China dikabarkan
akan menjalani uji coba penggunaan bahan bakar metanol di mobil-mobil
produksi mereka. Selama ini metanol tidak sepopuler etanol sebagai bahan
bakar mobil karena dinilai beracun dan memiliki kandungan energi kurang
dari etanol. Namun, metanol lebih mudah untuk diproduksi.
Etanon dan metanol sama-sama alkohol. Namun, unsur metanol lebih
sederhana dari etanol, yang hanya berisi satu atom karbon.
Pengembangannya sampai saat ini berada pada tahap uji coba untuk
mempelajari efek campuran metanol terhadap komponen mesin, seperti karet
dan barang plastik, yang berpotensi larut.Salah satunya melibatkan tim dari Freudenberg NOK. Komponen mobil akan direndam bersama metanol selama enam minggu, dan setelah itu diperiksa untuk mencari setiap perubahan yang dapat mempengaruhi kinerja jangka panjang.
Di China sendiri, uji coba penggunaan metanol ditujukan untuk menekan biaya bahan bakar. Penelitian ini pun bisa diaplikasikan untuk mengembangkan komponen yang dapat digunakan di mana saja di dunia, tidak hanya pada mobil China. Yang mengurangi biaya bagi konsumen.
Sejauh ini, metanol diproduksi dari gas metana dan uap, bukan distilasi kayu (alkohol kayu). Meskipun tidak umum sebagai bahan bakar alat transportasi, di beberapa negara, metanol sudah dicampur dalam jumlah kecil dengan bensin, dan salah satunya digunakan dalam balapan Champcar.
Walau dinilai beracun, metanol mudah terbakar, tetapi juga dapat dengan mudah dipadamkan dengan air (tidak seperti bensin). Apakah ide bahwa mobil China dapat melaju dengan metanol murni dapat terwujud? Kita tunggu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar