Daratan adalah sebuah harapan bagi
manusia untuk tinggal bermukim, melangsungkan kehidupan , dan
mewariskan ilmu pengetahuan. Berikut 5 pulau yang tercipta dari
kombinasi teknologi rekayasa manusia dan proses alamiah, demi
terciptanya sebuah harapan lebih baik:
1. Pulau Uro, Pulau Rumput yang Mengapung
Pulau Uro, adalah sebuah pulau yang
terbentuk oleh proses alam, dan dibentuk dari sekumpulan rerumputan
totora yang memadat dan mengikat satu sama lain. Sebuah pulau yang
mengapung di danau Titicaca Puno, yang terletak di Negara Peru dan
sebagian Bolivia. Terdapat tiga kelompok utama pulau yakni Uru-Chipayas,
uru-Murots, dan Uru-Iruitos. Pulau Uro terletak di ketinggian 3810
meter dari kedalaman laut, dan 5 kilometer dari pelabuhan Uno, dengan
penduduk berjumlah sekitar 200 jiwa berdasarkan sensus yang dilakukan
pada 1997. Penduduk Pulau Uro merupakan bagian dan memiliki hubungan
dekat dengan Suku Inca.
2. Pulau Cranog
Pulau Cranogs merupakan sebuah pemukiman
danau purbakala, dibangun dengan hampir seluruhnya terbuat dari bahan
kayu. Terlihat seperti sebuah garis yang memanjang dari daratan, seperti
di danau Tay, Awe dan Ness. Beberapa Cranog telah berdiri sejak tahun
500 SM, dan beberapa masih bertahan dan digunakan hingga abad 17. Salah
satu cranog terbaik terdapat di sekitar Kenmore, di Perthshire, di
bagian selatan Danau Tay. Pulau cranog sekarang merupakan pembuatan
kembali—sebuah atap jerami yang melingkar dengan bagian tengah
mengerucut, dari hasil sebuah eksakavasi peninggalan yang telah berusia
2,600 tahun lalu di Skotlandia. Cranog sendiri memiliki arti pohon,
ataupun pohon muda.
3. Thilafushi, Pulau Sampah
Thilafushi merupakan sebuah pulau
artifisial, yang sebelumnya merupakan sebuah laguna dengan panjang 7 km
dan lebar sebesar 200 m. Berawal dari sebuah pembicaraan tentang solusi
penanganan limbah dan sampah di Kota Mali, ibukota negara Maladewa.
Tahun 1992 operasi tersebut dilaksanakan, dengan menimbunkan
sampah-sampah kota ke dasar laguna, lalu melapisinya kembali dengan
pasir serta unsur tanah lainnya sehingga terlihat padat, salah satunya
dengan pasir putih agar terlihat lebih alami.
Namun sekarang, dengan kunjungan lebih
dari 10,000 wisatawan per minggu ke Maladewa, telah memperluas area
timbunan hingga 50 hektar. Terdapat pula lebih dari 36 pabrik, sebuah
masjid, dan beberapa tempat tinggal para imigran dari Bangladesh.
4. Kamfers Dam, Afrika Selatan
Kamfers dam, ataupun juga bendungan
Kamfers, terletak di sebelah utara Kota Kimberley, Afrika Selatan.
Dengan luas penampang air seluas 400 hektar, daratan berair tersebut
merupakan sebuah pulau yang tercipta berdasar tingkat volume air.
Sehingga hanya akan terlihat sebuah permukaan air saja apabila permukaan
air meningkat, namun akan menjadi motif daratan yang indah ketika air
surut. Bendungan Kamfers ini menjadi tempat berkumpul dan
bereproduksinya burung Pink Flamingo. Bendungan dan daratan seluas 384
hektar yang mengelilinginya sebenarnya didesain sebagai wilayah
konservasi kota, sebagai pemukiman dan aktifitas usaha.
5. Pulau dan Pantai Palem, Dubai
Pulau Palem ini merupakan hasil rekayasa
manusia, terletak di Kota Dubai, negara Kesatuan Emirat Arab. Tujuan
diciptakannya Pulau Palem ini sebagai pemukiman dan berbagai usaha
komersial. Saat ini Pulau Palem merupakan salah satu pulau buatan yang
terbesar. Pembangunan Pulau ini dilaksanakan oleh sebuah perusahaan
properti Nakheel, yang menggunakan jasa perusahan pengerukan dan
kontraktor laut Belanda, Van Oord. Pulau itu dibagi ke dalam tiga pulau
besar: Pulau Palem Jumeirah, Jebel Ali, dan Deira. Pembangunan pulau
tersebut disetujui oleh Sheik Muhammad bin Rashid Al Maktoum, dalam
rangka meningkatkan sektor pariwisata Dubai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar