Belajar dasar-dasar linux ini saya khususkan untuk mengenal Linux
dari dasar. Untuk pengenal Linux tingkatan menengah dan lanjutan akan
Saya buatkan dalam thread lanjutan tersendiri. Thread ini akan membahas
mengenai perintah-perintah dasar Linux. Tetapi maaf, thread ini tidak
membuat cara installasinya, silakan lihat thread yang lain untuk
mengetahui cara installasinya. Dan karena keterbatasan waktu Saya, maka
thread ini akan Saya lengkapi dalam beberapa hari, jadi tidak akan
diselesaikan dalam 1 waktu. Tidak jadi masalah khan? Selamat membaca
dan belajar
Distro
Linux yang akan Saya gunakan dalam contoh ini adalah Linux Mandriva
2006, untuk Linux yang lain pun sama saja caranya, perbedaannya sangat
sedikit kok. Oh iya, dalam pembahasan ini Saya akan mengajarkan Linux
secara text based, bukan GUI. Karena menurut Saya, kekuatan utama Linux
terletak dari CLI (Common Line Interface).
Harap maklum jika pembahasannya kurang jelas, karena Saya pun masih awam di Linux dan belum mahir menggunakan Linux. Jadi mari Kita lengkapi thread ini mengenai dasar-dasar Linux.
Daftar Pembahasan:
- Struktur Folder di Linux
- Persiapan Installasi Linux
- Perintah Dasar Linux
- Fungsi Keyboard di Linux
- Membuat user dan group
- User Permissions file dan direktori di Linux
- Memberikan permission kepada file dan direktori
- Contoh kasus User Permission
- Menggunakan VI Teks Editor
- Instalasi Program di Linux
Seperti
Windows yang mempunyai struktur folder tersendiri (mis: \Windows,
\Program files, \Document and settings), di Linux pun mempunyai
struktur file tersendiri. Berikut adalah struktur folder yang ada di
Linux
/ = root
|-bin = binary
|-boot = kernel save
|-etc = file-file konfigurasi
|-home = user data file
|-lib = library
|-usr = aplikasi
|-var = mail/log/database
|-mnt = mount point
|-tmp = temporary
|-sbin = binary super user
/ = root
|-bin = binary
|-boot = kernel save
|-etc = file-file konfigurasi
|-home = user data file
|-lib = library
|-usr = aplikasi
|-var = mail/log/database
|-mnt = mount point
|-tmp = temporary
|-sbin = binary super user
- Media untuk insallasi dapat berupa: CD/DVD, HDD dan Network (ftp, http, nfs)
Partisi di Linux, minimal terdiri dari 2 partisi, yaitu: - Partisi / (root)
Partisi ini digunakan sebagai system dari Linux itu sendiri. Partisi ini dapat bertipe: ext3, ext2, reiserfs, dsb. Saya menyarankan menggunakan tipe partisi ext3, karena bersifat Journalized FS. - Partisi swap
Partisi ini digunakan sebagai virtual memory, bila RAM yang ada tidak mencukupi. Ukuran minimal yang disarankan adalah 2X ukuran RAM, tetapi bila RAM Anda di atas 1 GB, tidak harus 2X ukuran RAM. - Partisi home
Partisi home ini tidak mesti ada, tetapi Saya menyarankan untuk membuat partisi ini, karena dengan adanya partisi ini, maka dokumen-dokumen Anda akan dipisahkan dari partisi / (root). Apa keuntungannya? Bila Linux Anda diinstall ulang, atau berganti windows, maka data Anda tidak akan hilang. Ini sama saja dengan Anda membuat 2 partisi di Windows, yaitu partisi untuk Windows dan partisi untuk dokumen Anda. Partisi home ini dapat bertipe ext3, ext2, reiserfs, dsb.
- Partisi / (root)
- Bagi Anda yang menggunakan CD/DVD untuk installasi Linux, maka Anda cukup boot dari CD/DVD tersebut untuk melakukan installasi. Karena CD/DVD Linux pada umumnya bersifat bootable
- Tetapi bagi Anda yang ingin
melakukan install via jaringan (network), Anda cukup membuat boot disk
ataupun bootable Flash Disk. Pembuatan boot disk harus dilakukan di
komputer yang telah terinstall Linux. Berikut caranya:
- Untuk membuat boot disk, diperlukan file network.img dan network_drivers.img. Untuk membuat bootable Flash Disk, diperlukan file all.img. Biasanya file-file tersebut terletak di direktori install/images yang berada di CD/DVD Mandriva atau di direktori Mandriva yang terletak di server.
- Copy file tersebut ke disket atau ke flash disk, caranya adalah sebagai berikut:
- Untuk disket, harap format dulu disketnya. Ini untuk menghindari error yang terjadi pada disket. Cara format disket, ketik di Console: mformat a:
- Kemudian,
image yang sudah dibuat tersebut harus dicopy ke disket atau flash
disk. Untuk disket, copy image tersebut dengan perintah:
$ dd if=network.img of=/dev/fd0
$ dd if=network_drivers.img of=/dev/fd0 Network.img untuk disket 1 (Disket booting) dan network_drivers.img untuk disket 2.
Untuk flash disk, copy image tersebut dengan perintah:
# dd if=all.img of=/dev/sda1
Perhatikan tanda $ dan #. Tanda $, artinya Anda login sebagai user biasa, sedangkan tanda # artinya Anda login sebagai root.
- Setelah disket/flash disk booting selesai dibuat, Anda tinggal boot komputer menggunakan disket atau flash disk tersebut, selanjutnya tinggal mengikuti instruksi yang ada. Cara installasi-nya silakan lihat thread yang lain.
Keterangan:
Perintah Linux = Perintah DOS = Keterangan perintah
Perintah Linux = Perintah DOS = Keterangan perintah
- ls = dir = melihat isi file
- clear = cls = membersihkan tampilan di layar monitor
- cp = copy = menyalin file
- mv = ren, move = mengubah nama file, dan bisa juga untuk memindahkan file ke direktori tertentu
- cd = cd = berpindah direktori (jika tanpa parameter akan menuju ke home direktori)
- mkdir = md = membuat direktori
- rmdir = rd = menghapus direktori kosong
- cat = type = melihat isi file
- rm = del = menghapus file atau direktori
- pwd = cd = melihat direktori aktif saat ini
- more = more = melihat tampilan per halaman
- grep = <<tidak ada>> = menyaring tampilan atau file berdasarkan kata tertentu
- free = mem = melihat informasi memory
Jika di DOS untuk menampilkan keterangan suatu perintah digunakan /?, maka di Linux dapat menggunakan perintah man. Contoh, untuk mengetahui fungsi dari perintah ls, maka dapat menggunakan man ls
Untuk menampilkan daftar perintah yang ada di linux, gunakan perintah info.
Beberapa contoh penggunaan perintah dasar Linux:
- Menampilkan daftar file atau direktori
ls -a = Melihat semua file atau direktori termasuk yang disembunyikan (diawali dengan tanda . (titik))
ls -l = Menampilkan file dan direktori dalam tampilan lengkap, termasuk ukuran, tanggal modifikasi, pemilik, group dan mode atributnya
ls -R = Menapilkan semua file atau direktori. Jika terdapat direktori, isi direktori itu akan ditampilkan juga - Membuat direktori beberapa level dalam 1 perintah. Contohnya direktori yang mempunyai susunan seperti ini:
Komputer
|-Hardware
|-CPU
|-Memori
|-HDD
|-Software
|-OS
|-Office - Maka Anda dapat menggunakan perintah berikut:
$ mkdir -p Komputer/{Hardware/{CPU,Memori,HDD},Software/{OS, Office}} - Untuk melihat strukturnya, gunakan perintah tree (bila tidak ada, install dulu tree-nya dengan perintah urpmi tree)
- Untuk menghapus direktori Komputer termasuk yang berada di bawahnya (di DOS dilakukan dengan perintah deltree), gunakan perintah
$ rm -rf Komputer
Parameter -rf artinya adalah menghapus seluruh direktori yang berada di dalamnya (-r) tanpa bertanya lagi (-f). - Membuat file dan melihat isinya:
Membuat file dapat dilakukan dengan perintah cat, caranya hampir sama dengan perintah DOS (via copy con namafile), caranya adalah
$ cat > namafile
Untuk menyimpan file tersebut, tekan ^D. - Melihat isi file, dilakukan dengan perintah cat namafile
- Melihat isi file tetapi hanya 10 baris pertama saja head namafile
- Melihat isi file tetapi hanya 10 baris terakhir saja tail namafile
- Melihat isi file tetapi hanya 5 baris pertama saja head -5 namafile
- Melihat isi file tetapi hanya baris 5 saja head -5 namafile | tail -1
- Perintah Pause:
Di Linux ada 2 macam perintah untuk melihat tampilan daftar/isi file per layar. Perintah tersebut adalah more dan less Perbedaan more dengan less terletak pada apa yang ditampilkan dalam jumlah besar. Perintah more hanya dapat melihat tampilan per layar tanpa bisa melihat apa sudah ditampilkan, jadi tidak bisa scroll ke atas untuk melihat tampilan yang telah lewat.
Perintah less, lebih lengkap dari more karena less dapat melihat tampilan yang telah lewat dengan menggunakan panah atas.
- Ctrl+Alt+Fn = (n=1..6) Pindah ke terminal ke-n. Kita dapat menjalankan beberapa terminal sekaligus, jadi artinya Kita bisa login sebanyak 6 kali secara simultan dalam terminal/konsol
- Ctrl+Alt+F7 = Pindah ke Xwindow yang telah berjalan
- Ctrl+Alt+Del = Restart komputer
- Ctrl+Alt+Backspace = Mematikan Xwindow server (dalam Xwindow), perintah ini berguna bila Xwindow rusak sehingga tidak dapat keluar secara normal.
- Ctrl+c = membatalkan proses yang sedang berjalan
- Ctrl+d = Mengirim pesan EOF (End of File) kepada proses yang sedang berlangsung
- Panah Atas = Menampilkan kembali daftar perintah yang telah Kita ketik.
- ~ = direktori user
- | (pipeline) = fungsinya sama dengan yang berada di DOS, yaitu untuk menjalankan beberapa perintah bersamaan. Tetapi perintah setelah pipeline akan menggunakan masukan yang dihasilkan oleh perintah sebelum pipeline. Contoh: ls | grep Desktop, artinya adalah perintah grep akan menyaring semua keluaran yang dihasilkan oleh perintah ls. Jadi output perintah ls menjadi input untuk perintah grep.
Perintah Informasi System di Linux
- pwd = menampilkan direktori aktif saat ini.
- hostname = Menampilkan nama komputer yang sedang digunakan
- whoami = Menampilkan nama login Kita
- who = Menampilkan pengguna yang sedang aktif
- id username = Menampilkan ID user dan ID Group
- last = Menampilkan daftar user yang login terakhir kali
- ps = Menampilkan proses saat ini yang dijalankan oleh user yang sedang aktif. Jika ditambahkan parameter axu, maka proses yang ditampilkan adalah proses yang dijalankan oleh masing-masing user.
- top = sama seperti ps, tetapi diurutkan berdasarkan penggunaan CPU
- free = Informasi memori, termasuk RAM dan Virtual Memory
- df -h = Menampilkan kapasitas HDD (df=disk free)
- du -bh = Menampilkan detail pemakaian HDD untuk setiap subdirektori (du=disk usage)
Sistem
operasi Linux dari awalnya memang sudah dirancang untuk bekerja dengan
banyak user, artinya adalah di Linux Kita bisa melakukan login dengan
berbagai nama user, dan tentu saja dengan hak yang berbeda-beda dan hak
akses yang berbeda pula untuk file dan direktori.
Tidak hanya
membuat user saja, tetapi semua user yang ada dapat dikelompokkan.
Contohnya, Kita dapat mengelompokkan user berdasarkan departemen yang
ada di perusahaan, contohnya group Marketing, Purchasing, Finance,
Accounting, dsb.
Sekarang bagaimana caranya kita membuat user dan
group di Linux? Caranya cukup mudah, dan seperti Saya beritahukan di
awal thread, Kita akan melakukan semuanya melalui command line atau
biasa disebut text based.
- Membuat user, gunakan perintah # useradd NamaUser
Perintah tersebut akan membuat user baru sesuai dengan nama user yang kita masukan. Perhatikan juga bahwa pembuatan user tersebut akan membuatkan 1 direktori sesuai dengan nama user tersebut pada direktori /home. Selain itu, default group user ini adalah nama user itu juga. - Melihat daftar user yang ada, perintahnya # cat /etc/passwd
Daftar user tersebut, nantinya akan berbentuk seperti iniguest:x:500:500:guest:/home/guest:/bin/bash
- Kolom 1 berisi username
- Kolom 2 berisi password (hanya ditandi dengan tanda ‘x’ yang berarti mempunyai password)
- Kolom 3 berisi UID (user ID), UID ini selalu dimulai dari 500
- Kolom 4 berisi GID (Group ID), GUID ini juga selalu dimulai dari 500
- Kolom 5 berisi Full name user
- Kolom 6 berisi home direktori user
- Kolom 7 berisi shell user tersebut
- Melihat password user dalam bentuk terekripsi, perintahnya # cat /etc/shadow
- Menghapus user, gunakan perintah # userdel namauser
Perintah ini akan menghapus user yang kita masukan, tetapi tidak menghapus direktori user di folder /home. - Menghapus user dan folder home-nya, gunakan perintah # userdel -r namauser
- Membuat Group, gunakan perintah # groupadd NamaGroup
Perintah tersebut akan membuat suatu group baru. Saat baru dibuat group ini akan kosong, artinya tidak ada anggota pada group ini. Seperti penjelasan di atas, bahwa setiap pembuatan GID ini akan dimulai dari 500. Sekarang bagaimana jika kita ingin memberikan GID ini dengan 700? Gunakan perintah # groupadd -g 700 NamaGroup. - Melihat daftar group yang ada, gunakan perintah # cat /etc/group
- Menambahkan user ke group tertentu, perintahnya # usermod -G NamaGroup NamaUser
- Menghapus Group, gunakan perintah # groupdel NamaGroup
Karena
bekerja dengan banyak user, maka hak akses file dan direktori
masing-masing user juga menjadi sangat vital. Seringkali user tertentu
tidak ingin direktori dan file-filenya tidak ingin dilihat oleh orang
lain. Dan bisa juga direktori atau file-file tertentu saja yang
dibolehkan untuk dilihat orang lain. Atau bisa juga hanya group user
tersebut yang boleh melihatnya tetapi group lain tidak boleh melihatnya.
Itulah gunanya user permission di Linux. Kita bisa menentukan user
atau group siapa saja yang boleh melihat file atau direktori tertentu.
Coba Anda melakukan perintah ls -l,
di sebelah paling kiri akan muncul user permission dari file dan
direktori yang ditampilkan tersebut. Formatnya adalah seperti ini drwxrwxrwx yang terdiri dari 10 digit. Dari format tersebut, dibagi ke dalam 4 segmen, yaitu:
d rwx rwx rwx
d rwx rwx rwx
- Segmen 1 menandakan tipenya, apakah berupa direktori, regular file atau link file. Kodenya adalah:
- d = direktori
- - = regular file
- l = link file
- Segmen 2 menandakan permission untuk pemilik (owner)
- Segmen 3 menandakan permission untuk group
- Segmen 4 menandakan permission selain pemilik dan group (others)
Untuk segmen 2, 3 dan 4 selalu berformat rwx, artinya:
- r = read, akses untuk melakukan pembacaan file
- w = write, akses untuk melakukan penulisan, pengeditan (rename, edit), penghapusan file atau direktori.
- x = execute, akses untuk menjalankan suatu file atau masuk ke suatu direktori.
Jadi jika format permissionnya adalah seperti ini:
- drwxrwxr–maka hal ini berarti bahwa:
- Direktori tersebut (karena diawali huruf d yang berarti direktori) dapat dibaca, diedit oleh pemiliknya, dan pemilik tersebut juga dapat masuk ke direktori tersebut.
- Direktori tersebut dapat dibaca, diedit oleh groupnya, dan groupnya dapat masuk ke direktori tersebut.
- Direktori ini hanya dapat dilihat oleh user atau group lain, tidak bisa melakukan editing (rename dan hapus), dan tidak bisa masuk ke direktori tersebut.
- -rw-r—–
- File tersebut (karena diawali tanda – yang berarti file biasa) dapat dibaca, diedit oleh pemiliknya, tetapi tidak bisa dieksekusi/dijalankan (layaknya .exe di windows), karena tidak ada permission untuk execute (x)
- File tersebut hanya dapat dibaca oleh groupnya, tanpa dapat diedit/dihapus dan tidak dapat dieksekusi
- File ini tidak dapat dibaca, diedit/dihapus maupun dijalankan oleh user dan group yang lain.
Kita
sudah mengetahui permission apa saja yang ada di file dan direktori di
Linux. Tetapi Kita belum mengetahui bagaimana cara memberikan
permission kepada file atau direktori tersebut. Di Linux, untuk
memberikan permission dapat dilakukan dengan perintah chmod permission FileAtauDirektori.
Option
untuk perintah chmod ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
menggunakan symbol huruf dan menggunakan symbol angka. Untuk menggunakan
symbol huruf, maka huruf yang digunakan terdiri dari:
- u = owner
- g = group
- o = others
- a = all
- + = menambahkan permission
- - = mengurangi permission
- r = permission untuk membaca (read)
- w = permission untuk menulis (write)
- x = permission untuk menjalankan atau masuk ke direktori (execute)
Untuk memberikan akses tulis kepada group, maka option yang harus kita berikan adalah g+w.
Untuk menghilangkan akses baca kepada user atau group lainnya, maka option yang harus kita berikan adalah o-r.
Untuk menghilangkan akses baca kepada user atau group lainnya, maka option yang harus kita berikan adalah o-r.
Selain
dengan symbol huruf, Kita juga dapat menggunakan symbol angka. Symbol
angka ini harus diberikan sekaligus untuk owner, group dan others.
Jadi, kalau di symbol huruf kita bisa memberikan permission untuk
owner, group atau others saja, maka di symbol angka ini harus diberikan
sekaligus. Karena itu, symbol angka ini selalu berisi 3 digit, dimana
digit pertama akan berisi mengenai permission owner, digit kedua untuk
permission group dan digit ketiga untuk permission others. Symbol
angkanya adalah:
- 4 = untuk permission baca (read)
- 2 = untuk permission tulis (write)
- 1 = untuk permission menjalankan (execute)
Jadi, jika kita ingin memberikan permission seperti ini kepada user
- drw-r-xr—maka perintahnya bila menggunakan symbol huruf adalah:$ chmod u+rw,u-x,g+r,g-wx,o+r,o-wx file
$ chmod 654 file - Contoh lain lagi, misalkan permission awalnya adalah seperti ini drwxrw—- dan kita ingin menggantinya menjadi seperti ini drw-r-x—, maka perintahnya:$ chmod u-x, g-w,g+x file
$ chmod 654 file
Untuk mengganti pemilik dari suatu file atau direktori, gunakan perintah berikut: chown PemilikBaru NamaFileAtauDirektori
Untuk mengganti group dari suatu file atau direktori, gunakan perintah beikut: chgrp GroupBaru NamaFileAtauDirektor
Untuk lebih jelasnya, Kita akan langsung masuk ke contoh kasus saja.
- Kita akan membuat 1 group dengan nama IT Dan juga membuatkan user dengan nama-nama: Benny, Budi, dan Iwan. Dan ingat jangan lupa untuk memberikan password. Perintahnya:
- # groupadd it
- # useradd benny
- # passwd benny
- # useradd budi
- # passwd budi
- # useradd iwan
- # passwd iwan
- Kecuali Iwan, user-user tersebut adalah anggota dari group IT. Perintahnya:
- # usermod -G it benny
- # usermod -G it budi
- Selanjutnya
adalah membuatkan direktori untuk group dimana setiap anggota group it
dapat membaca, menulis dan mengeksekusi direktori tersebut, tetapi
tidak untuk user atau group lainnya. Dan setiap file atau direktori
yang berada di dalamnya harus mempunyai hak akses yang sama dengan
direktori tersebut, yaitu dapat membaca, menulis dan mengeksekusi
direktori tersebut.
Perintahnya:- # mkdir /home/it
- # chgrp it /home/it
- # chmod g+rwxs, o-rwx /home/it (atau ditulis # chmod 2770 /home/it)
Perhatikan ternyata untuk permissionnya ada tambahan hurus ‘s’ dan dalam symbol angka menjadi 4 digit. Huruf ‘s’ (atau angka 4 di symbol angka) berarti special permission. Efek dari special permission ini adalah, bila direktori tersebut sudah kita set groupnya menjadi it, maka setiap file atau direktori yang berada di dalamnya yang dibuat setelah permission dibuat, maka groupnya pun akan mengikuti direktori utamanya. Jika menggunakan symbol angka, maka special permission ini diletakan pada digit pertama. Berarti digit kedua adalah untuk permission owner, digit ketiga untuk permission group dan digit keempat untuk permission others. Bila tidak ada special permission, maka Kita dapat menuliskan dalam format 3 digit. Untuk symbol angka, berikut adalah artinya:
- 4 = u+s
- 2 = g+s
- 1 = sticky bit (artinya yang bisa menghapusnya hanya owner, untuk symbol huruf ditandai dengan huruf ‘t’).
- Sekarang cobalah untuk login dengan user benny, dan cobalah untuk membuat file apa saja di direktori /home/it.
- Lalu cobalah login dengan user budi, editlah file tersebut. Ternyata user budi dapat mengedit file tersebut. Hal ini karena group file tersebut adalah it, dimana akses group tersebut adalah read, write dan execute.
- Sekarang coba login dengan user iwan, dan coba edit file yang dibuat oleh user benny tadi. Ternyata tidak bisa. Bahkan user iwan tidak bisa masuk ke direktori /home/it sama sekali. Hal ini terjadi, karena user iwan bukan merupakan anggota group it.
9. Menggunakan VI Teks Editor
Ada banyak teks editor yang tersedia di Linux, mulai dari yang berbasis CLI hingga yang berbasis GUI. Beberapa teks editor tersebut adalah
Saat berada dalam mode command, artinya kita bisa memberikan perintah-perintah kepada vi. Perintah-perintah yang dimaksud itu seperti perintah keluar, simpan, copy, delete, dsb. Command ini juga bisa dalam bentuk visual. Saat berada dalam mode visual, kita bisa melakukan blok terhadap baris-baris tertentu dan melakukan copy terhadap baris tersebut dan sebagainya.
Untuk masuk ke dalam mode editing, kita dapat menekan tombol i. Untuk berpindah mode, dari mode editing ke mode command, Kita dapat menekan tombol ESC.
Instalasi di Linux terdiri dari 2 macam, yaitu instalasi dari repositori dan instalasi program tambahan (non repositori). Instalasi dari repositori artinya Kita akan menginstall program-program tambahan yang sudah disediakan oleh distro Linux tersebut, seperti dari CD/DVD atau dari server (dan mirrornya) distro itu sendiri.
Instalasi program tambahan (non repositori), artinya Kita akan menginstall program-program lain yang tidak terdapat di distro Linux tersebut atau bisa juga kita akan menginstall program-program yang berada di distro tersebut, tetapi mempunyai versi yang berbeda.
Ada banyak teks editor yang tersedia di Linux, mulai dari yang berbasis CLI hingga yang berbasis GUI. Beberapa teks editor tersebut adalah
- vi
- emacs
- joe (bagi Anda yang ingin bernostalgia dengan wordstar/ws, joe ini mirip sekali dengannya)
- pico
- dll
Saat berada dalam mode command, artinya kita bisa memberikan perintah-perintah kepada vi. Perintah-perintah yang dimaksud itu seperti perintah keluar, simpan, copy, delete, dsb. Command ini juga bisa dalam bentuk visual. Saat berada dalam mode visual, kita bisa melakukan blok terhadap baris-baris tertentu dan melakukan copy terhadap baris tersebut dan sebagainya.
Untuk masuk ke dalam mode editing, kita dapat menekan tombol i. Untuk berpindah mode, dari mode editing ke mode command, Kita dapat menekan tombol ESC.
- Membuat dan membuka file
Untuk membuat atau membuka file, dapat dilakukan dengan perintah:
$ vi nama_file
Jika nama file yang diberikan adalah nama file baru (filenya belum ada), maka artinya kita akan membuat file baru. Tetapi jika nama filenya sudah ada, artinya kita akan membuka file tersebut. Berikut beberapa perintah lainnya dalam membuka file:
- $ vi +n nama_file
Untuk membuka file langsung pada nomor baris n - $ vi + nama_file
Untuk membuka file langsung pada baris terakhir - $ vi +/kata nama_file
Untuk membuka file langsung pada kata pertama yang ditemukan - $ vi -R nama_file
Membuka file dalam modus baca, dan tidak untuk diedit. Perintahnya juga bisa dilakukan dengan perintah $ view nama_file
- $ vi +n nama_file
- Keluar dan menyimpan
- Untuk keluar dari vi, tekan tombol ESC kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol :q dan diakhiri dengan ENTER
- Bila file telah sempat diedit, dan Kita ingin keluar tanpa menyimpannya, maka yang perlu Anda lakukan adalah tekan ESC, dilanjutkan dengan tombol :q! dan diakhiri dengan ENTER
- Untuk menyimpan dan keluar dari vi, tekan tombol ESC dan dilanjutkan dengan menekan tombol :wq
- Untuk menyimpan tanpa keluar, tekan tombol ESC dan dilanjutkan dengan menekan tombol
- Perintah-perintah pengeditan
- Menggerakkan kursor
- 0 = Pindah ke awal baris
- $ = Pindah ke akhir baris
- w = Pindah ke kata selanjutnya
- b = Pindah kembali ke kata sebelumnya
- a = Untuk menyisipkan karakter
- c = untuk memotong kata atau baris
- p = Untuk menyalin kata atau kalimat yang terpotong (paste)
- yy = Untuk menyalin 1 baris.
- 2yy = Untuk menyalin 2 baris.
- dd = Untuk menghapus baris.
- 2dd = Untuk menghapus 2 baris
- Mengedit teks
- cw = Menghapus satu kata di depan kursor
- c2b = menghapus 2 kata sebelumnya
- c$ = menghapus satu baris di depan kursor
- c0 = menghapus satu kata di belakang kursor
- ~ = mengubah huruf kecil menjadi huruf besar
- u = Undo, melakukan pembatalan terhadap editing terakhir.
- A = menyisipkan karakter di akhir baris
- I = menyisipkan karakter di awal baris
- o = membuka baris kosong di bawah kursor
- O = membuka baris kosong di atas kursor
- s = menghapus karakter pada kursor dan menukar teks
- S = menghapus baris dan menukar teks
- R = menempati karakter, kata, kalimat ke dalam baris yang telah dibuat.
- J = menggabungkan dua baris.
- Menukar teks
Format umum perintah menukar teks ini adalah:
:<jangkauan>s/<kata yang akan diganti>/<kata pengganti>/option Option yang dapat diberikan adalah
g = mencari kata secara global
i = mengabaikan huruf besar/huruf kecil
Contoh:
Kita akan mengganti kata “baris” menjadi kata “line”, maka perintahnya:
:1,$s/baris/line/g - Mencari kata
- /cari = mencari kata pertama di depan kursor yang sama dengan cari
- ?cari = mencari kata pertama di belakang yang sama dengan cari
- n = untuk mencari kata cari berikutnya tetapi ke arah sebelumnya
- N = untuk mencari kata cari berikutnya tetapi ke arah setelahnya.
- Menggerakkan kursor
Instalasi di Linux terdiri dari 2 macam, yaitu instalasi dari repositori dan instalasi program tambahan (non repositori). Instalasi dari repositori artinya Kita akan menginstall program-program tambahan yang sudah disediakan oleh distro Linux tersebut, seperti dari CD/DVD atau dari server (dan mirrornya) distro itu sendiri.
Instalasi program tambahan (non repositori), artinya Kita akan menginstall program-program lain yang tidak terdapat di distro Linux tersebut atau bisa juga kita akan menginstall program-program yang berada di distro tersebut, tetapi mempunyai versi yang berbeda.
- Installasi Dari Repositori
Untuk installasi dari repositori, tergantung dari distro yang kita gunakan, karena masing-masing distro mempunyai perintahnya masing-masing. Berikut beberapa perintah yang ada di beberapa distro:- Mandriva = urpmi
- Red Hat & Fedor = yum
- OpenSUSE & SUSE = yast2
- Ubuntu, Kubuntu, Edubuntu, Xubuntu = apt-get
- PCLinuxOS = apt-get
- Instalasi tree di Mandriva, urpmi tree
- Instalasi webmin di PCLinuxOS, apt-get install webmin
- Installasi Program Tambahan (non repostori)
Ada kalanya Kita tidak menemukan aplikasi yang kita inginkan di distro Linux yang kita gunakan, atau aplikasi yang kita inginkan memang ada, tetapi kita membutuhkan versi yang lebih tinggi. Di saat seperti itulah Kita perlu menginstall program tambahan (non repositori) tersebut. Installasi program tambahan ini pun tergantung dari turunan distro yang kita gunakan. Secara umum, distro Linux yang ada saat ini dapat dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu:
- Turunan Red Hat (mempunyai installer yang berbentuk .rpm)
- Turunan Debian (mempunyai installer yang berbentuk .deb)
- Turunan Slackware (mempunyai installer yang berbentuk .tgz)
Parameter v berarti semua progress akan ditampilkan ke layar.
Parameter h berarti tampilan progressnya dalam bentuk bar, sehingga akan kelihatan persentasenya.
Untuk mengupgrade paket .rpm, gunakan parameter U untuk menggantikan parameter i. Untuk menghapus aplikasi, gunakan parametera e.
Penjelasan dan contoh yang lebih lanjut mengenai installasi paket .rpm ini akan dijelaskan dalam thread lanjutan setelah thread ini. Di thread lanjutan nanti, akan dijelaskan cara install paket .rpm yang lebih lengkap, termasuk installasi yang membutuhkan dependensi, dan installasi melalui source code.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar