Apakah Anda masih awam dengan Captcha?
Kalau Anda sering berselancar di dunia maya dan registrasi di suatu
website, biasanya akan ada kode security yang berisi karakter
alphanumerik yang harus Anda isikan sesuai dengan gambar, kalau salah
maka Anda harus mengulangi pengisian. Kalau sudah benar maka tahap
registrasi pun akan berhasil. Kode security itulah yang dinamai dengan
Captcha.
Para ilmuwan di Tel Aviv University kini
tengah bekerja pada teknologi captcha baru yang mereka rasa akan lebih
sulit untuk ditelusupi oleh robot hacker. Sistem baru bergantung pada
kemampuan orang untuk mengenali objek ketika objek tersebut bergerak,
meskipun sistem baru ini mungkin jauh lebih sulit untuk dilihat
ketimbang dengan gambar biasa.
“Manusia memiliki keterampilan yang
sangat khusus yang bot komputer belum mampu menguasainya,” kata Profesor
Danny Cohen-Or. “Kita bisa melihat apa yang disebut ‘munculnya gambar’,
ketika suatu objek di layar komputer yang menjadi dikenali ketika
bergerak dan mengidentifikasi gambar ini dalam hitungan detik.
“Meskipun seseorang tidak dapat melihat
gambar sebagai objek diam pada latar belakang belang-belang, objek
bergerak akan memungkinkan kita untuk mengenali dan memprosesnya.”
Teknik sintesis baru menghasilkan gambar
3D seperti orang berlari ataupun pesawat yang sedang terbang. Ini akan
memungkinkan para pengembang untuk menghasilkan jumlah tak terbatas dari
objek bergerak yang akan sangat hampir mustahil untuk dipecahkan oleh
algoritma komputer.
Para ilmuwan mengingatkan bahwa
eksperimen ini akan menyita waktu sedikit lama sebelum hasil penelitian
dapat diterapkan di dunia nyata. Tapi mereka saat ini sedang
mendefinisikan parameter yang mengidentifikasi tingkat kesulitan
persepsi berbagai gambar yang dapat digunakan di masa depan teknologi
keamanan web tersebut.
“Kami tidak mengklaim bahwa penelitian
kami telah secara menyeluruh diselesaikan,” kata Profesor Cohen-Or.
“Tapi kita mengambil langkah ke arah itu, sesuatu yang bisa menghasilkan
captcha yang jauh lebih baik, untuk menyoroti perbedaan besar antara
manusia dan bot.
Semoga saja nantinya penelitian ini menghasilkan cara yang lebih baik
untuk bisa mengidentifikasi pengguna apakah seorang manusia ataupun
robot, tanpa harus menyulitkan kita untuk melewati proses ini nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar