Lebih dari 50 persen pria Amerika antara usia 40 dan 70 mengalami atau akan mengalami gangguan seksual kronis entah kapan selama hidup mereka, termasuk ejakulasi dini, impotensi, dan hilangnya hasrat seksual, kata Irwin Goldstein, M.D., dosen urologi di Boston University School of Medicine.
Beberapa masalah seksual ditimbulkan atau dirumitkan oleh penyakit-penyakit seperti diabetes atau penyakit jantung dan karena memerlukan masalah medis. Tetapi, para dokter mengatakan bahwa kebanyakan di antara kita dapat menghalau gangguan-gangguan seksual ini dan meningkatkan peluang untuk menjalani kehidupan seks yang menggairahkan apabila kita mengikuti panduan-panduan mendasar berikut:
Beberapa masalah seksual ditimbulkan atau dirumitkan oleh penyakit-penyakit seperti diabetes atau penyakit jantung dan karena memerlukan masalah medis. Tetapi, para dokter mengatakan bahwa kebanyakan di antara kita dapat menghalau gangguan-gangguan seksual ini dan meningkatkan peluang untuk menjalani kehidupan seks yang menggairahkan apabila kita mengikuti panduan-panduan mendasar berikut:
1. Berhenti merokok
“Merokok
sangat buruk bagi kemampuan seksual Anda,” kata Dr. Crenshaw. Penis
Anda memerlukan aliran darah yang lancar agar dapat bekerja dengan baik.
Merokok menyebabkan penyempitan pembuluh-pembuluh darah dalam penis dan
lama kelamaan akan membuat ereksi Anda tidak begitu kuat dan tidak
tahan lama. Jadi, bila Anda masih jantan pada usia 40 tahun dan ingin
tetap demikian, berhentilah merokok sejak sekarang.
2. Kurangi minum alkohol
Tentu,
setakar atau dua takar anggur dapat membuat Anda bergairah, tetapi coba
minum lebih dari itu, Anda akan kehilangan kemampuan Anda untuk
mendapatkan orgasme atau, yang paling buruk, akhirnya menghilangkan
kemamampuan Anda untuk mendapatkan ereksi, kata Beth Alexander, M. D
penasihat masalah seksual dan salah seorang pengurus di Departement of
Family Practice di Michigan State University College. Alkohol juga dapat
memicu perubahan-perubahan hormonal yang akan menurunkan gairah
seksual.
3. Minta informasi tentang obat yang Anda minum
“Banyak
obat dapat mempengaruhi reaksi seksual Anda,” kata Dr. Alexande:
Obat-obatan untuk tekanan darah tinggi, antidepresi seperti fluoksetin
hidroklorida (Prozac) dan litium, steroid, obat-obat untuk tukak dan
beta-blocker seperti timolol hanya beberapa di antara ratusan obat yang
dapat menghilangkan keperkasaan Anda. Bila Anda curiga bahwa ada obat
yang mengganggu kehidupan seksual Anda, tanyakan kepada dokter apakah
obat itu dapat diganti atau dosisnya dikurangi.
4. Pelan-pelan, Anda tergesa-gesa
Bila
Anda terus sibuk ke sana kemari dan bekerja lembur lebih dari 50 jam
per minggu, Anda dengan segera akan mendapatkan masalah seksual, kata
Dr. Alexander. “Bila Anda dapat mengubah hal-hal yang membuat Anda
tertekan, kerjakan saja, karena menurunkan stres dan menyediakan waktu
lebih banyak bagi diri sendiri akan memperbaiki kinerja seksual Anda,”
katanya. Carilah cara untuk bersantai secara teratur, cobalah
berjalan-jalan sekeliling tempat tinggal Anda atau bercandalah selama
beberapa waktu dengan anjing Anda sebelum ke tempat tidur.
5. Tidur cukup
Hindari
seks bila Anda sedang lelah; yang akan Anda dapatkan mungkin justru
kekecewaan andaikata Anda memaksakannya. “Ritual seks tidak boleh
menjadi tempat untuk mengeluarkan energi terakhir Anda setelah
mengurasnya selama sehari yang panjang,” kata Shirley Zussman, Ed.D.,
spesialis terapi seks dan perkawinan serta salah seorang direktur
Association for Male Sexual Dysfunction di New York City. “Saya
menganjurkan agar Anda menyisihkan waktu untuk seks. Memang, Anda
mungkin lebih menyukai yang spontan, tetapi dalam jangka panjang ada
sesuatu yang meningkat dalam hubungan Anda. Seks tidak saja dapat
berlangsung secara demikian, tetapi Anda dapat melakukannya dengan
semangat masih penuh.”
6. Hadapi dengan santai
Setiap
orang, betapa pun tinggi pengalamannya di tempat tidur, sesekali akan
mengalami frustrasi seksual. halau itu terjadi, sebaiknya Anda tidak
memikirkannya secara berlebihan. Sikap itu hanya akan mengantar Anda ke
gangguan seksual yang kronis, kata Marry Klein, Ph.D., seorang penasihat
perkawinan dan spesialis terapi seks profesional di Palo Alto,
California, dan pengarang Ask Me Anything: A Sex Therapist Answers the
Most Important Questions for the 90s.
“Siapa pun, sesekali pernah
mengalami masalah ereksi atau kurangnya orgasme. Jadi, bila Anda tahu
bahwa entah kapan itu akan terjadi pada Anda, saat kejadian Anda tidak
akan merasakannya sebagai beban teramat berat,” katanya.
“Seperti
jerawat. Semua orang, sekali waktu dalam hidupnya, pernah mengalamimya.
Tetapi, kalau Anda percaya bahwa Anda tidak akan pernah mengalaminya,
dan ternyata pada suatu hari Anda mengalaminya, Anda akan frustrasi
berat. Kecemasan tersebut bahkan dapat membuat kondisi yang sama
berulang dan berulang lagi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar