran planet Gliese 667C c bisa dilakukan melalui
metode transit seperti yang dilakukan Kepler. Tapi untuk kasus Gliese
667C c, kemungkinan ia adalah exoplanet transit sangatlah kecil.
Sistem Bintang Bertiga
Bintang induk dari planet Gliese 667C c, bintang Gliese 667C merupakan
bintang katai kelas M yang mengorbit bintang Gliese 667A dan Gliese 667B
pada jarak lebih dari 230 SA (sekitar 6 kali jarak Matahari – Pluto).
Artinya, bintang Gliese 667C merupakan bagian dari sistem bintang
bertiga. Meskipun demikian, lingkungan termal Gliese 667C c hanya
dipengaruhi oleh sang bintang induk dan tidak dipengaruhi oleh dua
bintang lainnya.
Dua bintang lainnya Gliese 667A dan Gliese 667B merupakan pasangan
katai coklat oranye dengan konsentrasi kelimpahan elemen berat hanya 25%
dari yang dimiliki Matahari. Elemen tersebut merupakan penyusun penting
dalam membentuk sebuah planet kebumian. Karena itu diperkirakan kalau
bintang dengan kelimpahan logam yang rendah tidak akan dapat memiliki
kelimpahan planet bermassa rendah. Hal yang sama juga pada Gliese 667C.
Bintang ini hanya memiliki sedikit kelimpahan elemen yang lebih berat
dari helium seperti besi, karbon dan silikon. Penemuan ini memberi
indikasi kalau planet yang potensial untuk laik huni bisa muncul di
lingkungan yang jauh berbeda dari yang diketahui sebelumnya.
Pengamatan Gliese 667C c
Tim pengamat yang terdiri dari astronom seperti Steven Vogt dan Eugenio
Rivera (UC Santa Cruz) dan dipimpin oleh Guillem Anglada-Escudé dan Paul
Butler (Carnegie Institution for Science), menggunakan data
publik dari ESO dan kemudian menganalisa data tersebut. Selai itu mereka
melakukan pengukuran ulang dengan menggunakan High Resolution Echelle Spectrograph dari W. M. Keck Observatory dan spektograf baru Carnegie Planet Finder Spectrograph
pada teleskop Magellan II. Teknik yang mereka gunakan adalah mencari
goyangan kecil pada gerak bintang yang disebabkan oleh gangguan
gravitasi si planet.
Dalam sistem yang sama, telah ditemukan juga sebelumnya planet Bumi
Super Giese 667C b dengan periode 7,2 hari meski tidak pernah
dipublikasikan. Orbit planet tersebut sangat dekat dengan bintang
sehingga akan terlalu panas untuk keberadaan air dalam wujud cair.
Pengamatan baru akan dilakukan untuk menentukan parameter orbit dari
planet Gliese 667C b tersebut.
Selain Gliese 667C c, para astronom juga menemukan planet gas raksasa
dan tambahan planet Bumi Super lainnya yang mengorbit dengan periode 75
hari. Tapi untuk mengkonfirmasi keberadaannya masih dibutuhkan
pengamatan lanjutan di masa depan.
Sampai saat ini dunia exoplanet sudah memiliki 750 planet yang sudah
dikonfirmasi dan masih ada 2000 kandidat planet yang dilihat wahana
Kepler yang maish harus dicari tahu apakah mereka benar-benar planet
ataukah bukan. Dan manusia pun semakin mendekati impian dan harapannya
untuk menemukan planet kembar Bumi lainnya di jagad semesta ini.
Sumber : UC Santa Cruz, W.M. Keck Observatory, Planetary Habitability Laboratory
Gliese 667C c, Exoplanet Laik Huni di Sistem Tiga Bintang
Rabu, 21 Maret 2012
Label:
Tips Info Astronomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar