Dari
ayat ini kita ketahui bahwa Al Qur’an telah menjelaskan tanda-tanda
yang mengumumkan datangnya Hari Akhir. Agar dapat memahami tanda-tanda
‘pengumuman besar’ ini, kita harus merenungkan ayat ini. Sebaliknya,
seperti yang ditunjukkan dalam ayat ini, pemikiran kita tidak akan
berguna sama sekali ketika Hari Akhir tiba-tiba datang kepada kita.
Hari Akhir itu dekat
Allah berfirman dalam Al Qur’an bahwa tidak diragukan lagi bahwa Hari Akhir itu sudah dekat.
"Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya … (QS Al Hajj: 7)
Dan
tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu
pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik" (QS Al Hijr: 85)
Mungkin
ada sebagian orang yang beranggapan bahwa pesan Al Qur’an tentang Hari
Akhir difirmankan lebih dari 1400 tahun lalu, dan masa itu sudah lama,
jika dibandingkan dengan panjang usia seorang manusia. Padahal, di sini
tersirat persoalan akhir dunia ini, matahari dan bintang-bintang,
singkatnya, alam semesta. Ketika kita menganggap bahwa alam semesta
berusia miliaran tahun, maka empat belas abad adalah suatu jangka waktu
yang sangat pendek.
Keunggulan akhlakul Islam di dunia
Allah
menyatakan bahwa orang-orang yang menyembah-Nya secara murni, tanpa
menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya sebagai tuhan-tuhan lain selain-Nya
dan beramal saleh untuk meraih ridha-Nya, akan dianugerahi kekuasaan dan
pengaruh.
"Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan
Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada
dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan
tidak mempersekutukan apa pun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang (tetap)
kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik" (QS An Nuur: 55)
Dalam
sejumlah ayat, juga dikatakan bahwa adalah sunnatullah, bahwa
hamba-hamba Allah yang beriman dan hidup dalam agama yang benar dalam
hati mereka akan menjadi pewaris dunia ini.
"sungguh
telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam Lauhul
Mahfuzh), bahwasanya bumi ini dipusakai (oleh) hamba-hamba-Ku yang
saleh" (Surat Al Anbiya’: 105)
"Dan
Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka.
Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap)
ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku" (Surat Ibrahim: 14)
Allah
pasti akan menepati janji-janji-Nya. Tingkat akhlak yang tinggi yang
akan menaklukkan ajaran yang sesat, paham-paham yang menyimpang, dan
pemahaman agama yang salah adalah akhlak Islam. Orang-orang kafir dan
musyrik tidak dapat mencegah hal ini terjadi.
Terbelahnya bulan
Surat
ke-54 di dalam Al Qur’an disebut ‘Surat Al Qamar.’ Dalam bahasa
Inggris, qamar berarti bulan. Dalam beberapa hal, surat ini menjelaskan
kehancuran yang menimpa kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, Luth dan Fir’aun, karena
mereka menolak peringatan para nabi. Bersamaan dengan itu, ada sebuah
pesan yang sangat khusus disampaikan di ayat pertama berkenaan dengan
Hari Akhir.
"Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan" (QS Al Qamar: 1)
Kata
‘terbelah’ yang digunakan di ayat ini berasal dari kata dalam bahasa
Arab, syaqqa, yang mempunyai berbagai makna. Dalam sejumlah tafsir atas
ayat Al Qur’an ini, makna ‘terbelah’ lebih tepat. Tetapi kata syaqqa
dalam bahasa Arab dapat juga berarti ‘membajak’ atau ‘mencangkul’ tanah.
Untuk contoh pertama, kita dapat merujuk ayat ke-26 Surat Abasa:
"Sesungguhnya
Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami
belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di
bumi itu, anggur dan sayur-sayuran" (QS ‘Abasa: 25-29)
Jelas
terlihat bahwa makna syaqqa di sini bukanlah ‘membelah.’ Kata ini
berarti membajak tanah untuk menumbuhkan berbagai tanaman. Apabila
kita kembali ke tahun 1969, kita dapat melihat salah satu keajaiban Al
Qur’an. Berbagai eksperimen yang dilakukan di permukaan bulan pada 20
Juli 1969 mungkin mengisyaratkan terbuktinya berita yang disampaikan
1.400 tahun lalu dalam Surat Al Qamar. Pada tanggal itu, para astronot
Amerika menjejakkan kakinya di bulan. Setelah menggali tanah di bulan,
mereka melakukan berbagai percobaan ilmiah dan mengumpulkan contoh
batu-batuan dan tanah. Tentu sangat menarik bahwa berbagai kejadian ini
sesuai sepenuhnya dengan pernyataan dalam ayat ini.
Tanda-tanda yang dijelaskan oleh Nabi SAW terjadi satu demi satu
Di
berbagai hadits yang sampai kepada kita dari Rasulullah SAW,
disampaikan berita mengenai Hari Akhir dan Masa Keemasan Islam. Ketika
kita membandingkan tanda-tanda ini dengan berbagai peristiwa yang
terjadi di masa kita, kita dapat melihat berbagai petunjuk bahwa kita
tengah hidup dalam Hari Akhir. Kita juga dapat melihat petunjuk yang
mengabarkan datangnya Masa Keemasan Islam. Berbagai
hadits yang digunakan di bagian lain buku ini nanti akan berisi
informasi yang disampaikan oleh Rasulullah SAW berkenaan dengan hal
ini. Di sini, mungkin akan
muncul keraguan di benak pembaca dalam hal kebenaran dan kesahihan
hadits-hadits mengenai Hari Akhir ini. Ada sebuah cara untuk membedakan
hadits yang sahih dengan hadits yang palsu. Seperti kita ketahui, hadits
mengenai Hari Kiamat berkaitan dengan berbagai peristiwa yang akan
terjadi di masa depan. Karena alasan itu, ketika sebuah hadits memang
terbukti dengan berjalannya waktu, semua keraguan tentang sumber
pernyataan itu menjadi sirna.
Sejumlah
ilmuwan Islam yang melakukan penelitian tentang masalah Hari Akhir dan
tanda-tanda Hari Kiamat telah menggunakan syarat ini. Seorang ahli
tentang masalah ini, Bediuzzaman Said Nursi, berkata bahwa hadits
tentang Hari Akhir yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang telah
bisa diamati pada masa kita menunjukkan kebenaran hadits tersebut.
Sebagian
tanda-tanda yang diberitakan dengan hadits ini dapat diamati di
beberapa tempat di dunia dalam jangka waktu 1400 tahun sejarah Islam.
Akan tetapi hal ini belum membuktikan bahwa jangka waktu itu adalah Hari
Akhir. Untuk jangka waktu tertentu yang dapat disebut Hari Akhir,
seluruh tanda-tanda Hari Akhir harus telah dapat dilihat kejadiannya
pada jangka waktu yang sama. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits:
"Tanda-tanda
yang terjadi setelah tanda yang lain seperti butiran manik-manik sebuah
kalung yang jatuh satu per satu ketika talinya putus". (HR Tirmidzi)
Dalam
hadits-hadits ini, permulaan Hari Akhir digambarkan sebagai waktu
ketika silang pendapat berkembang, serta perang dan konflik semakin
meningkat, ketika ada kekacauan dan kehancuran moral mencuat dan manusia
menjauh dari akhlak agama. Pada waktu tersebut, berbagai bencana alam
akan terjadi di seluruh dunia, kemiskinan akan mencapai tingkat yang
belum terlihat sebelumnya, ada peningkatan besar dalam angka kejahatan,
pembunuhan dan kekejaman di berbagai tempat. Tetapi, hal ini hanyalah
tahap pertama. Selama tahap kedua, Allah akan menyelamatkan manusia dari
kekacauan ini dan menggantikannya dengan keadaan yang penuh berkah dan
ridha-Nya dengan berlimpahnya materi, perdamaian, dan keamanan.
Peperangan dan kekacauan
"Rasulullah
SAW bersabda, “Al Harj (akan meningkat)”’ Mereka bertanya, “Apakah Al
Harj itu?” Beliau menjawab, “(Yaitu) pembunuhan (saling membunuh),
(yaitu) saling membunuh (pembunuhan)” (HR Bukhari)
"Hari Kiamat (As Sa’ah) akan tiba ketika kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan akan menjadi suatu yang lazim" (HR Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)
"Dunia
ini tidak akan menemui akhirnya, hingga suatu hari akan datang pada
manusia, pada hari itu akan ada pembunuhan massal dan pertumpahan
darah" (Muslim)
Apabila
kita melihat empat belas abad lalu, kita melihat berbagai peperangan di
wilayah tertentu sebelum abad kedua puluh. Akan tetapi, peperangan yang
mempengaruhi setiap orang di dunia, sistem politik, seluruh
perekonomian, dan struktur sosial, hanya terjadi pada masa kini saja,
dalam dua perang dunia. Di Perang Dunia I, lebih dari 20 juta jiwa
meninggal. Pada Perang Dunia II, jumlah yang mati lebih dari 50 juta
jiwa. Di samping itu, Perang Dunia II diakui sebagai perang yang paling
berdarah, paling besar, dan paling menghancurkan dalam sejarah.
Berbagai
pertentangan yang terjadi setelah Perang Dunia II (Perang Dingin,
Perang Korea, Perang Vietnam, konflik Arab-Israel dan Perang Teluk)
adalah contoh di antara berbagai peristiwa yang paling gawat di zaman
modern ini. Selain itu, berbagai perang, pertentangan, dan perang
saudara di tingkat wilayah telah menyebabkan kehancuran di berbagai
belahan dunia. Di berbagai tempat seperti Bosnia, Palestina, Chechnya,
Afghanistan, Kashmir, dan banyak lagi lainnya, berbagai masalah terus
merongrong kemanusiaan.
Contoh
lain bentuk ‘kekacauan’ yang menghantui umat manusia yang setara dengan
peperangan adalah teror terorganisir tingkat internasional. Seperti
yang juga disepakati oleh pihak berwenang dalam masalah ini, berbagai
tindakan teror telah berlipat ganda jumlahnya di paruh kedua abad kedua
puluh.2 Bahkan dapat dikatakan bahwa teror adalah sebuah ciri khas abad
kedua puluh.2Berbagai
organisasi yang bercirikan rasisme, komunisme, dan berbagai paham
serupa, atau dengan tujuan kebangsaan, telah melakukan berbagai tindakan
kejam dengan bantuan teknologi yang semakin maju. Di dalam sejarah
dunia yang lebih terkini, berbagai tindakan teror berulang-ulang telah
menyebabkan kekacauan. Banyak darah telah tertumpah dan orang-orang tak
bersalah yang tak terhitung jumlahnya telah telah dibantai atau
terbunuh.
Kehancuran kota-kota besar: peperangan dan bencana
"Berbagai kota besar akan dihancurkan dan hal ini akan terjadi seolah-olah kota-kota itu tidak pernah ada sebelumnya" (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Kehancuran
kota-kota yang dimaksudkan dalam hadits ini mengingatkan pada
kehancuran yang sekarang muncul karena perang dan berbagai bencana alam.
Belum lama ini, senjata nuklir, pesawat tempur, bom, rudal, dan senjata
modern yang canggih lainnya telah menyebabkan kehancuran yang belum
pernah terbayangkan sebelumnya. Berbagai senjata mengerikan ini telah
menyebabkan tingkat kehancuran yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Jelas, kota-kota besar yang menjadi sasaran adalah yang paling menderita
karena kehancuran ini. Kehancuran karena Perang Dunia II yang belum ada
bandingannya adalah salah satu contohnya. Dengan penggunaan bom atom di
perang terbesar di dunia itu, Hiroshima dan Nagasaki hancur total.
Akibat pemboman hebat, berbagai ibu kota Eropa dan kota-kota penting
lainnya menderita berbagai kerusakan.
Pada
beberapa tahun terakhir, angin topan, badai, angin puyuh, dan berbagai
bencana lainnya menimbulkan akibat merusak atas benua Amerika dan juga
beberapa tempat lain di dunia. Selain itu, banjir telah menyebabkan
timbunan lumpur yang menutupi berbagai pusat pemukiman penduduk.
Kemudian, gempa bumi, letusan gunung, dan gelombang pasang air laut
juga telah menyebabkan kehancuran yang besar. Oleh karena itu, seluruh
kehancuran yang terjadi pada kota-kota besar karean bencana-bencana ini
adalah suatu tanda penting dalam setiap peristiwanya.
Gempa Bumi
"As Sa’ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga … gempa bumi akan sangat sering terjadi" (HR Bukhari)
"Ada dua hadits besar sebelum hari hisab … dan kemudian tahun-tahun penuh gempa bumi "(Diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA.)
Dalam
beberapa tahun terakhir, gempa bumi besar telah terjadi berulang-ulang,
dan termasuk bencana yang menakutkan bagi masyarakat di seluruh dunia.
Apabila kita melihat data yang dikumpulkan oleh American National
Earthquake Information Center (Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional
Amerka, ANEI) selama tahun 1999, kita menemukan 20.832 gempa bumi telah
terjadi di berbagai tempat di dunia. Akibatnya, 22.711 orang
diperkirakan kehilangan jiwanya.
Kemiskinan
"Orang-orang miskin akan meningkat jumlahnya" (Amal Al-Din Al-Qazwini, Mufid Al-’ulum Wa-mubid Al-humum)
"Kekayaan beredar hanya di antara orang-orang kaya, tanpa manfaat bagi orang-orang miskin."(HR Tirmidzi)
Yang
jelas masa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW menjelaskan keadaan
pada saat ini. Apabila kita menengok abad-abad sebelumnya, kita melihat
bahwa berbagai kesulitan dan kecemasan yang disebabkan oleh kekeringan,
peperangan, dan berbagai bencana lain bersifat sementara dan terbatas di
sebuah wilayah tertentu. Akan tetapi, saat ini, kemiskinan dan
kesulitan mencari penghidupan bersifat permanen den mewabah.
Di
dunia saat ini, kemiskinan telah mencapai angka yang sangat
memprihatikankan. Laporan terakhir UNICEF mengungkapkan bahwa satu dari
empat penduduk dunia hidup dalam ‘penderitaan dan kekurangan yang tidak
terbayangkan sebelumnya’. Sekitar 1,3 miliar manusia di dunia bertahan
hidup dengan uang kurang dari $1 (sekitar Rp8.800) sehari. Tiga miliar
manusia di dunia saat ini bertahan hidup dengan $2 (sekitar Rp17.600)
sehari. Sekitar 1,3 miliar kekurangan air bersih. Sekitar 2,6 miliar tidak mampu mendapatkan sarana kesehatan yang memadai.
Runtuhnya nilai-nilai akhlak
"Hari Kiamat (As Sa’ah) akan datang ketika perzinaan tersebar luas" (Al-Haythami, Kitab al-Fitan)
"Hari Akhir tidak akan datang hingga mereka (orang-orang jahat) melakukan perzinaan di jalan-jalan (jalan-jalan umum)". (Ibn Hibban and Bazzar)
"Pria akan meniru perilaku wanita; dan wanita akan meniru perilaku pria".(Allama Jalaluddin Suyuti, Durre-Mansoor)
"Orang-orang akan menyenangi perbuatan homoseksual dan lesbianisme".(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)
"Hubungan seksual tidak sah secara terbuka akan marak. (HR Bukhari)
Hari Akhir itu tidak akan datang hingga angka pembunuhan meningkat".(HR Bukhari)
Di
masa kini, ada bahaya besar yang mengancam pola hidup masyarakat dunia.
Dengan cara yang sama seperti virus membunuh tubuh manusia, bahaya ini
mengakibatkan keruntuhan sosial yang sangat parah. Bahaya ini adalah
keruntuhan nilai-nilai akhlak yang membantu mempertahankan masyarakat
yang sehat. Homoseksualitas, pelacuran, hubungan seks pra-nikah dan di
luar nikah, penyimpangan seksual, pornografi, pelecehan seksual, dan
peningkatan angka penderita penyakit kelamin, adalah sejumlah petunjuk
penting dari keruntuhan nilai-nilai akhlak.
Hadits tentang penolakan agama yang benar dan nilai-nilai moral dalam Al Qur’an
"Menjelang
datangnya Hari Akhir akan ada hari-hari ketika pengetahuan (agama) akan
dicabut (lenyap) dan kejahiliyahan secara umum akan meluas". (HR Bukhari)
"Akan
ada suatu ujian kegelapan yang menakutkan yang akan menimpa setiap
orang di suatu masyarakat, dan kemudian ketika orang menganggap ujian
itu telah berakhir, ujian itu akan terjadi terus-menerus. Selama itu
seorang manusia bisa jadi adalah seorang mukmin di pagi hari dan menjadi
seorang kafir di sore hari". (HR Abu Daud)
"Akan
datang suatu waktu pada umat ketika orang akan membaca Al Qur’an,
tetapi tidak akan lebih jauh dari tenggorokan (tidak masuk ke dalam hati
mereka)" (HR Bukhari)
Sebelum
Hari Akhir akan ada kekisruhan seperti potongan malam yang gelap,
ketika seorang manusia akan menjadi seorang beriman di pagi hari dan
seorang kafir di sore hari, atau seorang beriman di sore hari dan kafir
di pagi hari (HR Abu Daud)
Suatu waktu akan datang, ketika seorang manusia tidak akan peduli bagaimana mereka mendapatkan sesuatu, halal atau haram. (HR Bukhari)
Akan muncul pada hari akhir seseorang yang akan memperoleh keuntungan dunia dengan menjual agama. (HR Tirmidzi)
Hari Akhir tidak akan datang hingga tersisa orang-orang yang tidak mengetahui kebajikan dan tidak pernah mencegah kejahatan (HR Ahmad)
Hari
Akhir tidak akan datang sebelum Allah mengambil agama-Nya dari manusia
di bumi, tidak meninggalkan seorang pun di atas bumi ini selain
orang-orang kafir yang tidak mengenal perbuatan yang benar atau menolak
perbuatan yang salah. (Diriwayatkan oleh Abdullah ibn ‘Amr bin ‘Ash)
Munculnya nabi-nabi palsu
Hari akhir tidak akan datang sebelum datangnya tiga puluh Dajjal, masing-masing mengaku dirinya sebagai seorang utusan Allah. (HR Abu Daud)
Para
ahli telah mencatat meningkatnya jumlah orang yang mengaku dirinya juru
selamat, yang mulai muncul pada tahun 1970-an, dan sejak itu
peningkatan jumlahnya cukup berarti. Menurut para ahli ini, ada dua
alasan dasar peningkatan ini. Yang pertama adalah jatuhnya komunisme,
dan sebab lainnya adalah kesempatan yang dimungkinkan oleh teknologi
internet.
Al Qur’an menjelaskan turunnya Isa AS ke bumi
Allah
tidak menghendaki orang-orang kafir membunuh ‘Isa AS, melainkan
mengangkatnya ke sisi-Nya, dan mengumumkan kabar gembira kepada umat
manusia bahwa nabi Isa akan turun ke bumi di Hari Akhir. Al Qur’an
memberikan informasi mengenai turunnya ‘Isa AS dalam sejumlah ayat:
Salah satu ayat menyatakan bahwa orang-orang kafir yang merencanakan pembunuhan Isa AS tidak berhasil;
…
dan karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih,
‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan
tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,
mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. (QS An Nisaa’: 157)
Ayat lain mengatakan bahwa ‘Isa AS tidak meninggal, melainkan diangkat dari lingkungan manusia ke kehadirat Allah.
… tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS An Nisaa’: 158)
Pada
ayat ke-55 Surat Ali ‘Imran, kita telah mengetahui bahwa Allah akan
menempatkan orang-orang yang mengikuti ‘Isa AS di atas orang-orang yang
kafir hingga Hari Kebangkitan. Ini sebuah fakta sejarah bahwa 2000 tahun
lalu, murid-murid ‘Isa tidak mempunyai kekuasaan politik. Orang-orang
Kristen yang hidup antara zaman tersebut dan masa sekarang telah
meyakini sejumlah ajaran palsu, terutama doktrin Trinitas (mengakui tiga
Tuhan dalam satu Tuhan). Oleh karena itu, terbukti bahwa mereka tidak
bisa disebut sebagai pengikut Nabi ‘Isa as, karena, seperti dikatakan di
berbagai ayat di dalam Al Qur’an, mereka yang meyakini Trinitas telah
tergelincir ke dalam kesesatan. Dalam hal ini, pada waktu sebelum Hari
Akhir, para pengikut ‘Isa AS akan mengalahkan orang-orang yang ingkar
itu dan memenuhi janji ilahiyah yang termuat di dalam Surat Ali ‘Imran.
Yang pasti, kelompok yang diberkati ini akan diketahui ketika ‘Isa AS
ketika turun kembali ke bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar